14 | Day Seven

101 36 3
                                    

"Just because we fight doesn't mean we shouldn't be together. Everyone fight." -Mark Thieben.

" -Mark Thieben

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Hari ini diriku sangat sibuk. Aku sangat lelah setelah membersihkan seisi rumah hingga tubuhku penuh dengan keringat yang bercucuran. Setelah semuanya bersih, aku meletakan alat-alat kebersihan di tempatnya semula kemudian memutuskan untuk mandi dan keramas.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya aku selesai mandi dan badanku terasa sangat segar. Aku bergegas ke kamar untuk mengeringkan rambutku dan melirik jam di dinding yang sudah menunjukan pukul setengah satu siang.

Seketika aku teringat bahwa ada beberapa barang yang perlu aku beli terutama perlengkapan mandi dan mencuci. Aku kembali melihat jam di dinding dan berpikir sangat panas di luar sana jika aku pergi sekarang.

Wah, disaat seperti ini Mark tidak datang dan aku harus membeli barang-barang tersebut jika tidak, besok pagi aku akan mandi menggunakan apa? Huh. Akhirnya aku memutuskan untuk memesannya melalui aplikasi ojek online. Aku mencatat semua barang yang aku perlukan dan mengirimnya kepada mas ojek online tersebut.

Sembari menunggu mas ojek online, aku memutuskan untuk membaca buku namun Mark dan sikap manisnya kemarin terlintas di pikiranku secara tiba-tiba. Aku tersenyum-senyum sendiri mengingat hal-hal indah yang terjadi kemarin.

Disaat memikirkan hal-hal indah tersebut seketika terlintas di pikiranku bahwa masih banyak hal yang belum aku ketahui tentang dirinya. Aku merasa bahwa ada hal yang tidak dia ceritakan kepadaku. Senyumku seketika pudar saat aku memikirkan hal tersebut.

Ketika aku melamun memikirkan Mark, ponselku berbunyi menandakan ada panggilan masuk dan itu adalah mas ojek online. Aku mengangkatnya dan ternyata si mas ojek sudah sampai namun dia tidak bisa menemukan blok rumahku.

Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dan mencari dimana si mas ojek berada dengan berjalan kaki. Ternyata dia ada di 2 blok sebelum blok rumahku. Aku menghampiri si mas ojek dan membayar berapa totalnya.

Syukur saja jarak blok satu dengan yang satunya tidak terlalu jauh. Setelah membayar aku mengucapkan terima kasih dan segera berjalan pulang.

Pada saat berada di blok rumahku, tidak jauh dari tempat aku berada aku dapat melihat dua orang sedang berdiri di depan rumahku. Aku menghentikan langkahku tak jauh yang hanya berjarak 4 rumah hingga menuju rumahku.

Aku maju perlahan untuk melihat siapa dua orang yang sedang berdiri saling berhadapan tersebut di depan rumahku dan saat tersadar ada sebuah mobil putih di belakang sosok laki-laki yang menggunakan baju kaos hitam dan laki-laki satunya yang menggunakan baju kaos putih berdiri tak jauh dari sepeda motor. Itu Devan dan Mark, bisikku.

Aku mundur selangkah dari tempatku berdiri. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang dan bahkan entah apa yang akan terjadi di antara mereka berdua. Aku ingin menghampiri mereka namun aku terlalu takut dan kini aku hanya berdiri diam memikirkan apa yang harus aku lakukan sambil melihat gerak-gerik mereka.

BULE HUNTER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang