Galen memanggil mereka bertiga untuk duduk bersama dan menikmati keramah tamahan warga Athena beserta gedung-gedung acropolis nan amat memukau, mereka menyauti ajakan Galen lalu menghampiri Rama dan Galen, duduk bersama lah mereka dalam satu meja dan bersenda-gurau, membicarakan hal-hal lucu dikantor, dan menggibahi salah satu teman kantor nya yang suka mencari perhatian terhadap pimpinan kantornya. Tiba-tiba Galen menarik Rama untuk menemani nya kekamar kecil, entah apa yang akan dilakukan Galen. Setibanya di kamar mandi Galen berkata kepada Rama
"seperti nya ini moment mu untuk menyatakan cinta-mu terhadap Sarah, kau ajak saja Sarah berjalan-jalan menyusuri kota, sampai kau menemukan waktu yang pas dan tempat yang pas untuk menyatakan cinta-mu kepadanya."
Rama cemas, wajah nya ketakutan, ia terlihat tidak siap dalam hal ini, meskipun ia tahu jika Sarah mengetahui perasaan Rama kepadanya, Rama hanya berdiam dan menampakkan seolah-olah sudah siap. Kembali lah Galen dan Rama ke meja nya, dengan penuh kegugupannya, Rama mengajak Sarah untuk keluar, dalam hati Rama berkata
-mengapa jadi seperti ini, hatiku berdetak tak disiplin, jiwa dan raga tiba-tiba tak beraturan, apa karna inti batin perlu terluapkan, karena perintah Galen tadi. Ah sudah lah aku harus segera menghilangkan rasa ketakutan dan kegugupan ku ini, sebelum terlambat.-
Setelah beberapa lama Rama dan Sarah berjalan-jalan menyusuri kota hingga sore menjelang, Rama pun menemukan tempat yang pas untuk menyatakan cintanya yaitu ditaman kota disebuah bangku yang disediakan oleh pemerintah kota Athena. Rama mengajak Sarah untuk duduk dibangku taman tersebut, Rama sangat ketakutan ia sangat gugup sampai-sampai ia tak bisa menyembunyikan nya dari Sarah, Sarah menanyakannya hal itu kepada Rama
"kamu kenapa Rama, mengapa terlihat sangat ketakutan seperti itu, biasanya kau sangat ceria dan selalu melontarkan sajak-sajak cinta mu kepada-ku haha"
dengan wajah pias, Rama menyaut ucapan Sarah dengan terbata-bata
"hmm, ti..dak.. ada a...pa-apa Sar, eee ada yang i...ngin kukatakan pa...damu Sar"
-Sarah sangat bertanya-tanya kepada dirinya, ada apa dengan Rama mengapa dia seperti orang sakaw.-
Sarah langsung menanyakannya kepada Rama, karena Sarah pun sangat berdebar hatinya saat itu
"apa itu ram?"
Rama tiba-tiba terdiam dan melamun, dia malah berpuisi dalam hati
-sungguh, kau sangat bisa membuat diriku salah tingkah, sorot pandang dan senyummu membuat batin dan fisik-ku tergugah, sampai lah di waktu yang telah kunanti, inti batin yang mesti tersampaikan-
Sarah kembali menanyakan nya kepada Rama" ada apa Rama, mengapa kau malah melamun?"
Rama tersadar dari lamunan nya, dengan suara lantang ia menghalau ketakutannya, ia langsung menyatakan cinta nya kepada Sarah.
"sepertinya kau mengetahui hal ini Sar dan semoga kau pun merasakannya, aku mencintai-mu, sudikah kau bahagia bersama-ku dalam hal apapun?,
waktu dan tempatku persilahkan untuk kau menanggapi ajakan-ku, silahkan puan."-Seketika Sarah terdiam, ia terkejut mendengar ajakan Rama, meskipun ia tahu jika Rama mencintainya.-
Sebelum Sarah memberi jawaban, Sarah ingin menanyakan suatu hal kepada Rama, Sarah bertanya
"mengapa kau mencintaiku, kau memperjuanganku, menciptakan ratusan puisi untukku, merela-kan pekerjaan mu untuk-ku, dan semua yang kau lakukan kepadaku?"
Rama terkejut mendengar pernyataan itu, dengan ketulusan cinta nya terhadap Sarah, Rama menjawab
"kau tatap mataku, aku tak tahu apa itu cinta sebelum tuhan mempertemukan-mu denganku, aku berpikir dan aku menyatakan ternyata cinta ku terhadap wanita2 yang sudah ku temui sebelum aku bertemu dengan mu ternyata salah. Yang mana aku menyatakan cinta kepada wanita-wanita yang berawal dari kedua bola mata-ku saja, pantas hubungan yang selama ini ku jalin bersama mantan-mantan kekasihku mudah berakhirnya, ketika mataku sudah mulai bosan melihat dirinya. Dan kau menanyakan padaku mengapa aku melakukan ini semua kepadamu, aku merasa telah menemukan cinta ku saat ini sar, sejak awal kita bertemu, kedua bola mataku melihat mu benar-benar biasa saja tak ada ketertarikan sedikitpun kepadamu, namun setelah aku mengenali-mu, banyak kesamaan diantara kita, kita memiliki jalur yang sama, kita memiliki pemikiran yang sama terhadap apapun itu meskipun tidak sama persis. Saat itu hatiku tiba-tiba tergerak atas cinta, seperti hukum newton satu
'Benda tidak akan bergerak kecuali ada benda lain yang menggerakannya, begitupun dengan hati ini, ia takkan bergerak kecuali ada cinta yang menggerakkannya',
dan untuk pertama kalinya dalam hidupku selama ini bertemu dengan lawan jenis yang satu paham dengan-ku yaitu, kamu Sarah".
Setelah Rama menjabarkan semuanya, Sarah terenyuh atas ucapan Rama, hatinya sungguh menggelora akan asmara, dengan penuh kecintaannya juga terhadap Rama, Sarah menanggapi pernyataan Rama tadi
"aku mencintai-mu dan aku bersedia bahagia bersamamu Rama"
Jawaban singkat yang sangat indah, mewakili semua yang mengatasnamakan kebahagiaan terlontar dari mulut Sarah, berlinang mata Rama, terpancar kebahagiaan yang amat besar diantara mereka berdua, mereka berpelukan dengan hebat dan hangat, bangku taman, burung gereja dan syafak diwaktu senja menjadi saksi bisu atas kebahagiaan mereka dan Rama tak lupa mengucap syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Lalu, petang-pun mengendap menuju cakrawala, sebelum awan menghitam, saatnya untuk kembali, karna inti batin sudah tersampaikan, sungguh getaran yang sangat perkasa. Rama dan Sarah beranjak dari bangku taman dan kembali ke kedai tadi. Selama diperjalanan menuju kedai, Rama dan Sarah bergandengan dengan erat, terpancar kebahagiaan yang amat besar dalam wajah mereka. Sebelum sampai di kedai, Rama membuat rencana dengan Sarah,
"nanti jika sudah sampai dikedai, kita bersikap seperti biasa saja ya, jangan sampai mereka tahu dulu apa yang sudah terjadi diantara kita, haha"
Sarah menanggapi dengan cengengesan
"siap tuan haha".
Sesampainya dikedai, Rama dan Sarah melepaskan gandengan mereka, mereka benar-benar bersikap seolah tak ada apa-apa dari mereka.
Sampai lah mereka dikedai barusan, dan berkumpul kembali bersama Galen, Indi dan Agatha. Saat itu Galen sudah bisa menebak apa yang sudah terjadi diantara mereka. Tapi berasa ada yang aneh diantara mereka berdua. Dalam hati Galen berkata
-mengapa terlihat biasa saja diantara mereka, ah memang benar-benar seras mereka, pintar sekali ber-akting, padahal pasti hati mereka sedang terbakar api asmara haha.-
KAMU SEDANG MEMBACA
Distorsi Arah
RomanceSebuah novelet dari Goresan palamara, yang semoga, bisa meluluh-lantahkan hati para hadirin semua. Selamat membaca 🌹 ... Ke-tidak pedulian-nya Rama di bandara, saat mereka berjumpa pertama kali. Tak disangka mereka dipertemukan kembali dalam satu k...