Sase

129 23 18
                                    

"Beneran ini rumahnya?"

Hwang menatap rumah usang yang ada dihadapannya. Keempat pemudaㅡHwang, Jeno, Jinyoung, dan Renjunㅡberdiri beriringan didepan rumah Nakyung. Renjun mengangguk. "Waktu itu gue nganterin dia kesini."

"Sebenernya gue masih gatau kenapa kita nyariin Nakyung," ujar Jeno. Hwang mengangguk. "Mana si nyai gabisa ikut, padahal yang temennya Nakyung dia."

Iya, Chaeyoung tidak bisa ikut mencari Nakyung karena ada janji dengan Sunwoo. Itu berarti Sunwoo juga tidak bisa ikut. Jaemin dan Seoyeon juga pass. Jaemin si anak osis tentu saja sibuk. Kalau Seoyeon... dia tidak menyebutkan alasan.












































































"Nunggu apa lagi? Masuk lah!" Jinyoung mendorong punggung Renjun mendekati pagar rumah tua itu.

"Lah kok gua sih, lo duluan dong!"

"Yeee kan elu yang ngusulin kita kesini, bambhuang!

Hwang memukul belakang kepala Renjun yang dibalas tendangan maut oleh pemuda Huang. "Yang usul nyari si Baejingan bukan gua!"

"Aaahh! Udah, kelamaan lo semua."

Jeno membuka pintu gerbang besi itu. Suara decitannya membuat Jinyoung meringis.





























































































Tok! Tok! Tok!

"Punten gopud!"

"Gak gitu anjing!"

"Jangan misuh goblo, ini rumah orang."

"Ngaca aelah Baejingan!"

"Bangsaaat gue ganteng gini???"

"Ga ada hubungannya toloool!"



















































































Cklek!

"Siapa ya?"

Seorang ibu-ibu yang nampak berumur muncul dari balik pintu yang terbuka. Renjun membungkuk hormat. "Selamat siang, bu. Nama saya Renjun dan ini teman-teman saya. Kami satu sekolah sama Nakyung."

"Aigoo... beruntung sekali Nakyung bisa punya teman setampan kalian," ibu itu menatap keempat lelaki bujangan itu satu persatu.

Mulai dari Jeno
















































































sampai Jinyoung. Senyuman merekah diwajahnya. "Ada apa kalian kesini?" Tanya ibu itu.

Baru mau dijawab oleh Renjun, Jinyoung sudah menjawab duluan. "Kami mencari Nakyung, bu," ujarnya sambil tersenyum.

Sejenak, ekspresi si ibu mendadak berubah. Raut wajah senang tadi menghilang digantikanㅡ













































raut marah?


































"Aaaa Nakyung ya? Dia lagi keluar nyari lauk buat makan malam," ibu itu menjawab, ekpresinya kembali cerah. Ibu itu menatap Renjun. "Kalau kalian bersedia menunggu, saya persilahkan masuk?"

Hwang menggeleng. "Um anu bu... kalau Nakyungnya lagi sibuk, kami kembali lain kali saja."

Renjun menatap tajam pemuda berbibir penuh tersebut. Tatapannya seolah mengatakan "ngapain lo tolak woy????"

Ibu itu tersenyum. "Yakin tidak mau dibuatkan minum? Saya punya teh rosella lho?"































"Tidak bu, kami permisi," Hwang membungkuk sekilas lalu menarik lengan Renjun dan Jeno. Jinyoung menatap ketiga temannya yang berlalu meninggalkannya.

"Ijin pamit, bu," Jinyoung membungkuk, senyuman kecil terlukis di wajahnya. Ibu tidak menjawab, melainkan menepuk pelan bahu Jinyoung sebelum menutup pintu rapat-rapat.

































































"Hyun! Udah woy!" Jeno menghentikan perdebatan Hwang dan Renjun sesaat sebelum Hwang memukul temannya itu.

Jinyoung baru saja menyusul ketiga temannya yang sudah menjauh. Ia terkejut melihat Hwang dan Renjun yang saling menggonggong. "Napa dah?" Tanyanya.

"Si Hwang goblok ini malah nolak tawaran si ibu buat mampir," Renjun memulai penjelasan. "Kalo kita nunggu bentar aja, kita bisa nanya Nakyung kenapa gak masuk!"

"Ya dengerin dulu penjelasan gue, Ajun!"

Renjun bungkam, tidak menyangka Hwang akan menggunakan nama kecilnya. "Apaan?" Akhirnya Renjun menyerah.

"Lo pada gak sadar apa?"

"Kenapa?" tanya Jeno.


































































































































"Ibu itu... senyumnya bikin ngeri."

__[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢__

Qotd:

Kalian paling sering ngeship Hwang sama siapa?

Kalo aku sih sama Kim, tapi kadang juga sama Seoyeon.

Ga suka ship 2Hwang, karena menurutku 2Hwang lebih cocok jadi kembaran.

©Naleechu, 2020

[𝙸] 𝙵𝚛𝚒𝚍𝚊𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang