Mengulang segala memori yang sempat Yoanna tempati di masa-masa itu sudah cukup menghukum diri Yoanna pada kerendahan. Kali ini Yoanna benar-benar menerima kenyataan dirinya telah berbuat lagi semenjak nama Arga itu muncul. Yoanna seakan butuh dan mulai menuruti keinginan Arga untuk bertemu, menikmati suasana kebersamaan dan hal intim lainnya meski Yoanna menolak berhubungan seks.
Hari ini. Selepas dari kencan, Yoanna melepas anting dan aksesoris serba mahal dari Arga dari tubuhnya, lalu sepatu hingga seluruh pakaian karena Yoanna merasa tubuhnya panas dengan semua bekas sentuhan lembut Arga. Sembari menunggu air hangat, Yoanna mulai menghirup aroma khas tembakau dari sela jemarinya. Menghisap lalu menuangkan asap rokok itu ke hawa bebas ruangan dapur. Tetapi Yoanna segera mematikan ujung bara rokok ketika suara Shaila terdengar dari kamar. Yoanna mematikan kompor lalu berlari kecil menuju kamar Shaila. Shaila mulai mengigau
"Oh hei," Yoanna menangkap tubuh Shaila yang ketakutan, "ada apa sayangnya Bunda hm?"
"Bunda..." Rintih Shaila di antara setengah sadar.
Yoanna gigih membantu Shaila terbangun dan ia menggendong tubuh putri kecilnya. Kaki Yoanna berusaha kesana-kemari untuk mengulang kebiasaan saat menimang Shaila terbangun karena mimpi buruk,
"Bunda, takut."
"Ssstt, ya sayang, Bunda disini ya. Sekarang nggak boleh takut lagi ya? Nona Superman pantang takut, harus kuat!" Yakin Yoanna kembali menidurkan Shaila di ranjang.
Setelah Shaila sedikit tenang dan tertidur lagi, Yoanna melanjutkan untuk membersihkan diri lalu menyelesaikan pekerjaannya di kamar gelap. Di dalam ruangan berukuran 4x4 meter persegi Yoanna melakukan manipulasi gambar, Yoanna melakukan cara manual untuk proses fotografi hitam putih. Proses warna yang memerlukan perlengkapan lebih mahal dan boros Yoanna harus melakukannya dengan sangat hati-hati.
Pertama Yoanna mencuci film kemudian mencetak foto hasil bidikannya siang hari tadi, dengan kreatifitas manual dan prosedur kamar gelap yang memadai Yoanna selalu menyuguhkan hasil foto memuaskan.
"Hm..," Yoanna menghirup udara kebebasan karena satu tugas hari ini selesai. "Akhirnya, hasil ini aku dapetin juga, walaupu tanganku akhir-akhir ini males pegang kamera. Pasti si bos seneng, kira-kira aku bisa hutang lagi nggak ya? Aku nggak mungkin ngerampok Arga lagi, bisa-bisa dia minta jatah."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐃𝐞𝐜𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 [ROMAN 21+]
Roman d'amourPengalaman kedua menjadi fotografer majalah dewasa memang bukan perkara mudah. Apalagi bagi ibu satu anak seperti 𝐘𝐨𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐌𝐚𝐫𝐜𝐞𝐥𝐥𝐚. Tak terkecuali dengan 𝐉𝐚𝐦𝐢𝐞 𝐎𝐥𝐢𝐯𝐞𝐫 𝐙𝐡𝐚𝐢𝐧, atau dengan nama panggung 𝐉𝐞𝐞. Pria berdara...