Seventeen

639 57 1
                                    

Irene menekan bel rumah mewah itu. Tak lama pintu terbuka menampilkan pria dengan t-shirt polos dan celana pendek santai.

"Oh Irene-ssi,mau bertemu Seulgi?" Tanya Park Jimin.

"Iya,Seulgi ada?"

"Ada,ayo masuk" jawabnya.

Irene masuk dan menemukan Seulgi sedang menonton televisi.

"Seul ada Irene" ucap Jimin yang membuat Seulgi tersenyum senang.

"Hai Seul" sapa Irene dan menghampiri Seulgi.

Mereka saling berpelukan seolah sudah tak bertemu lama.

"Ada sesuatu kah?" Tanya Seulgi yang sudah terbiasa dengan datangnya wanita satu cantik ini.

Irene mengangguk dan detik itu pula Seulgi menoleh dan menatap Jimin. Park Jimin yang ditatap seolah mengerti bahwa dua wanita itu akan memulai sesi curhat.

Jimin melenggang pergi dan tersisalah Seulgi dan Irene di ruang tengah itu.

"Sebentar,aku akan mengambilkan minum untukmu. Pasti kau lelah bukan?" ucap Seulgi menawari Irene.

"Tak perlu Seul. Aku hanya ingin bercerita padamu" membuat Seulgi mengerti dan duduk disamping Irene.

"Ah baiklah. Mau cerita apa? Seokjin? Apa Taehyung?" Tanya nya.

Sebenarnya Irene tak enak untuk bercerita kepada Seulgi karena sangat tiba-tiba. Tapi selain itu juga ia merasa kalau ia bercerita takutnya akan membuat Seulgi tertekan. Ia sedang hamil dan itu membuat Irene sedikit ragu. Tapi jika ia tak bercerita,itu akan sulit untuk kedepannya.

Ia tak mempunyai teman dekat selain Seulgi yang dapat dipercaya. Maka dari itu ia selalu bercerita kepada satu-satunya teman dekatnya. Jika saja Min Yoongi menjadi pendengar yang baik,mungkin ia akan berkeluh kesah padanya. Tapi pria itu terlalu malas untuk menanggapi hal-hal seperti itu.

Bagaimana dengan Kim Seokjin? Ah itu adalah hal paling sulit. Ia tak mungkin bercerita lebih pada kekasihnya itu.

"Sebenarnya tentang Taehyung. Aku tadi tak sengaja bertemu dengannya saat makan siang" Seulgi mengangguk dan masih mendengarkan Irene.

"Dia sedikit mengancamku" keluh Irene sembari menunduk sedih. Seulgi yang sigap langsung saja memeluk Irene.

"Memangnya ia mengancam bagaimana?" Tanya Seulgi penasaran.

"Awalnya ia hanya ingin kembali denganku dan tentu saja aku menolak. Selain aku yang memiliki Seokjin dia juga sudah menikah kau tau itu. Tapi ia bersikeras dan mengancam akan melakukan hal itu lagi padaku" jelasnya yang membuat Seulgi emosi.

"Benar-benar Kim Taehyung sialan" maki Seulgi.

"Aku harus bagaimana seul?"

"Kita lihat saja dulu. Jika dia berani mengacau lebih,aku akan menyeretnya ke polisi" jawab Seulgi yang hanya diangguki Irene.

Mereka sama-sama terdiam. Irene ingat sekali saat ia dibawa Taehyung ke sebuah hotel dan melakukan percobaan bunuh diri kepada Irene. Hal ini hanya diketahui oleh Seulgi dan Yoongi,orangtuanya pun tak mengetahui sejauh itu. Mereka hanya tahu bahwa Taehyung bersikap kasar pada Irene.
.
.
.

Besoknya Irene berkunjung ke kantor Seokjin saat makan siang karena ia kebetulan hari ini mendapat jatah libur dari kantornya.

Irene dengan anggun melangkah keluar dari lift menuju ruangan Seokjin. Ia melihat Yoongi yang akan memasuki lift. Mereka hanya melempar senyum.

Saat sampai tepat di depan pintu,ia mengetuknya pelan dan langsung membuka pintu ruangan itu.

Irene melihat Seokjin yang sedang sibuk di depan komputernya. Irene menghampiri dan meletakan plastik yang didalamnya terdapat makanan yang dipesan Seokjin tadi lewat pesan.

Seokjin mengalihkan pandangannya dari komputer ke Irene dan tersenyum lebar saat mendapati kekasihnya sudah sampai.

"Ayo kita makan dulu. Nanti dilanjut kerjanya" ajak Irene yang diangguki Seokjin yang mulai melangkah menuju sofa panjang yang ada diruangannya.

"Maaf ngerepotin" ungkap Seokjin dan memulai sesi makannya.

Irene menggeleng dan ikut makan.

Saat mereka sedang menikmati makanannya. Tiba-tiba ada seorang perempuan cantik yang menerobos ruangan Seokjin dengan sedikit tak sabaran. Ia hampir saja membuat Seokjin dan Irene jantungan karena membanting pintu dengan keras.

"Ya! Mau apa kau kesini?" Teriak Seokjin sedangkan wanita itu hanya tersenyum sinis dan menatap tajam Irene yang berada dekat dengan Seokjin.

"Aku hanya ingin menemui kekasihku. Dan kau? Sedang apa kau diruangan Seokjin?" Pekik Kim Jisoo.

Irene yang mendapat pertanyaan itu segera menjawab.

"Aku? Aku kekasihnya. Dan kau siapa? Beraninya memasuki ruangan orang sembarangan" ucap Irene yang membuat Jisoo mendecih dan Seokjin yang hanya diam.

"Aishh. Kau tak tau ya ak-" ucapan Jisoo terpotong saat Seokjin menggeret Jisoo keluar dan mengunci pintu ruangan itu. Sedangkan Irene langsung terduduk di sofa. Sebenarnya ia sudah tahu wanita itu siapa. Irene diberitahu Yoongi kemarin saat dia akan ke rumah Seulgi.

Seokjin menghampiri Irene dan menjelaskan siapa Jisoo sebenarnya yang ditanggapi oleh Irene. Seokjin sebenarnya heran kenapa Irene dengan tenang mendengarkannya. Tapi Seokjin juga lega setidaknya Irene mempercayainya.
.
.
.

Pagi pagi sekali Seokjin sudah menunggu Irene untuk mengantarkannya ke kantor. Setelah kemarin sempat canggung karena kehadiran Jisoo yang tiba-tiba sekarang mereka sudah kembali seperti biasa.

Seokjin sesekali mengeluarkan gurauan kepada Irene yang ditanggapi dengan tertawa lebar.

"Irene!" Teriak seseorang yang membuat Irene dan Seokjin yang baru turun dari mobil segera menoleh. Ternyata Taehyung yang sedang berlari ke arah mereka berdua.

Irene ketakutan dan ia segera pamit kepada Seokjin dan berlari masuk ke kantor.

"Kau! Apakah kau kekasih barunya Irene?" Tanya Taehyung yang diangguki Seokjin.

Taehyung tertawa masam.

"Aku mantan kekasihnya,mungkin kau juga tahu" ungkap Taehyung.
.
Setelah mereka berdua sepakat untuk berbicara lebih dan Taehyung mulai menceritakan masa lalunya dengan Irene kepada Seokjin.


















Hallo!
Next chapt aku update besok hhe.

Yg nunggu fanfic ini masih adakah?

-suga wifeu-

LOST [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang