Happy Reading
-
-
-22:16 (Sungai Han)
Kini Aletta sudah berada di sungai Han dengan gardigan mocca tebal, pandanganya hanya lurus ke arah sungai yang indah dan dihiasi lampu warna-warni dari gedung-gedung seberang sana.
Ia terus menunggu sampai tiba-tiba ada seseorang dari arah belakang yang memberikanya mantel di tubuh Aletta, hal tersebut sukses membuat Aletta terkejut.
"J-jae-hyun?!" Aletta sangat terkejut melihat Jaehyun ada disini.
Jaehyun berdiri di samping Aletta namun pandanganya tertuju ke arah depan seperti Aletta tadi. "Ku rasa kamu sudah tau siapa aku."
Aletta terus menatap Jaehyun tak percaya.
"Jika kamu terus menatapku seperti itu aku akan pergi." ucap Jaehyun lalu Aletta mengalihkan pandanganya ke arah depan.
"Maaf jika pertemuan kita tidak senyaman seperti dugaanmu, dan juga maaf mungkin kamu akan sakit lagi karena cuaca sangat dingin disini." ucap Jaehyun lembut.
"Jika kamu terus meminta maaf aku akan pergi." ucapan Aletta sukses membuat Jaehyun terkekeh.
Kini suasana sudah sedikit nyaman. "Pada awalnya aku sudah mengira bahwa kau akan tau ini semua, aku sangat senang ketika pertama kali melihatmu secara langsung kau mengenakan apa yang pernah kuberikan, ku fikir kau sudah berubah namun nyatanya semakin dekat." kini Jaehyun menatap Aletta begitupun sebaliknya.
"Aku tau ini akan berat bagi kita berdua, namun aku tidak pernah main-main, aku sangat mencintaimu, rasanya ingin sekali aku memelukmu sekarang namun tak bisa."Mata Aletta berkaca-kaca. "Apa ini nyata?"
"Kau bisa terjun ke sungai jika tak percaya." ucapnya.
"Kamu mimpiku yang menjadi kenyataan." ucap Aletta.
"Kamu masa depanku yang menjadi kenyataan." timpal Jaehyun.
Suasana yang dingin namun hati dan perasaan yang bahagia kini membuat suasana hangat.
||•||•||07:18 am (Dorm)
Pagi yang berbeda untuk Aletta, ia membangunkan para member yang masih terlelap dalam tidurnya.
Aletta memasuki kamar member nct127 satu per satu.
Tok tok (Aletta mengetuk pintu) "Bangun ayo udah siang." nampaknya ia sangat senang hari ini.
Berbeda dengan yang lain yang sangat sulit bangun karena masih ngantuk, namun Jaehyun tidak bisa tidur semalaman.
Aletta melihat Jaehyun menghampirinya yang berada di dapur. "Ngapain kamu kesini nanti--" ucapanya terpotong.
"Mereka tidak heran melihatku di dapur." jawabnya ketus.
Aletta hanya menatap Jaehyun tak percaya namun ia melanjutkan kembali kegiatanya.
>>Skip>> Gedung Agency
Aletta sudah memarkirkan mobilnya lalu ia langsung memasuki gedung tanpa ragu, huu rasanya senang sekali hari ini.
Terlihat semua karyawan menyapa Aletta sangat ramah. "Anyeonghaseo." ucap salah satu Karyawan.
"Anyeonghaseo manager Kim." timpal lainya dan sampai ia masuk ke ruanganya semuanya memberikan sapaan dan hanya di senyumi oleh Aletta dengan sesekali menjawab sapaanya.
||•||•||
Sudah 1 tahun Aletta menetap disini, rasanya sangat senang bisa menatap langsung orang yang ia idolakan apalagi kekasih nya adalah salah satu idol disana.
Aletta sudah berbicara kepada kedua orang tuanya, mereka berkata akan sulit jika tidak ada salah satunya yang mengalah.
Aletta selalu memikirkan lelaki tampan bersuara indah bernama Jaehyun tersebut, rasanya sangat sakit ketika melihatnya, rasa akan kehilangan, rasa akan tersakiti dan rasa yang tidak bisa di jelaskan.
Terkadang Aletta menangis setiap kali merenung, ia tau bahwa ia dan Jaehyun tidak mungkin bersatu, namun Jaehyun sangat benci ketika Aletta bicara seperti itu.
Hari yang sangat melelahkan bagi Aletta, kini ia sedang meminum kopi di balkon kamarnya sembari menatap langit malam di Seoul.
Jika hati di ciptakan untuk di sakiti,
Jika perasaan di ciptakan untuk di kecewakan,
Dan jika mulut di ciptakan untuk kebohongan,
Lantas mengapa hal tersebut harus di ciptakan.
-Aletta-Perasaan khawatir yang berkecambuk, gaduh, gundah dan gelisah bercampur menjadi satu.
Kini keberadaan Jaehyun membuyarkan lamunan Aletta. "Sudah malam, kenapa belum juga tidur?" Jaehyun duduk di samping Aletta.
Aletta sedikit terkejut. "Kamu sendiri kenapa belum tidur?"
"Bagaimana aku bisa tidur jika kamu terus melamun seperti tadi."
"Sejak kapan kau berada disini?" tanya Aletta.
"Apa pernyataanku belum cukup untuk membuatmu yakin?" Jaehyun mengalihkan pembicaraan.
"Jawab pertanyaanku dulu."
"Walau aku tidak melihatpun aku akan tau." Kini Jaehyun menatap Aletta. "Apa yang membuatmu terus melamun akhir-akhir ini?"
Aletta menaruh cangkir kopi yang tadi ia pegang. "Hanya... In--" ucapanya terpotong.
"Kamu tidak pandai berbohong Aletta."
"Maafkan aku." ucap Aletta pelan.
"Jika keberadaanku membuat beban bagimu, aku akan pergi asal kamu senang." ucap Jaehyun lembut.
"Tidak.. Bukan seperti itu.." kini ucapanya terpotong lagi.
"Lantas kenapa?" tanya Jaehyun.
"Dengarkan aku sampai ucapanku selesai." Aletta menghadapkan badanya ke arah Jaehyun.
Jaehyun mendengus pelan.
"Tidak ada alasan untuk aku tidak memikirkan hal ini, aku tau kamu akan benci tapi.. Rasanya sulit untukku tidak memikirkan." Aletta menatap mata Jaehyun dalam begitupun sebaliknya. "Aku tidak ingin hari itu terjadi, bagaimana caranya agar kita tidak terpisahkan?"
"Seolah olah kamu menuntutku untuk mengalah." ucap Jaehyun.
"Aku tau ini sulit, namun apa tidak ada solusi?" tanya Aletta pasrah.
Jaehyun mengusap kepala Aletta. "Akan ku usahakan." jawaban Jaehyun otomatis membuat Aletta sangat gembira.
®Nvt19j97
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] LDR [Jeong Jaehyun]
FanfictionApa sih yang lebih jauh selain jarak? "Kamu harus menemukan lelaki yang lebih dariku" "Aku tidak mau, karena lelaki itu bukan dirimu" Disclaimer: Tokoh dalam cerita ini adalah milik NCT (SM Entertainment) dan dirinya sendiri serta OC atau karakter f...