5. Bahtera Senja Hamburg

5.8K 287 14
                                    

Waktu sangat cepat mengayun kehidupan pada tujuan dan harapan. Bukti bahwa 72 bulan telah mengunci diri Yoanna pada kesalahan yang tidak bisa ia nobatkan sebagai masalah. Yoanna menerima banyak kebahagiaan dalam jangkah kaki akan kesabaran Yoanna melawan takdir yang sangat adil. Sudah sekian lama tahun berganti dengan keunggulan lain Yoanna masih menolerir namun kata 'tapi' sudah menelaah semuanya karena Yoanna telah menerima sebuah kodrat itu menjadi sebuah anugerah, rasa semangat Yoanna selalu timbul ketika melihat putrinya yang kini telah tumbuh menjadi gadis kecil yang jelita.

Persiapan untuk segera berangkat ke bandara sudah mencapai 80%. Lima menit kemudian Thalita datang membawa kabar gembira jika ia telah membeli satu tiket untuk Kima. Awalnya sempat terjadi kebimbangan di antara Yoanna ataupun Thalita mengenai pengasuh Shaila, tetapi urusan Kima biarlah menjadi tanggung jawab Yoanna dan Thalita. Biar bagaimanapun Kima sudah merawat Shaila semenjak masih bayi.

Warna malam semakin menggelap dan jadwal penerbangan sudah mendesak Yoanna dan yang lainnya untuk segera berangkat ke Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Sebelum meninggalkan kota kelahiran dan memang Yoanna sendiri tidak akan pernah tahu kapan kembali ke Indonesia, ia menyempatkan diri mengunjungi rumahnya. Tetapi Yoanna hanya mampu melihat pagar rumahnya dengan perasaan getir, Yoanna berusaha menyimpan baik-baik air mata dan kerinduan.

"Kamu yakin nggak akan masuk Yo?" tegur Thalita membangunkan lamunan Yoanna.

Sekilas Yoanna menoleh dan tertunduk. "Enggak Li, udah cukup kok aku liat mereka dari jauh. Aku nggak mau bikin Mama sama Papa aku sedih dan berantem lagi, sudah cukup aku bikin mereka menderita Li."

Talitha tidak berdaya memberi komentar selain menggenggam tangan Yoanna. Lalu taksi segera pergi dari daerah tempat tinggal Yoanna menuju ke daerah Cengkareng. Dalam perjalanan Yoanna mengukuhkan tekad saat memikul beban masalah sendiri, Yoanna hafal tentang kepedihan dan semenjak keluarga mengusirnya Yoanna berlaku adil pada diri yaitu akan bekerja keras demi buah hatinya.

[...]

 Hamburg, Jerman

Tepat sekitar dua puluh jam penerbangan dari Jakarta ke Hamburg telah menguras tenaga tanpa meruntuhkan rasa semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat sekitar dua puluh jam penerbangan dari Jakarta ke Hamburg telah menguras tenaga tanpa meruntuhkan rasa semangat. Di daerah Flughafenstr Yoanna memilih singgah di salah satu restoran terdekat sembari melepas penat dan dahaga. Dengan telaten Yoanna membangunkan Shaila dari tidur lalu memakaikan baju hangat untuk Shaila karena saat ini Jerman mengalami musim dingin.

Kota tersibuk di dunia terletak di antara sungai Elbe dan Alster, Hamburg kembali merangsang kesenangan Yoanna saat melihat matahari merubah warna. Sedikit memberitahu kepada Shaila bahwa Hamburg adalah kota yang pernah menjadi tempat tinggal Yoanna selama tiga tahun dulu.

"Bunda ada kapal." tangan Shaila menunjuk pada perahu yang mengapung di sekitar tempat makan mereka.

Yoanna menggeleng sambil mulai membenarkan kuncir kuda Shaila. "Bukan sayang, itu perahu."

𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐃𝐞𝐜𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 [ROMAN 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang