Patru

152 31 23
                                    

"Terimakasih sudah mau mengantarku, Renjun," ujar Nakyung menuruni motor scoopy milik Renjun. Hanya anggukan dan senyum manis yang jadi jawaban Renjun. Untung saja Renjun kebetulan membawa helm dua, kalau tidak sudah pasti mereka dicegat polisi sekarang.

Nakyung nampak membersihan pakaiannya yang tadi terkena debu waktu di jalan. Jalanan sekarang sangat berpolusi, apalagi di jam pulang seperti sekarang. Nakyung benci jadi kotor, ingat baik-baik.

Renjun menatap rumah kecil yang terletak dipinggir kota itu. Entah perasaannya saja atau...
































































































rumah itu nampak menyeramkan?

























"Renjun?"

"Ahㅡ ehㅡ iya?" Lamunan Renjun terbuyar. Nakyung menatap Renjun intens, membuat si pemuda Huang gugup setengah mati. Anjing kenapa dia ngeliatinnya begitu????

"Nakyung? loㅡ"

"Jangan diliatin mulu... nanti kamu... bisa pindah dimensi..."
































































































"Apa?"
























































































"Pfftttㅡ hahahaha! Lucu banget muka kamu ahahahaha! Aku bercanda kok, bercanda!" Nakyung tiba-tiba tergelak. Renjun justru terdiam, tapi bukannya marah, Renjun malah gemas dengan si gadis Lee.

Gimana ceritanya cewe selugu dan seimut dia bisa temenan sama Chaeyoung sih? Kudu dijauhin dari nyai bar-bar nih, sayang kalo ketularan dia, Renjun membatin. Oh ato gue kenalin ke Kim aja ya? Mereka kan sama-sama polos?

"Renjun!"

"Eh, apa?"

"Kamu marah ya? Maaf, aku gak maksud bikin kamu marah," Nakyung menunduk. Renjun langsung kelabakan, "eh bukan gitu, aduhㅡ gue gak marah kok, tadi itu cuman kaget doang. Jangan sedih ya? Gue minta maaf."

Tunggu, kenapa Renjun lagaknya seperti cowok yang sedang menenangkan kekasihnya?

Anjiiing geli banget gue!



















Nakyung tersenyum kecil. "Yaudah kalo gak marah, aku masuk ya? Sampai jumpa, Renjun!"

Nakyung melambaikan tangannya sambil berlari menuju pintu depan rumahnya. Renjun menatap punggung si gadis, ekspresinya terheran-heran.

Biasanya tuh kalo orang dianter pulang pasti nawarin si pengantar buat masuk terus dibuatin minum ato gimana gitu kan? Lah ini, nawarin aja kaga?



















































Apa jangan-jangan...




























































Renjun menggeleng keras. Mikir apaan lo Renjun??? Kita kan baru kenal dua hari yang lalu!

Ia menatap sejenak pintu kayu yang nampak tua tersebut. Kata-kata Nakyung terngiang-ngiang di benaknya. Pindah demensi? Emang bisa gitu?

"Dia bercanda gobloook, napa lo pikirin?" Renjun bermonolog sambil menepuk-nepuk pipinya. Ia menyalakan kembali motornya, tak lupa melirik sekali lagi ke arah rumah misterius itu sebelum melaju.

Ia menembus jalanan yang sepi karena cahaya senja mulai menipis diganti gelapnya malam.























































































Ia pergi tanpa sadar sosok yang memperhatikannya sejak tadi.

__[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢__

Renjun tu lebih cocok sama Nakyung ato Shuhua sih?

Kalo aku sih lebih ke Nakyung. Soalnya udah kebiasaan Shuhua sama Guanlin. Hehe~

Lagian, Renjun yang biasanya savage nan dingin di ship sama Nakyung yang imut imut nan petakilan itu gEmAssSs baNgET gA siHh?

©Naleechu, 2020

[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang