Happy Reading ✨
🎈🎈🎈🎈🎈
Di kamar*
Author Pov
Suara alarm yang biasa diatur oleh Maisha berbunyi, tanda ia harus bangun dan segera menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah.
“ishh apaansih ganggu banget tau gak, sumpah perasaan baru merem kok udah pagi aja sih” gumam Maisha
Yap Maisha semalem baru bisa tidur jam setengah 2 pagi karena gak tau kenapa semalem ia sangat sulit tidur.
Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Ia pun langsung beranjak dari kasurnya dan menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Maisha Pov
“ Hari ini gue kenapa yaa, kok tiba-tiba males sih. Anehh “
Setelah gue siap-siap turun kebawah, samar-samar gue mendengar panggilan dari bunda gue dari bawah tepatnya dari dapur
“Kakak, cepetan turun. Sarapan “ panggil bunda gue
“ iya bun bentar lagi “ jawab gue
Setelah gue mengambil tas dan ponsel, gue pun langsung menuju kebawah untuk sarapan bersama.
Dan bersamaan saat gue lagi santainya turun tiba-tiba adek gue Raffan lari sambil sedikit menyenggol gue. Refleks gue teriak
“RAFFAANNN, DASAR ADEK DURHAKA LO YAAA”
Yang gue panggil pun cuma cengar cengir gajelas. Gitulah sifat Raffan klo ke gue sama keluarga gue usil pake banget. Tapi kalo sama orang lain cuek nya kebangetan.
Dan tiba-tiba dia balik lagi ke atas otomatis ketemulah kita.
“heh mau ngapain lagi lu keatas?”
“ada yang ketinggalan”
“dasar kebiasaan banget sih lo dek”
Gue pun melanjutkan jalan kearah meja makan
Author Pov
Meja makan *
Bunda Maisha, Aylan yang sedang menyiapkan sarapan untuk Maisha, Raffan (adek Maisha) dan Adri (Ayahnya Maisha) di dapur. Ia memasak roti panggang untuk keluarganya dan juga segelas susu putih untuk mengawali hari.
“ Kakak makan dulu rotinya, nanti kalo gak sarapan kamu bisa sakit loh!” ucap bunda Aylan
“ Iya bun “ ucapnya sambil mengambil beberapa potong roti dan meminum segelas susu hangat
“ Raffann, kamu juga ikut sarapan dulu !” teriak bunda Aylan untuk memanggil Raffan
Raffan pun turun dari tangga dan segera mengahampiri keluarganya yang sedang menyantap roti panggang buatan bundanya.
Maisha Pov
Gue pun melihat Raffan lagi turun dari tangga dengan muka santainya tanpa rasa bersalahnya sama sekali dia balas tatapan gue sambil mengangkat sebelah alisnya yang berarti ‘ngapa lo’, gue langsung memutuskan tatapan tadi dengan memutar bola mata malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONIM ~ H-13 [Complete]
Mistero / Thriller❌ BELUM DI REVISI (FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!!!) 📌 DON'T COPAS MY STORY! 📌 BUDAYAKAN VOMMENT! 📌 UPDATE SETIAP HARI! Foto? Huruf? Telfon? Surat? Itu semua awal dari yang semula baik-baik saja menjadi tidak baik bahkan semakin memburuk...