Happy Reading ✨
🎈🎈🎈🎈🎈
'Lu boleh curiga sama orang, tapi jangan asal nuduh. Kan kita gak tau dia bakalan bohong dengan berjuta alasan atau berkata apa adanya. Lebih baik buat strategi dengan pertanyaan yang menjebak.'
- Avanya Kiyana
"Kalo dia emang ganti akun, berarti akunnya yang lama bisa dipake buat neror gue gitu! Kebetulan chat history gue sama dia gak ada, jadi kalau dia ganti nama akunnya juga gue gak akan curiga! Tapi….”
-----
Author Pov
“ Kalo dia emang ganti akun, berarti akunnya yang lama bisa dipake buat neror gue dong! Kebetulan chat history gue sama dia gak ada, jadi kalau dia ganti nama akunnya juga gue gak akan curiga! Tapi.. seingat gue, gue gak pernah ada masalah sama dia deh..” ucap Maisha sambil melipatkan kedua tangannyadi depan dada
“ Siapa tahu dia dendam sama lu padahal menurut lu itu masalah kecil, jadi wajar saja kalau lu merasa gak pernah ada masalah sama dia.” Kata Aya dengan mencari alasan yang mungkin masuk akal
“Huft… Akan gue tanyakan sekarang !” Maisha bangkit dari kursinya dan melangkah ke kursi Kayla. Aya pun terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Maisha
“ He..Hey! tunggu dulu!” ucap Aya sambil mengejar Maisha yang sudah pergi dari kursinya
Namun Maisha sudah menghampirinya. Ia menepuk pelan meja Kayla dengan raut wajah kesal untuk memanggilnya yang sedang memainkan ponselnya.
“ Apaan sih ngirimin foto-foto gitu? Gak lucu tau!” ujar Maisha dengan nada sedikit kesal
“ Foto-foto apaan?” tanya Kayla dengan nada cuek dan tetap memerhatikan layar ponselnya
“ Lihat nih! Ini perbuatan lu kan!” ucap Maisha dan menunjukkan layar ponselnya ke wajah Kayla
“ Foto apa sih? Aku lagi main game nih ganggu amat sih! Yaahh tuh kan ketembak!” ucapnya dan diakhiri nada kesal
“ Itu game ga bisa di-pause dulu apa?”
“ Ya gak bisalah kalo game beginian! Mana sih? Foto apaan??” tanya Kayla dengan sedikit membentak. Ia pun memerhatikan foto-foto tersebut yang diakhiri dengan dahinya yang berkerut
“ Foto apaan nih? Gue gak pernah ngirimin foto-foto begini! Tulisan apaan tuh ! aneh banget.. ” tanya Kayla penasaran
“ Bohong! Terus buat apa lu kemaren ganti akun?”
“Gue ganti hape! Begitu gue mau masuk ke akun yang lama, tiba-tiba gue lupa kata sandinya, jadinya gue terpaksa ganti akun deh.” Jelas Kayla ke Maisha agar ia tidak curiga kepadanya. Saat Kayla melihat foto-foto tersebut, ia merasa ada yang janggal
“ Eh tunggu deh, salah satu foto ini mirip kayak jalan ke rumah lu kan...? ”
Kenapa Kayla bisa tahu jalan rumahnya Maisha ? Karena dia pernah sekelompok dengannya dan kerja kelompok di rumah Maisha. (sedikit informasi)
“ Apa?” tanyanya dan berpikir “iya ya, mirip deh.. tapi beneran bukan lu kan yang ngirimin ini?” tanya Maisha untuk memastikan
“ Enggak lah! Ngapain pake cara yang ribet begitu? Mending langsung aja bilang terus terang kalo ada maksud tersembunyi.” Jawab Kayla dengan terus terang
“ Iya juga ya..” Kayla yang mendengar itu hanya menatap kesal
“ Kode kayak gini mah gampang dipecahin !”
“ Emang maksudnya apaan ?” tanya Maiaha dengan wajah keponya
“ Kepo, pikir aja sendiri ! Makanya pinteran dikit apa buat cari tau maksud dari kodenya !” ucap Kayla dengan menyindir ke arah Maisha
“isshhh... malah nyindir lagi. Tau ahh.. !” ucap Maisha dengan kesal sambil mengambil ponselnya yang berada di tangan Kayla
Maisha kembali ketempat duduknya dengan nada kesal. Aya menatap Maisha dengan penasaran meskipun agak kesal dengan sikap cerobohnya dalam investigasi kasus ini.
“ Dia tadi bersikeras kalo dia bukan pelakunya. Tapi bisa aja dia bohong kan?” tanya Maisha ke Aya
“ Menurut gue dia bukan pelakunya. Mana ada pelaku yang mau ngasih petunjuk tentang pesan-pesan misterius miliknya sendiri? Tadi gue denger dia bilang salah satu foto ini ada yang mirip jalanan dekat rumah lu kan....” Maisha yang mendengar penjelasan Aya pun langsung berpikir
“ Hmmm… benar juga ya, itu masuk akal.” Ucap Maisha sambil menghembuskan nafas pelas
“ Berarti tersangka udah kurang satu.” Ucap Aya dengan memelankan suaranya, “akun yang baru juga sudah lu block kan?”
“Iya, sudah “ ucapnya dengan suara setengah berbisik
“ Berarti kita tinggal tunggu apa yang akan dilakukannya lagi."
Bel masuk berbunyi, pelajaran pun dimulai. Beberapa saat kemudian Nadira masuk ke dalam kelas
“ Temen-temen tadi Bu Dina bilang 1 hari ini kita free class tapi tetep dikasih tugas, ini tugas untuk sehari ini dan gak boleh dibawa pulang ya.. kalau sudah selesai semua kasih ke aku lagi ntar aku yang ngumpulin ke meja guru.” ucap Nadira, sekretaris di kelas 11 IPA 2
“Siap Bu Nadira…” balas semua murid yang ada di kelas dengan serentak.
“ Hehehe, yaudah kalian pada duduk di kursi masing-masing yaa aku bagiin kertasnya.” Kemudian ia pun langsung berjalan membagikan kertas-kertas itu kepada semua teman-temannya
Mereka pun mengerjakan tugas itu dengan khidmat
Skip
Kringggggg……Kringgggg…..
Bel pulang sekolah pun berbunyi, murid-murid berhamburan keluar kelas agar bisa cepat-cepat sampai dirumah. Begitu pula dengan Maisha dan Aya yang sudah memasukkan semua alat tulis ke dalam tas mereka
“Ayo kita pulang Mai !”
“Ayo !”
🎈🎈🎈🎈🎈
Hai gaes... Gimana nih, kalian percaya gak apa yang di bilang Kayla?
Apakah semua yang diucapkan hanya sebuah jebakan ?
Tunggu part-part berikutnya yaa. Jangan lupa vommentnya okee.
See you 🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONIM ~ H-13 [Complete]
Mystery / Thriller❌ BELUM DI REVISI (FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!!!) 📌 DON'T COPAS MY STORY! 📌 BUDAYAKAN VOMMENT! 📌 UPDATE SETIAP HARI! Foto? Huruf? Telfon? Surat? Itu semua awal dari yang semula baik-baik saja menjadi tidak baik bahkan semakin memburuk...