BAB 4: Kejanggalan

153 45 142
                                    

Happy Reading
-
-
-

Sudah lima hari Aletta bekerja menjadi manager disini, sangat nyaman yang ia rasakan karena semuanya sangat baik padanya.

Dan hampir dua minggu Oh Young Min belum juga membalas semua pesanya, sedikit sedih namun ia tetap berpikir positif. Mungkin kekasihnya sedang sibuk mengurus kedainya.

Perempuan berketurunan Yunani-Indonesia ini sekarang sangat merasakan kecemasan yang sangat cemas, kekhawatiran yang sangat jelas dan kegelisahan yang sangat dalam.

Kaki yang terus mondar-mandir tanpa alasan, membelah kedinginan malam kota Seoul ini rasanya tak berarti. Namun ia hanya bisa menunggu balasan pesan singkatnya yang mungkin tak berarti lagi bagi Oh Young Min lelaki yang sudah mengisi hatinya selama lima tahun terakhir.

Kini langkah kakinya menuju kedalam sebuah ruangan kamarnya, ia baringkan tubuhnya berharap sedikit merasa tenang. Ia putuskan dan sedikit tekat ia menekan tombol panggil pada ponselnya di kontak telephone bernama Oh Young Min.

Satu kali panggilannya tak di jawab
Kedua kalinya 'pun belum, namun tetap rasa inginnya tak bisa di padamkan.

Ia bangunkan tubuhnya lagi untuk berdiri tanpa tujuan. Kini lagi-lagi kakinya mondar-mandir tak karuan sembari terus menelphone kekasihnya.

Pada panggilan kesepuluh kali ia merasa aneh, ia rasa ada suara ponsel lain yang berbunyi di luar sana, kakinya kini melangkah keluar kamarnya.

Aletta melihat sebuah ponsel yang terus berdering di atas meja ruang tengah pada dorm Nct127 tersebut.

Semakin penasaran ketika Aletta terus menekan dan mematikan tombol panggil pada ponselnya dan ponsel yang berada di atas meja tersebut ikut senada dengan ketukanya.

Pada tekanan terahir Aletta menekan tombol panggil lagi dan ponsel tersebut berdering lagi sampai pada akhirnya ada yang mengambil ponsel tersebut.

"Bang, ponselmu berbunyi." teriakan Haechan. "Bang!!" Haechan terus meneriaki pemilik ponsel tersebut dan teriakan terahir membuat Aletta terkejut.

"Jaehyun!! Ini ponselmu berbunyi!"

Kini jantungnya berdegup kencang, otak yang tak bisa mencerna dengan baik dan mata yang merekam secara jelas kini ia rasakan.

Darah yang mengalir lebih cepat kini berjalan dan pada akhirnya di sekujur tubuh ia merasa lemas, karena terkejut dan tak bisa menerima.

Kini tubuh Aletta lemas tak berdaya, tubuhnya tergeletak di lantai. Haechan melihat Aletta tergeletak di lantai langsung meminta bantuan pada yang lain.

"Ada apa sih berisik banget?" ucap sang leader dari arah dapur.

Taeyong menyadari Aletta tergeletak di lantai, ia hendak mengangkatnya namun segera di hentikan oleh seseorang. "Jangan! Mau apa kau?" tanyanya pada Taeyong yang kini ingin mengangkat Aletta.

"Kau tak lihat dia pingsan?" ujar Taeyong gelisah.

"Kau tahu kan dia tidak ingin di sentuh lelaki?" ucapnya.

"Namun sekarang kondisinya beda." jawab Taeyong.

"Hargai apa yang jadi keputusanya, kita suruh pelayan perempuan yang ada disini untuk mengangkatnya kedalam kamar." ucapnya lalu di iyakan oleh yang lain.

Jaehyun pov on

Yang lain sudah kelaparan alhasil aku dan Taeyong memutuskan untuk memasak di dapur.

Aku menggunakan celemek berwarna cokelat dengan kaos putih dan celana hitamku.

Aku dan Taeyong sedang memasak di dapur member yang lain masih sedang beristirahat ada juga yang bermain game atau menonton tv.

Ketika aku sedang asyik memasak terdengar teriakan Haechan dari arah ruang YV .

"Jaehyun!" teriakan Haechan.

"Ada apa sih si Haechan berisik banget?" tanya Taeyong padaku.

"Entah." jawabku lalu Taeyong langsung menghampiri nya dan terdengar kebisingan disana.

Kulihat seorang perempuan tergeletak di lantai, rasanya aneh, yang kutahu ia bukanlah wanita lemah, bukan wanita manja namun mengapa sampai ia bisa tergeletak di situ.

Semua anak-anak kini keluar dari kamar dan hendak mengangkat wanita tersebut, namun kutahu apa reaksi nya ketika tubuhnya di dekap oleh pria, maka dari itu aku beranikan diri untuk berbicara.

"Jangan! Mau apa?" tanyaku yang baru saja melihat kejadian tersebut.

"Kau tak lihat dia pingsan?" ujar Taeyong gelisah.

"Kau tahu kan dia tidak ingin di sentuh lelaki?" ucapku.

"Namun sekarang kondisinya beda." jawab Taeyong.

"Hargai apa yang jadi keputusanya, kita suruh pelayan perempuan yang ada disini untuk mengangkatnya kedalam kamar." ucapanku lalu di iyakan oleh semuanya lalu yang lain memanggil seseorang yeoja untuk mengangkat wanita tersebut kedalam kamarnya.

Ketika yang lain sudah mengikutinya kekamar, namun aku masih mematung di tempat, aku lihat ada sebuah ponsel yang tergeletak di lantai bekas ia pingsan.

Aku melihat layar ponsel tersebut dan aku langsung tau apa yang menyebabkan ia pingsan.

Jaehyun pov off

















®Nvt19j97

[✓] LDR [Jeong Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang