Prologue

45 6 1
                                    

Di dalam ruangan bernuansa hitam abu-abu terdapat satu orang sedang tidur dengan nyenyak di atas kasur berukuran king size nya.

Di dalam ruangan bernuansa hitam abu-abu terdapat satu orang sedang tidur dengan nyenyak di atas kasur berukuran king size nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia Akran alando aditama, anak pertama dari keluarga aditama. Akran memiliki satu adik perempuan dan satu adik laki-laki.

Adik perempuannya bernama Ashafa nazma aditama, gadis yang biasa dipanggil dengan sebutan shafa itu berumur 12 thn. Sedangkan adik laki-lakinya bernama Ezra shaquille aditama berumur 7 thn dan merupakan anak bungsu dari keluarga aditama.

"AKRANNNN"

Suara yang menggelegar di seluruh penjuru rumah membuat para penghuni rumah itu terbangun. Begitu juga dengan akran yang sampai langsung membuka matanya lebar-lebar karena kaget.

"Astagfirullah" ucap akran sambil mengelus dadanya

"AKRAN BANGUN KAMU UDAH PAGI INI!!KAMU KAN SEKOLAHH!!!" Teriak seseorang dari balik pintu

"Iyaa bun akran udah bangun" sahutnya

"Mandi habis itu turun sarapan!" Perintah Tania a.k.a bunda akran.

"Iyaa" ujar akran sambil pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Sekitar 10 menit akran menghabiskan waktu untuk mandi.

"Perfect" gumam akran sambil memandangi dirinya di depan cermin yang memakai seragam putih abu-abunya.

Setelah merasa dirinya sudah rapih, dia langsung menuju lantai bawah untuk sarapan bersama keluarganya. Saat di tangga ia berpapasan dengan adik perempuannya a.k.a shafa

"Morning bang" ujar shafa saat mereka berpapasan.

"Too adek ku yang paling jelek" sahutnya sambil meledek.

"Shafa lempar sepatu loh bang" ucap shafa sambil mencoba melepas sepatunya

"Wess santuy dong masih pagi nih" ucap akran

"Ya abang duluan yang mulai sih" ucap shafa

"Iye iyee maapin atuh" ujar akran sambil mengacak-ngacak rambut adiknya

"Abang ih berantakan nihh" ucap shafa menunjuk rambutnya yang sudah berantakan akibat akran.

"Hehehe maa--" ucapan akran terpotong oleh suara anak kecil.

"ABANGGG"

Teriak anak kecil itu yang tak lain ezra adiknya saat melihat abangnya sudah menginjakkan kakinya di tangga terakhir. Ezra berlari ke arah akran dan langsung memeluknya.

"Gendongg" ujar ezra dengan suara manja, yang membuatnya terlihat manis.

Akran yang melihat adiknya tersebut hanya bisa terkekeh "sini-sini abang gendong" ucap akran sambil mengangkat ezra dalam ke dalam gendongannya.

"Bang cepetan hayo sarapan dah jam berapa ini" ujar tania dari arah dapur.

"Iya" sahutnya

Akran berjalan ke arah dapur bersama ezra dalam gendongannya. Akran duduk di kursi dekat Tama a.k.a ayah akran dan mendudukan ezra di samping kursinya sebelahnya yang kosong.

"Morning yah, morning bun" ujar akran pada kedua orang tuanya.

"Morning" ucap kedua orangtua akran bersamaan.

"Gimana sekolah kamu ran?" Tanya ayahnya dengan wajah tegasnya.

Akran yang tadi sedang bercanda dengan ezra langsung mengalihkan pandangannya keal arah ayahnya "fine" ucap akran.

"Yakin?" Dengan mata tajamnya tama melihat anak sulungnya tidak percaya.

Akran yang ditatap seperti itu kelabakan "y-ya-yakin yah" sahutnya dengan pandangan mata yang tidak tentu arahnya

"Ok. Kalo sampai ayah dapat kabar tidak bagus dari sekolah kamu, uang jajan kamu ayah potong!" ujar dengan tegas.

"I-iya yah" ucap akran.

"Tapi--" ucapan tama terpotong oleh sang istri. Yang membuat tama menatap istrinya sedikit jengkel.

"Udah-udah cepetan sarapan udah jam berapa ini" ujar tania sambil melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 06.30.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang bergesekan dengan piring.

"Akran dah selesai makannya, akran berangkat ya" ucap akran sambil berdiri dari duduknya.

"Yaudah kamu hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngebutan" ujar tania.

Akran mendekati kedua orang tuanya untuk bersalaman "Iya, assalamualaikum" sahut akran.

"Waalaikumsalam" ucap semuanya.

Akran mengambil kunci mobilnya dan tasnya yang langsung iya sampirkan di pundak kanan. Dia mendekati dua mobil lamborgini yang terparkir di halaman rumah.

Akran membuka pintu mobil berwarna hitam dan masuk kedalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akran membuka pintu mobil berwarna hitam dan masuk kedalamnya. Ia menghidupkan mesin mobilnya dan meminta mang asep a.k.a satpam rumahnya untuk membukakan pagar.

Ia berterima kasih kepada mang asep dan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju sekolahnya.

•••

Helloo..
Jangan lupa votmen nya yaww.
Masih prolog jdi belum ada mafia-mafianya gitu.
Klo kepo sama kelanjutannya follow akun ku aja ntr ada notipnya kok kalo aku update.
Yaudah sekian dlu, bubayy

-10agustus

Dark DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang