BAB 11: Sebuah Kehancuran

96 25 60
                                    

Happy Reading
-
-
-

Jaehyun pov

Rasa sakitnya membuat ku kecewa pada diriku sendiri, mengapa aku biarkan dia kelelahan, aku tahu bahwa tidak ada siapapun selain diriku disini yang mengenalnya. Lelaki macam apa aku ini.

"Aletta..." rintihku di samping telinganya.

Tidak ada siapapun di dalam kamar ini selain diriku dan dia. Aku tidak peduli mereka yang berada di luar berfikir macam-macam tentang kita.

Aletta sungguh berharga untukku, sekarang dan selamanya.

Jaehyun pov off

|||

Langit biru kini berubah menjadi gelap, suasana yang riuh kini berubah menjadi tenang. Aletta terusik oleh suatu hal, dia merasa ada nafas seseorang yang menerpa wajahnya.

Semakin lama Aletta merasa nafas itu semakin dekat, Aletta tidak berani membuka matanya, ia fikir ia sedang bermimpi namun pada kenyataanya itu nyata.

Bugh!

Suara pukulan membuat Aletta refleks membuka matanya, ia terkejut melihat pertikaian dua orang saudara tersebut.

Jaehyun, dia memukul kakaknya yang hampir saja akan mencium kekasihnya. Itu Johnny, dia yang ingin mencium Aletta.

Entah motif apa yang Johnny miliki, yang pasti Jaehyun sangat geram akan hal tersebut. Rahangnya mengeras, matanya memerah dan tanganya masih setia ia kepal.

"Stop!" walau lemas Aletta berusaha sekuat tenaga agar dirinya dapat menghentikan pertengkaran tersebut.

Satu pukulan lagi akan Jaehyun lemparkan pada wajah tampan Johnny, namun Aletta langsung menahanya. "Stop Jae, please..." rintihnya, nadanya gemetar. "Believe me. Dia tidak benar-benar menciumku." kali ini air mata lolos dari Aletta.

Melihat kekasihnya menangis, Jaehyun langsung melepaskan cengkeramanya pada Johnny, kemudian menghampiri Aletta.

"Kamu serius?" tanyanya.

Aletta mengangguk. "Aku bisa merasakanya, kamu sudah menyelamatkanku, kamu sudah menghentikanya. Aku bangga padamu." ucap Aletta.

Mendengar penuturan kekasihnya, Jaehyun kemudian memeluk Aletta.

Iya, memeluk. Itu adalah kali pertama Aletta di peluk Jaehyun dan kali pertama juga bagi Jaehyun memeluk Aletta. Bukannya Jaehyun mencari kesempatan dalam kesempitan, namun ia ingin menyalurkan rasa khawatirnya saat ini.

Jika boleh jujur, Jaehyun juga ingin menangis melihat Aletta seperti ini. Kakaknya brengsek, bisa-bisanya dia ingin mengotori Aletta.

|||

"Permisi..." Aletta memasuki ruangan direkturnya dengan sangat pelan.

"Masuk," balas sang direktur, Aletta pun langsung masuk.

"Silahkan duduk." titah sang direktur tersebut, Aletta pun langsung duduk di depan meja kerja direkturnya.

[✓] LDR [Jeong Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang