6. Berlin Untuk Shaila

5.1K 308 24
                                    

Festival baru saja dimulai. Di menit pertama kemeriahan berlangsung sudah menyita perhatian dan kualitas semangat para tamu. Sebuah tenda dari kedai makanan berjejer diluar area inti festival berlangsung. Tampak langkah Yoanna tergesa dan berusaha hati-hati menenteng kamera yang ia sewa sekaligus Yoanna berusaha menjaga Shaila dari himpitan orang-orang dalam acara pesta musim dingin berlangsung. Bagi Yoanna ini merupakan hal istimewa karena baru sekitar dua hari Yoanna berada di Jerman tetapi eksotis negara itu secara tidak langsung memberikan sambutan. Yoanna pun tidak mengenal rasa lelah setiap menjawab puluhan pertanyaan dari Shaila, tentang semua yang baru dilihat karena Shaila termasuk anak dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Arloji di tangan sudah menunjukkan hari sudah mulai siang, Yoanna memilah tempat yang akan ia ambil sebagai objek. Dan hanya berkisar dua menit Yoanna terpana akan situasi di mana orang dan icon sebuah festival saling menyatu seperti sejarah dan masanya.

"Mbak, jagaian Shaila ya bentar." Yoanna tergesa namun masih menyempatkan diri untuk berjongkok menyamai wajah Shaila.

"Sayang," Yoanna membelai rambut hitam Shaila. "Bunda sama tante Superman ke sana bentar ya, Shaila disini sama mbak!"

Shaila menggeleng sampai merenggut tengkuk Yoanna untuk di peluk. Tapi karena melihat sebuah tenda yang menjual banyak boneka akhirnya Shaila luluh dan memilih mengajak Kima ke arah kiri di mana Yoanna juga tidak jauh dari sana.

Di tempat kerumunan orang Yoanna menerjang. Ia dan Thalita merebut posisi dari jumlah orang yang sedang menikmati pesta mereka dan Yoanna memilih menaiki sebuah batas jalan dan lapangan. Saking bernafsunya Yoanna terhadap keramaian dan memang itu merupakan targetnya mengambil gambar, Yoanna sama sekali tidak sadar jika ada seseorang yang sudah mencuri wajahnya melalui kamera. Yoanna tetap asyik dengan kegiatan pemotretan, sesekali Yoanna mengambil potret untuk mengetahui ekspresi orang dengan acara festival.

Bentuk keasyikan Yoanna terperangkap oleh kamera pengintai dari dalam ruangan khusus di mana Jee seketika mengenali wajah Yoanna. Saat itu Jee menyuruh anak buahnya memblokir akses keluar para pengunjung dengan bertujuan agar Jee tidak kehilangan jejak Yoanna. Dan karena Jee merasa pengawasan melalui kamera saja tidak cukup, Jee berlari keluar menuju ke tempat Yoanna.

Tidak peduli dengan teriakan Lucky karena saat ini Jee kehilangan cara berpikir yang pasti, Jee tetap melanjutkan langkahnya ke kerumunan orang sambil mendongak agar penglihatan Jee berhasil menangkap Yoanna. Dan sedikit geram Jee terus menanggapi ponsel yang bergetar karena sebuah panggilan dari Yasmin.

"Ada apa Mi?" balas Jee seakan ingin segera mengakhiri panggilan.

"Gimana sih kamu nggak kasih ijin Aloysia ke acara festival? Kamu nggak hargain Mami banget sih ninggalin Aloysia ke Berlin?" cetus Yasmin dari panggilan nirkabel.

Ah sial! Tidak penting. "Nanti aku telefon lagi ya, aku ada urusan penting. Dah... I love you Mami."

Jee menonaktifkan ponselnya karena tidak ada satupun orang berhasil mengganggunya kali ini. Dari kejauhan sebuah pertunjukkan akrobatik Jee memasang waspada lagi dan masih mencari-cari di mana Yoanna berdiri. Jee mengitari area khusus hiburan namun tetap gagal menemukan Yoanna, lalu Jee kembali berjalan sambil menyerobot keramaian yang saat itu teriakan orang-orang menambah rasa gelisah. Sampai di menit berikutnya Jee masih tidak menemukan Yoanna tetapi Jee bukan orang yang menyerahkan harapan begitu saja, sampai akhirnya usaha menemukan hasil dan Jee melihat wanita dengan rambut sebahu itu tengah bersenang-senang dengan suasana.

Lima puluh meter dari tempat Yoanna berdiri dan masih asyik dengan bidikan kamera Jee merasa menemukan sesuatu yang selama ini telah hilang. Senyum dari bibir tipis tanpa polesan lipstik, alis tebal dengan tatapan tajam seorang Yoanna, wajah Asia yang selama ini mengganggu pikiran Jee. Kali ini melepas pemilik lentera bukan takdir lagi karena Jee langsung berlari agar Yoanna tidak dapat lepas lagi, tetapi langkah Jee rusak saat tidak sengaja Jee menabrak gadis cilik. Seakan ingin memaki dirinya sendiri namun Jee memapah tubuh Shaila.

𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐃𝐞𝐜𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 [ROMAN 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang