10. Tabiat Jee

5.1K 307 45
                                    

Kacamata hitam yang Jee kenakan sudah terlepas saat memastikan pintu lobi sudah memperlihatkan Yoanna dan Thalita berjalan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kacamata hitam yang Jee kenakan sudah terlepas saat memastikan pintu lobi sudah memperlihatkan Yoanna dan Thalita berjalan masuk. Jee tidak punya pikiran cerdas jika menyangkut masalah wanita yang satu itu. Dari pembatas jalan langkah Jee pun sudah terbilang sangat cepat begitu mendapati Yoanna akan memasuki lift. Sedikit berlari saat berada di pintu masuk, Jee bergerak lebih dan menyusupkan tangan ke sela-sela lengan Yoanna lalu menarik Yoanna keluar gedung.

Thalita yang tidak mengerti apa maksud dari semua ini, ia hanya mampu mengikuti arah Jee membawa Yoanna sampai ke area parkir.

"Itu mereka kenapa sih? Yoanna ada masalah apa sama Pak Jamie?" dugaan Thalita berlangsung. Ia berusaha menarik ponsel dari saku mantel.

Apa yang Thalita amati sebatas tahu jika Yoanna sudah berada di mobil Jee. Thalita pun menelpon Lucky agar tidak terjadi salah paham karena tahu jika Yoanna tidak hadir untuk pemotretan hari ini.

Sementara itu Yoanna memaksakan tenaga agar membuka pintu mobil dari dalam namun gagal. Jee sudah lebih dulu mengunci handle kemudian mobil berwarna merah segera melaju meninggalkan kantor cabang JE'O. Di sana Yoanna terus memukuli lengan Jee.

"Gila! Kamu ini gila atau apa sih? Aku bisa dipecat!" amarah Yoanna meledak.

"Heh! Kamu lupa siapa bosnya?"

"Nggak peduli! Aku nggak kerja sama kamu Jee! Lepasin." teriak Yoanna sengaja di telinga Jee.

"JE'O itu milikku! Jadi nggak perlu bertingkah, kecuali di atas tubuhku!"

Shit! Yoanna mengerjap karena ucapan Jee. Tangannya seketika enggan menyentuh lengan berbalut mantel cokelat. Manik mata Yoanna langsung mencari arah lain agar tatapannya tidak saling bertemu.

"Apa? Kenapa berhenti heh?! Aku suka kok kalau kamu agresif, masih sama kayak dulu itu menantang adrenalin. Jadi terus aja ngelawan biar aku tambah semangat bawa kamu pergi!" tutur Jee bukan sekedar alasan.

Tidak! Yoanna menutup kedua telinganya dengan telapak tangan. Tapi kecepatan mobil berhasil membuat Yoanna tersentak dan tangannya mencoba meraih sesuatu yang bisa dijadikan pertahanan.

Tidak lama, setelah argumen dan hanya deru mesin mobil yang terdengar. Jee berhasil membawa Yoanna ke rumah pribadinya, rasa semangat Jee semakin memuncak dan Jee memaksa agar Yoanna turun. Tapi sekali lagi. Wanita yang dinantikan selama 6 tahun itu menggeleng, tatapannya liar seolah tidak akan menuruti kemauan Jee.

"Kamu suka diseret atau digendong?" tawar menawar sebenarnya bukan sesuatu yang asyik untuk diucapkan, tetapi Jee mencoba sabar.

"Biarin aku pergi Jee!" Yoanna tidak akan menyerah untuk yang satu itu.

"Tidak, kamu pikir aku laki-laki yang mau nglepasin burung cantik kayak kamu? Ayo Yoanna, masuk! Nggak ada penawaran dua kali."

Tangan Yoanna melepas seat belt dan merubah posisi duduknya di depan stir mobil. Tapi karena mesin sudah terlanjur mati Yoanna perlu usaha menyalakan kembali meski tangannya gemetar. Sedikit memutar handle kunci yang masih melekat Yoanna berhasil menghidupkan mesin tapi Yoanna kalah cerdik karena Jee lebih gesit meraih pinggangnya. Memukul atau menjerit itu perbuatan percuma dan justru Yoanna sudah berada di pundak Jee.

𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐃𝐞𝐜𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 [ROMAN 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang