[✓] LDR [Jeong Jaehyun]

BAB 13: Mungkin memang sudah saatnya berpisah

Happy Reading
-
-
-

Aletta memasukki ruang latihan Nct 127. “Maaf menganggu waktunya sebentar,” ucap Aletta.

“Manager Kim, annyeonghaseoyeo,” sapa mereka.

“Saya ingin bicara dengan Jaehyun,” ucap Aletta.

Jaehyun yang sedang mengelap keringatnya dengan handuk itupun sedikit bingung. “Aku?” ucapnya menunjuk dirinya sendiri.

Kemudian Aletta mengangguk meng-iyakan.

***

“Ada apa kok sepertinya serius sekali?” tanya Jaehyun ketika mereka sudah berada di ruangan Aletta.

Aletta mengulurkan sebuah surat yang berisikan kontrak perjanjian Dating dengan member girlband xxx.

Jaehyun membaca isi surat tersebut dengan wajah yang kebingungan. “Maksudnya apa ini?”

“Jika kamu setuju dia bilang rating film kalian akan naik dengan sangat pesat,” jelas Aletta.

“Rating? Dengan cara seperti ini?” tanya Jaehyun sedikit geram.

Aletta mengangguk.

“Kamu setuju? Tidak keberatan?” tanya Jaehyun memastikan.

“Jika itu yang terbaik untukmu maka akan kulakukan,” ujar Aletta.

“Kutanya sekali lagi, kamu tidak keberatan?” ucap Jaehyun sekali lagi.

“Jika itu yang ter—” ucap Aletta terpotong.

“Jawab sesuai pertanyaan, iya atau tidak!” sarkas Jaehyun.

Aletta terdiam untuk sesaat, menarik nafas panjang kemudian dia berkata, “Tidak.”

Bahu Jaehyun seketika merosot, wajahnya berubah menjadi murung. Tanpa berkata apapun Jaehyun langsung menandatangani surat tersebut kemudian pergi meninggalkan Aletta.

Setelah kepergian Jaehyun, Aletta masih tertegun di tempat. Dia tidak tau harus seperti apa nantinya, kini ketakutanya muncul, ia takut sesuatu hal yang tak ingin ia fikirkan itu terjadi. Namun bagaimanapun itu sudah menjadi tugasnya, dia sudah benar.

Setetes air mata  lolos dari mata indah Aletta, ia menangis lagi. “Ya Allah aku harus apa?” monolognya.

***

Keesokan harinya berita Dating tentang Jaehyun dan juga member Girlband xxx sudah tersebar. Gedung SM Buildings penuh dengan para wartawan, Reporter dan juga penggemar.

Aletta memasukki ruangan Tuan Lee untuk menyampaikan suatu hal, dan ia sudah membawa sebuah surat. “Permisi,” ucap Aletta sebelum memasukki ruangan.

“Silahkan masuk,” jawab Tuan Lee dari dalam ruangan.

“Manager Kim, syukurlah anda sudah datang. Di luar ramai sekali apakah anda bisa mengatasinya?” ujar Tuan Lee.

Aletta langsung menyerahkan surat yang sedari tadi ia pegang. “Saya datang untuk menyerahkan ini,” ucap Aletta kemudian.

“Apa ini?” tanya Tuan Lee kebingungan.

Kemudian Tuan Lee langsung membaca isi surat tersebut, ia sangat terkejut dengan tujuan dari surat itu. “Aletta, apa ini?” tanyanya bingung.

“Saya mohon maaf tapi ternyata saya tidak bisa professional, saya masih mengikut campurkan perasaan saya dengan pekerjaan,” tuturnya.