"Uwaaah!!"
"Renjuuuun itu bagus bangeeet!!!"
"Ini enak gak, Njun?"
"Ih Renjun itu mirip kamu!!"
"Renjuuuuuun naik itu yuukk!!"
Ah, rasanya Renjun mau meledak. Ternyata membawa Nakyung ke festival bukan merupakan pilihan terbaik. Masalahnya jika berlama-lama disini, bisa-bisa jantung Renjun meledak karena ke-uwu-an Nakyung.
"Uwaaaah seru banget!!" Nakyung mendudukkan diri disamping Renjun. Ia terlihat sangat senang.
"Mau?" Renjun menyodorkan segelas cola. Nakyung mendekatkan wajahnya ke gelas cola itu. "Apa ini?" Tanya Nakyung, mengangkat kepala.
"C-cola..." ujar Renjun lirih. Nakyung tersenyum. "Okay, makasih Renjun!"
"Eum... Renjun," Nakyung bersuara. Renjun menoleh, "ya, kenapa, hm?" Balasnya lembut.
"Kamu emangnya gak sibuk, kok sempet ngajak aku jalan gini?" Tanya Nakyung, pandangannya meliar entah kemana. Renjun menggeleng. "Nggak sih, tugas kaga ada."
"Kenapa?" Tanya Renjun. Akhirnya, Nakyung memfokuskan pandangannya pada si pemuda Huang. "Gak apa-apa, kalau kamu sibuk jangan maksain jalan sama aku."
Lagi-lagi, tangan Renjun refleks menyentuh kepala Nakyung. "Emang gue yang pingin ngajak lo jalan, gausah dipikirin."
Nakyung tersenyum lebar. Astaghfirullah gemes banget cewek satu, pengen gue gigit rasanya, Renjun membatin.
"Renjun... tangan kamu berat."
"Ehㅡ maaf maaf," Renjun menarik kembali tangannya. Goblok banget lo Renjun!!
Nakyung terkekeh lucu. Setelah itu, mereka berdua saling diam. Sama-sama menikmati keramaian festival.
Renjun melirik gadis yang duduk disebelahnya, senyum tipis terlukis di wajahnya. Nakyung, jangan cakep cakep, gak tahan gue.
"Eh Renjun, jam berapa ini?" Pertanyaan Nakyung membuat Renjun refleks melihat jam tangannya. "Jam enam kurang..."
"Hah? Kurang berapa?"
"Kurang limabelas..."
Nakyung langsung melotot. "Renjun Renjun Renjun!! Ayo pulang, Renjuuuun!"
Nakyung menggoyang-goyangkan lengan Renjun. Ikut panik, Renjun segera berdiri dan menarik lengan Nakyung.
Untung saja parkiran tidak ramai, Renjun dan Nakyung berhasil keluar dengan cepat. Namun, siapa sangka jalanan sangat macet. "Aduh cepetan dong," desis Nakyung.
Renjun bisa merasakan kekhawatiran Nakyung. Namun, ada sesuatu yang janggal. Sebenarnya apa yang ditakutkan Nakyung?
Dia bilang gak punya ibu, kan? Ato wanita waktu itu ya? Apa jangan-jangan itu neneknya?
"Renjun, itu udah maju!"
Segera, Renjun melajukan motornya.
"Renjun, Renjun, turunin aku disini aja," perkataan Nakyung mengejutkan Renjun. Ia meminggirkan motornya.
"Disini? Ini pinggir jalan lho?"
Nakyung tidak menjawab, ia buru-buru turun dari motor Renjun. Ia melepas helm dan memberikannya pada Renjun.
"Pulang, Renjun," suruh Nakyung. "Tapi, Kyungㅡ"
"Renjun, tolong pulang," Nakyung mempertegas kalimatnya. "Lo emangnya gapapa gue tinggal?" Tanya Renjun.
Nakyung mengangguk ribut. "Iya, Renjun, kamu pulang aja."
"Tapi gue masih khawatirㅡ"
"Kalo gue bilang pulang ya pulang, Renjun!"
Renjun memutarbalikkan motornya, meninggalkan Nakyung dipinggir jalan yang gelap dan sepi.
__[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢__
Hehe triple update karena aku nggak update minggu kemarin. Maapkan daku ya manteman 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tolong chapt ini keju banget bikin geli sendiri :")
Kalo kalian gak nyaman, aku bisa mengurangi ke-cheesy-an dari cerita ini.
Qotd: current favorite k-drama?
Aku lagi on-going Legend of The Blue Sea, tapi kalo favorit kayaknya He is Psychometric. Itu kayak imaginasiku dari jaman bahula dijadiin drama ㅠㅠ
Oiya, suka juga sama The King!!!! Psychopath's diary juga bagus. Oh Extracurricular!!!! Ah intinya yang banyak kekerasan atau fantasi atau misteri gitu aku suka banget!
©Naleechu, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢
Mystery / Thriller"𝙰𝚔𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛, 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚊𝚛𝚒𝚔𝚞?" Misteri hilangnya seorang gadis setiap hari Jumat. Renkyung ft. 00 Liners 16+ Harsh words A little gore Since: Completed: Status: Draft © Naleechu, 2020