Oleh:mahmud nurhafi
Kemarin kau tersenyum padaku
Menanda ramah prilaku
Kutanya siapa namamu
Kau jawab sopan menjamu
Kini ku tahu siapa
Ingatan dalam nama
Pergi jauh kelana
Tak kembali datang ke dunia
Aduhai....Terucap lagi dalam lisanku Kematian itu mengabarkan duka Kepada harap mengantarkan fana Kepada baka menggenapkan umur kepada kuburBagimu dunia telah sirna
Yang ada hanya tiga
Kubaca lentera doa
Ku kirim jauh kesana
Aduhai....Terucap lagi dalam lisanku Kematian itu memastikan yang pasti
Ke dalam hati mengangkat segala yang berat ke akhirat
Duh, kawan... Semasa kita berteman, Semasa pula berpisah
Untukmu ialah kisah
Aduhai.....Terucap lagi dalam lisanku Kematian itu berakhir hari
Bermula awal Setiap langkah menuju Allah
Pecah samudra mataku
Tersedu mengeru lelung hati
Meski sedih tampak tak tau
Teriris terkikis insan ini
Aduhai....Terucap lagi dalam lisanku Kematian itu ketika kata menjadi kisah
Ketika kisah kembali ke Allah
Tabah coba kumengerti
Berat sulit kupahami
Air mata tertutup terbatasi
Tak terbendung deras aliri pipi
Sedih telinga berkata
Bertebar kabar duka
sweet 17th terbangkan nyawa
Ke surga kau kini berada
KAMU SEDANG MEMBACA
●*Simfoni Jiwa*●
PoesíaPuisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna... Baca sekarang puisinya. ●♤Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis...