Empat

539 65 10
                                    

.
.
.
.
"Selama ini bukan hanya tentang aku atau dia, sejak awal ini bukan lakon komedi tunggal yang hanya menampilkan satu orang dimegahnya panggung bernama hubungan. Ini bukan hanya tentang Nana atau tentang Luke, ini adalah tentang kami berdua"
.
.
.

Jeno, Mark dan Haechan takjub melihat kamar Lucas yang semalam masih berupa kapal pecah kini sudah berubah rapih.
Tak ada bungkus makanan sisa atau bekas kekacauan yang mereka tinggalkan kemarin malam.

"Heol...Lihat betapa beruntungnya alien ini menjadi kekasih Na Jaemin.
Bilang padaku bahwa dia yang membersihkan semuanya, Lucas"
Ucapan Haechan tentu saja diamini dua sahabatnya yang lain.
Mark dan Jeno juga pasti tahu tak mungkin Lucas membersihkan tempat ini sendiri, karena sejauh mereka kenal Lucas, anak itu akan memilih untuk tidur ditumpukan baju kotor daripada bersih-bersih.

"Mau bagaimana lagi, kekasihku memang sesempurna itu.
Dan ya, dia yang membersihkan semuanya tak seperti kalian yang setelah berpesta malah pulang, lari dari tanggung jawab"

Haechan tertawa, begitupula Mark dan Jeno, mereka kini ada di meja dekat dapur,  mengeluarkan beberapa bungkus makanan dari kantong plastik yang mereka bawa.

"Woah kalian bawa makanan?
Aku baru saja pesan tadi"

"Tak bisa kau cancel? Ini kami membawa banyak."-Mark

"Mana mungkin bisa, makanan itu mungkin sampai sepuluh menit lagi."

"Tak apa, nanti beberapa bisa kau simpan untuk makan besok pagi."

"Ya.. Kau benar juga."
Jawaban Haechan membuat Lucas mengangguk

"Kemana Jaemin?"Jeno yang sedari tadi tak melihat sosok kekasih kebanggaan sahabatnya akhirnya buka suara.

"Nana sedang mandi,______Eh"
Lucas teringat sesuatu, Ia segera berdiri melangkah ke depan pintu kamar mandi, tiga orang lain yang ada di ruangan itu hanya mengikuti gerak Lucas dengan tatapan tanya saja.

"Babe..."Lucas mengetuk pintu kamar mandi pelan.

"Hemb..."

"Kenapa lama?"

"Aku berendam."

"Oh... Babe, apa kau bawa baju ganti ke dalam?"

"Aniya... Wae?"
Jaemin memiringkan kepala bingung, ia memang tak membawa baju, hanya kaos Lucas yang ia pakai tadi juga handuk.
Itupun kaosnya sudah basah.

"Aku ambilkan baju sebentar, buka kuncinya.Ada Jeno, Mark dan Haechan"

"Oh.. Okay, Babe"Jaemin paham, ia keluar dari bathup lalu membuka kunci kamar mandi, meraih handuk dan menutupi pinggangnya lalu berdiri dibelakang pintu.

Tak lama Lucas sedikit membuka pintu, lalu mengulurkan satu stel baju pada Jaemin tanpa masuk kamar mandi.

"Thanks, Luke"

"It's okay, sayang,"

Haechan yang melihat semua itu tersenyum sambil memangku dagunya dengan tangannya sendiri.

"Hey Yukhei"Panggilnya saat Lucas mendekat ke arah mereka bertiga.

"Apa gembul?"

Haechan merengut sebal dikatai gembul oleh orang yang sebenarnya lebih patut dikatai macam Lucas.
"Tunggu sampai aku benar-benar mencekikmu"Ucapnya kesal

"Bahkan luka karena membantumu tadi siang belum kering sekarang kau ingin mencekikku.
Begitu nistakah aku dimatamu?"

"Aish lupakan",Haechan

Luke and His NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang