Tiga Belas

515 29 7
                                    

🔹🔹Mi Destino🔹🔹

.

.

Sejak insiden lilin itu, entah mengapa atensi bertemu antara Vanya dan Eliana jadi semakin jarang. Vanya yang sibuk dengan bisnisnya membuat Eliana laluasa untuk mengunjungi anak-anak panti tanpa sepengetahuan Vanya.

Namun kali ini Eliana di buat hampir mati karena terkejut, bayangkan saja? Vanya pulang dalam keadaan yang amat menyedihkan. Ia mabuk berat, dan Eliana jamin bahwa pasti ia akan menjadi sasaran dari kemarahan ibunya lagi.

Namun di luar dugaan Eliana ternyata Vanya jadi baik padanya. Bukan baik sih, ia sekarang jadi mau di sentuh oleh Eliana dan tak melakukan tindakan apapun lagi. Padahal kan Vanya saat mabuk sangat lah menyeramkan.

" Ibu.. Eliana buatkan sup atau susu yaa.." ucap Eliana.

Vanya hanya menurut dan diam saja. Ia tak berkata apapun. Ia tak mau rencanya gagal.

Tak lama Eliana kembali dengan mangkuk sup dan susu hangat di nampannya.

" Ibu makan yaa.." ucap Eliana.

Vanya mengangguk dan menikmati tiap suapan yang Eliana berikan pada Vanya.

" Terimakasih.." ucap Vanya.

Mendengar sesuatu yang asing di telinganya aktifitas Eliana pun terhenti. Suapan sup yang Eliana berikan menggantung begitu saja di depan Vanya.

Ia mencerna apa yang barusan Vanya ucapkan.

" Kau kenapa bengong nak? Suapi aku lagi." titah Vanya.

Eliana yang terkejut pun langsung menyuapi kembali Vanya dalam diam. Ia mana berani bicara. Salah-salah ia malah akan kembali di pecuti oleh Vanya. Apalagi dalam keadaan Vanya yang seperti ini.

" Aku menyesal.." ucap Vanya. Eliana diam menatap ibunya yang masih mengumpulkan keberanian untuk berbicara sesuatu pada Eliana.

"... Rana benar.. Kau tak salah sama sekali.. Aku terlalu sering berdendam ria padamu hingga lupa faktanya.."

"... Fakta bahwa kau tak bersalah.." ucap Vanya.

Eliana masih diam dan mencerna arah dari pembicaraan Vanya. Tak mungkin kan jika Vanya benar-benar meminta maaf padanya? Itu mustahil.

" Kau pasti mengira aku hanya sedang mengigau, kan?" tanya Vanya.

" Maaf ibu.." ucap Eliana.

" Aku memang mabuk, tapi aku masih sadar untuk bisa bilang bahwa aku mau kita mulai dari awal.. Kembali seperti semula.. Aku mau keluarga kita utuh." ucap Vanya.

" Apa kau bersedia?" tanya Vanya dengan tatapan sayunya.

Eliana berkaca-kaca. Apakah ia mimpi? Kalau iya mengapa mimpi ini begitu sadis? Mimpi yang tak mungkin terjadi di kehidupan nyata.

Namun, saat itu juga Vanya tertidur karena ia kelelahan dan egek dari mabuknya. Eliana langsung menampar pipinya sendiri, ia takut jika asumsinya tentang mimpi benar-benar membuatnya gila hingga mengira ini nyata.

Awww..

Pekik Eliana. Ini sakit. Tamparannya sakit. Apakah ini bukan mimpi? Jika ya maka.. Eliana mendapatkan door prize hari ini.

.

.

Pagi pun datang, dengan telaten Eliana menyiapkan sarapan pagi untuk ibunya yang baru bangun dari tidurnya. Hanya sarapan sederhana biasa, seperti nasi goreng dengan telur dan segelas susu.

Eliana menata semuanya dengan sangat apik, hingga ia tidak menyadari ada sepasang kaki lain yang sudah berdiri disana.

" Sudah siap kah?" tanya Vanya yang baru datang dengan wajah segar khas baru mandinya.

" S–sudah bu.." ucap Eliana.

Vanya hanya tersenyum dan langsung duduk di meja makan. Tadinya Eliana akan pergi karena takut Vanya akan terganggu, namun di luar dugaan Vanya mencegahnya pergi.

" Kau mau kemana?" tanya Vanya.

" A–aku mau ke dapur.." ucap Eliana.

" Kau duduk disini.. Kita makan bersama.." ucap Vanya. Mata Eliana membulat mendengar itu. Apakah ini benar-benar ibunya atau bukan?

" t–tapi bu..."

" Kau duduk saja. Atau kau lupa apa yang aku katakan semalam?" tanya Vanya.

Ya, ia ingat, Vanya memintanya untuk ikut memperbaiki hubungan keluarga ini.

Eliana duduk dengan tenang. Vanya mengambilkan sarapan untuk anaknya dan bersikap begitu manis pada Eliana.

Eliana memang tak habis pikir pada ini semua. Namun, diam-diam ia juga bersyukur. Ibunya telah kembali. Ibunya sudah menjadi miliknya lagi.

" Ck.. Kalau bukan karena Andre bodoh itu mengancam akan mencabut investasi sahamnya... Mana mau aku baik pada PPEMBUNUH ini" batin Vanya sambil menampilkan fake smile terbaiknya.

🔹🔹TeBeCeh?🔹🔹

😄😄sebenernya mau panjang Up kali ini. Tapi author lagi ada urusan. Hehehe...

Keep enjoy aja buat Readersdeul semua... See You..😄😄😍

#Challenge30gp

Mi Destino [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang