noua

97 21 5
                                    

Tak terasa sudah hampir penghujung minggu. Hari tengah alias hari Kamis, bisa disebut hari yang menyenangkan. Renjun sama sekali tidak membuka tasnya. Heol, Renjun bahkan tidak membawa buku sama sekali.








"Heh, Ajun," Hwang menyenggol Renjun. Pemuda Huang itu menoleh, mengangkat alis seolah mengatakan 'ngapa?'.

"Lo masih suka Nakyung?" Tanyanya. Renjun tidak menjawab, melainkan mengusap wajahnya kasar. "Lo ada masalah apa sih sama Nakyung?" Desis Renjun, berusaha sepelan mungkin agar tidak ketahuan ngobrol dikelas.

Hwang mendengus. "Perasaan gue gak enak, Njun," katanya. "Lo kalo gak suka Nakyung ya terserah, tapi gue bakal tetep deketin dia," balas Renjun.

Hwang menggeram. "Gue cuman pengen lo selamat," katanya lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja.

"Gajelas lo, dobleh. Apa bahayanya gadis cantik macem Nakyung?"

















































































"Kamu yang bicara di belakang!!"

Renjun terkejut. Pak Seungwoo menatap tajam ke arah Renjun. Renjun mendengus. "Kenapa, pak?"

"Sudah ngobrol di kelas, ngelunjak pula," cibir Pak Seungwoo. "Baik Huang Renjun, jika kamu merasa sangat pintar, jawablah pertanyaan saya: apa persamaan dua matriks?"

"Dua matriks bisa dikatakan sama jika memiliki ordo yang sama dan elemen yang seletak bernilai sama. Contohnya soal yang ada dihalaman 101 gambar 2d, jika matriks a sama dengan matriks b berarti a11 = b11 dan a12 = b12. Dalam artian lain, amn = bmn."

Hohoho, jangan salah. Meski nampak malas-malasan, Renjun ini sosok yang pintar.











































































































Renjun buru-buru menuju kelas 11 IPS-3 tepat setelah kelas dibubarkan. "Heh, Huang, mau kemana lo?" Tanya Hwang yang sudah dihampiri Jeno dan Jaemin. Renjun tidak menjawab, ia menghentikan langkahnya tepat didepan pintu IPS-3.





"Eh, Renjun?" Kebetulan sekali. Nakyung yang pertama keluar dari kelas. Renjun buru-buru menarik lengan si gadis. "Kenapa?" Tanya Nakyung heran.

Renjun menggaruk tengkuknya, rasa gugup menyelimuti. "Eum... itu... lo sibuk gak?"

Nakyung menggeleng. "Tidak hari ini, kamu ngerti harusnya."

"Iya," Renjun mengangguk. "Jadi... lo bisa ikut gue gak?"

"Ikut? Kemana?" Tanya Nakyung. "Ya jalan-jalan," ujar Renjun. Nakyung mengernyit, "maksudnya nganter pulang?"

"Ya kita jalan-jalan dulu, habis itu gue anter pulang deh, ya?" Renjun memohon. Kalo dia ditolak sekarang akan sangat memalukan.








































































































Nakyung mengangguk. "Okay, asal pulang sebelum pukul enam."

"Jam enam? Cepet amat?"

"Aku tidak mau kamu kena masalah, Renjun."

__[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢__

Cie Renjun udah berani ngajak jalan ihiw.

Qotd: Apa lagu b-side favorite kalian?

Kalo aku banyak banget, tapi lagi terobsesi sama Jumper - Cravity dan Quiet Down - NCT Dream. Enak banget dua duanya ㅠㅠ

©Naleechu, 2020

[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang