Oleh : Mahmud Nurhafi
Hujan rintih di siang Ramadhan,
Membasuh debu di sela shaf sholat dhuhur,
Udara sejuk menusuk tulang,
Tapi hati terasa hangat bersyukur.
Langit kelabu berbalut awan,
Menemani lantunan ayat suci Al-Quran,
Gemericik air di atap masjid berdentang,
Seakan bersahutan dengan takbir yang menggema panjang.
Hujan rahmat turun membasahi bumi,
Sama seperti rahmat Ramadhan yang suci,
Menyuci jiwa dari dosa dan khilaf,
Menuju fitri yang penuh maaf dan insaf.
Ku nikmati secangkir teh hangat berbuka,
Diiringi dentingan sendok memecah sunyi,
Hujan di luar jendela masih setia berdetak,
Menemani saat-saat khusyuk berbuka puasa ini.
Oh Ramadhan, bulan penuh berkah,
Semoga kedamaian ini selalu terarah,
Hujan dan puasa, dua rahmat yang Allah berikan,
Menjadikan Ramadhan semakin istimewa di sepanjang zaman.
Cirebon, 28 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
●*Simfoni Jiwa*●
PuisiPuisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna... Baca sekarang puisinya. ●♤Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis...