epilog

1K 127 12
                                    


Pria itu menatap ponselnya dengan cemas. Sudah 5 bulan berlalu dan akhirnya saat yang ia takutkan datang. Eunwoo tak ada kabar atau bisa dibilang menghilang dari pandangannya. Tidak membalas pesan ataupun panggilannya.

Apakah Hayoung ingin memutuskan hubungan mereka secara sepihak?

Jungkook sudah berusaha keras membujuk pria itu. Bahkan sempat mengirim truk makanan ke lokasi drama Eunwoo tapi naasnya ia masih tidak mendapatkan respon.

Sebenarnya apa yang terjadi? Sudah kelewat seminggu tak ada kabar. Sudah 7 hari lamanya Jungkook tidak bisa tidur. Perasaannya tidak enak dan moodnya sering kacau. Kenapa bisa begitu?

Pria itu berusaha mencari bantuan ke teman yang lain-mencoba mendapatkan kabar dari Eunwoo. Beruntung saja, Mingyu menjawab panggilannya.

" Kau tidak tau? " tanya yang diseberang sana. " Adiknya kecelakaan jadi dia sempat ijin beberapa hari. "

Jungkook langsung menegang. " Dimana dia? "

" Aku tidak tau, bung! Yang benar saja, tentu saja disembunyikan! Fans tidak boleh tau! Me- "

Tut! Jungkook memutuskan panggilan tersebut. Tanpa basa-basi ia langsung menghubungi nomor Eunwoo kembali namun tetap saja tidak diangkat-langsung ditujukan pada pesan suara.

" Beritahu aku alamat rumah sakitnya. Aku akan segera kesana. "

***

Jungkook sedikit melangkahkan kakinya dengan tergesa melewati orang-orang disekitarnya. Ia tidak menyangka gadisnya berada disini-di salah satu rumah sakit terkemuka di Seoul. Bagaimana bila kondisinya semakin memburuk dikarenakan sinyal elektromagnetik yang terlalu kuat disini?

Pria itu langsung membuka kamar VVIP yang telah Eunwoo beritahukan kepada nya lewat pesan tadi sore. Dua orang yang berada di dalamnya langsung menoleh dengan terkejut. Disana ada seorang pria paruh baya bersama seorang laki-laki muda yang tak lain adalah Eunwoo.

Jungkook langsung membuka maskernya dan membungkuk dengan hormat.

" Selamat malam. Maaf saya tiba-tiba datang. "

" Aku sudah bilang pada Ayah, Jeon. " balas Eunwoo lalu memberi kode supaya pria itu mendekat.

" Ah, ini Jeon Jungkook yang sering disebut putriku itu ya? " Laki-laki paruh baya itu berkata dengan pelan. Tersirat guratan sedih disana.

Mata Jungkook menerawang dan mendapati ranjang yang ia cari. Disana, Hayoung terbaring dengan lemah-bersama alat-alat medis yang tertancap di tubuhnya.

" Dia terperosok ke jurang dekat perkebunan. Untung tidak jatuh terlalu jauh namun sama saja lukanya begitu berat. " jelas Eunwoo.

Jungkook mendekat ke ranjang tersebut setelah menghela napas panjang.

" Aku dan ayah akan keluar. Kau bisa berbicara dengannya. Dokter bilang dia tetap bisa mendengar mu walaupun sedang koma. "

" Terimakasih. "

Jungkook pun menarik salah satu kursi dan duduk di dekat gadis itu sambil menggenggam tangan nya erat.

" Aku ingin kau kemari tapi bukan dengan cara seperti ini, Youngie. Kau tau betapa cemasnya aku? "

Hening. Tak ada jawaban.

" Aku ingin kau segera bangun. Aku ingin melihat senyummu. Aku ingin melihat mata bulat mu yang menatapku dengan cemerlang. "

Jungkook menggenggam tangan itu dan menghirupnya perlahan. Sebab ia begitu rindu dengan gadis di depannya itu. Segala kesedihan itu langsung digantikan keterkejutan tatkala ia merasa tangan yang ia genggam bergerak. Ia mendongakkan kepalanya dan mendapati gadis itu mencoba membuka matanya yang sayu.

" Hayoung! " ujar pria itu lalu dengan refleks menekan tombol untuk memanggil dokter.

Gadis di depannya itu menatap lurus ke atas dengan kaku. Tak ada pergerakan dan tak ada respon. Astaga, ini saat yang paling ditakutkan oleh Jungkook.

***

" Dia hilang ingatan. " Eunwoo berujar dengan lesu sambil meminum sekaleng soda yang ia genggam.

" Seutuhnya? " tanya Jungkook yang duduk di sebelahnya.

" Beberapa memori. Untung kerusakannya tidak parah. Tapi ia hampir tidak mengingat sebagian besar memorinya. Dia bahkan hampir tidak mengenali aku. "

" Wow, "

" Tapi ada berita bagus. Alergi nya menghilang yang kemungkinan karena kerusakan di otaknya itu. Ia bisa tinggal disini sekarang. " ujar Eunwoo sambil menatap Jungkook dengan senyuman tipis.

" Apa bagusnya jika ia tidak mengingat aku? "

" Kau kan belum bertemu dengannya. Jangan berburuk sangka dulu. " balas Eunwoo sambil bangkit berdiri. " Ayo. "

Pria itu mengikuti Eunwoo dengan pasrah. Ketika sampai di depan kamar, ia menghela napas panjang.

" Dia sedang berbincang dengan Mama. Kau bisa menemuinya. "

Jungkook pun masuk untuk mengikuti langkah Eunwoo. Di depan sana ada Hayoung yang duduk bersandar di ranjangnya sedang disuap oleh wanita paruh baya. Langkah pria itu terhenti melihat senyuman gadis itu. Matanya berkaca-kaca-tak siap menerima kenyataan.

Gadis itu menoleh kearahnya dengan pelan. Terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata dengan lembut.

" Jungkook, kau datang? "

Napas Jungkook tercekat dan mata kedua orang itu langsung berkaca-kaca.






Inikah awal bahagia yang Jungkook impikan ditengah kehidupannya yang begitu sesak?


𝓝𝓸 𝓢𝓲𝓰𝓷𝓪𝓵 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang