Chapter 10 - Rose

801 108 2
                                    


Tiga hari Jungkook tidak bertemu dengan Hayoung. Hari pertama ia mendapat kabar bahwa gadis itu naik gunung lalu hari selanjutnya tidak ada kabar lagi. Jungkook cemas sekali. Kedatangan hyung-hyungnya kesini rupanya sekalian untuk syuting. Ia jadi sibuk dan tak sempat untuk menemuinya.

Ketika mereka habis syuting di dekat perkebunan, mereka mendengar alunan nyanyian lembut diiringi suara gitar. Ini lagu Spring Day milik mereka—yang jelas memancing perhatian sehingga mereka mencari sumber suara.

Disana terlihat seorang gadis duduk diatas bebatuan, memegang gitar dan memakai topi jerami. Disekelilingnya ada anak-anak yang mendengarkan dengan cermat. Mata mereka menatap si gadis dengan penuh kekaguman. Seakan dia adalah dewi yang baru turun dari surga.

" Bukankah dia Hayoung? " tanya Jimin sambil menepuk pundak Jungkook pelan.

Jungkook menoleh dan menatap hyungnya itu lalu mengangguk pelan.

" Dia benar-benar mendapat vibe seorang artis. " ujar Namjoon. " Sayang sekali. Bakatnya harus terpendam disini. "

" Menurutku tidak. " balas Jungkook, tenang. " Dia menggunakan bakatnya untuk menghibur semua orang disini. "

" Sudah hampiri saja sana. Aku tau kau sudah rindu setengah mati dengan dia. " celetuk Yoongi dengan sebal sebelum membalikkan badan dan berjalan pergi.

" Waktu mu tinggal sedikit. Pilihannya hanya dua. Kau membujuknya untuk ke Seoul atau meninggalkannya disini tanpa bisa berhubungan lagi. " Namjoon ikut memberikan saran sebelum berlalu.

Keenam pria itu meninggalkan Jungkook dalam diam. Pria itu menghela napas panjang sebelum akhirnya berjalan pelan menuju kerumunan kecil itu. Hayoung tidak menyadari namun beberapa anak mulai menoleh.

" Itu dia Om Kota!!!! " seru mereka.

Hayoung menghentikan aktivitasnya dan langsung menoleh ke arah Jungkook. Tidak ada senyuman seperti biasanya. Gadis itu menatapnya dengan datar sebelum akhirnya kembali meladeni anak-anak di depannya. Jelas sekali bahwa ia mengacuhkan Jungkook.

Pria itu duduk di dekatnya. Masih menunggu hingga gadis itu selesai menyanyi. Anak-anak itu langsung berlari pergi setelah semuanya selesai. Meninggalkan Hayoung yang sibuk memasukkan gitar ke dalam tasnya.

Gadis itu memakai dress putih yang dihiasi gambar bunga-bunga matahari dan sepatu putih berhak. Cantik sekali. Ditambah topi jerami dan gitar yang ia bawa. Entah kenapa rasanya seperti melihat gadis imut yang klasik.

Hayoung masih diam. Tak mempedulikan Jungkook yang mengikuti nya dalam keheningan pula. Sesekali ia menoleh dan masih mendapati Jungkook yang berjalan di belakangnya dengan tenang. Kemudian karena kesal, ia menghentikan langkahnya dan berbalik lalu menatap pria itu dengan kesal. Jungkook sendiri kaget bukan main karena gadis di depannya menghentikan langkah secara tiba tiba. Alhasil mereka berdiri dengan jarak yang begitu dekat.

" Sudah? " tanya Hayoung.

Jungkook mengerutkan alisnya bingung.

" Sudah selesai syuting? " tanya Hayoung dengan lebih jelas.

" Well, kalau belum aku tidak akan mengikuti mu. Kemana saja kau tiga hari ini? "

" Aku naik gunung. Kupikir kau sudah tau. "

" Kenapa tidak mengajakku? "

" Karena kau sibuk. "

" Aku bisa ijin. Aku ingin naik gunung bersama denganmu. "

Hayoung mendengus. " Aku tidak ingin membuatmu terluka. Kau kan sangat berharga bagi fans-mu. Kurasa kau juga tidak cukup kuat. "

" Woah, woah, " Jungkook terkekeh pelan. " Kau sadar apa yang kau katakan, Nona Hayoung? Aku tidak kuat? "

𝓝𝓸 𝓢𝓲𝓰𝓷𝓪𝓵 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang