Dia itu suka banget nyari masalah sama temannya, sama guru, bahkan sama anak sekolah lain. Dia juga bodoh banget di mata pelajaran apapun, terutama semua pelajaran ilmu pengetahuan alam. Taeyong juga sering terlambat, bahkan pulang sekolah pun Taeyong juga sering terlambat, sampai-sampai mamanya nyuruh Lisa buat mukulin Taeyong yang sama sekali tidak pulang ke rumah.
Tidak hanya itu, masih banyak lagi sifat buruk Taeyong.
Tapi Lisa suka, Lisa cinta banget malah sama Taeyong.
Taeyong itu persis banget kayak matcha latte, manis, lembut, rasanya nikmat, dan menjadi favorit Lisa.
Iya. Minuman favorit Lisa itu matcha latte, saat diminum seteguk aja udah jadi kenikmatan surgawi tiada tara.
Satu hal yang bikin Lisa masih tetap bareng Taeyong, cowok itu sering ngasih Lisa minuman favoritnya.
Bayangkan, setiap hari, setiap jam, setiap menit minum matcha, ugh— kembung yang ada.
Tapi Lisa tidak, karena dia pecinta matcha lattegaris keras. Jadi Lisa malah senang kalau dikasih minuman khas jepang itu.
Sore ini, Lisa sama Rose lagi di cafe depan sekolah. Lisa lagi bantuin Rose yang deadline tulisan untuk novel-nya hari ini mau di kirim ke penerbit, jadi Lisa bantuin buat baca dan revisi ceritanya Rose.
Rose berhenti sejenak dari mengetik di laptopnya, minum americano-nya, lalu menatap Lisa yang lagi sibuk sama lembar-lembar naskah cerita Rose.
"Lisa," panggil Rose. Lisa mendongak, menatap Rose dengan mimik wajah bertanya.
"Si Taeyong gimana? Masih suka bawain matcha?" tanya Rose asal.
Lisa mengangguk, "Jadi alasan kamu sama Taeyong masih sama gara-gara itu?" tanya Rose lagi. Lisa balas mengangguk.
Rose tertawa kecil, "Seru juga ya kisah kalian, romantis ala-ala gitu."
"Cemburu nih? Jadi June sama sekali tidak romantis nih? Tapi.. memang iya sih."
Sumpah, ucapan Lisa nusuk banget. Pasalnya June itu orangnya kasar, Rose juga sering banget cerita masalah dia sama June ke Lisa.
"Iya, aku cemburu tau sama kalian. Kamu tau 'kan June gimana orangnya?" celoteh Rose.
Lisa mengangguk kecil, "Sama sekali tidak ada niatan break gitu sama dia?" tanya Lisa.
Rose menggeleng, lalu minum americano-nya. "June itu kasar, tapi satu sisi dia lembut, kayak kisah kamu sama Taeyong." ucapnya.
"Jadi aku sama sekali tidak punya alasan buat break sama dia, malah makin cinta, hiks." lanjut Rose dramatis.
Lisa memutar manik matanya malas, "Dasar budak cinta." cicitnya.
Mereka melanjutkan deadline-nya Rose, tidak sadar ternyata Taeyong telah berdiri disamping meja mereka.
Rose menoleh, kaget sama sosok pacar Lisa yang berdiri sambil menyilangkan kedua lengannya.
"Astaga, Taeyong ngapain?" ucap Rose. Lisa yang saat itu masih fokus, langsung menoleh akibat ucapan Rose, lalu kaget sama sosok pacarnya sendiri.
"Taeyong? Ngapain kesini?" tanya Lisa.
Taeyong duduk di kursi kosong disebelah Lisa, "Aku nyariin kamu daritadi, taunya di cafe depan sama Rose." ucapnya sambil genggam tangan Lisa.
Lisa senyum, "Maaf, aku buru-buru sama Rose tadi, jadi tidak ngehubungi kamu." balas Lisa.
Astaga, ingin sekali Rose pergi dari meja ini.
[END]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ini gadanta banget dah:v btw aku pecinta matcha garis keras euy~