7

306 47 21
                                    

Happy reading bebs ♥️
Typo bertebaran, kalau nemuin typo typo kasih tau ya hehe.

~~~




Setelah kejadian mencengkam tadi akhirnya Roger dan Reina pun berceloteh ria sampai mereka melupakan jam makan siang mereka. Yang Roger rasakan saat ini adalah rasa nyamannya bersama Reina, entah mengapa sebelum sebelum nya Roger tidak pernah merasakan perasaan seperti ini. Dan sebaliknya nya pun, Reina sudah tidak merasa takut lagi kepada Roger dan malah merasa aman terlindungi saat ia bersama lelaki di hadapan nya ini.

"Apa kamu tidak lapar hm? Ini sudah menunjukkan jam makan siang, sebaiknya kamu makan daripada kamu sakit" ingat Roger pada Reina agar tidak melupakan makan siang nya.

"Aku sedang tidak ingin makan, perut ku masih terasa kenyang sekarang"tolak Reina

Setelah mengatakan hal itu tiba tiba saja rasa kantuk membuat Reina perlahan tertidur di sandaran Roger dan hal itu membuat Roger semakin merasa nyaman terhadap Reina.

~~~

"Astaga kemana sih anak curut tumben amat ga ngabarin kalau ga datang."ucap Silvana, sebab ini adalah kali pertamanya Reina alpa di kelas mereka. Selama sekolah dari dulu jarang sekali jika Reina membolos seperti saat ini.

"Tumben teman lo ga turun? Lagi jual diri ya dia biar bisa bayar sekolah?" Ejek salah satu murid perempuan yang entah mengapa sangat tidak menyukai Reina. Menurut nya Reina adalah beban bagi sekolah mereka, dan lagi pula dari mana uang yang ia hasilkan untuk membayar uang sekolah.

"Eh lo ya, belum pernah gue pites mulut nya ya? Jangan sembarang kalau ngomong, lo ga tau yang sebenarnya" Silvana pun dibuat murka karena sahabat satu satu nya itu di hina oleh perempuan gak jelas didepan nya ini. Saat bersama orang lain Silvana cenderung menggunakan bahasa lo gue, sedang kan jika bersama Reina maka ia akan menggunakan aku kamu.

"Cih, kok mau sih lo berteman sama orang yang kaya gitu? Hati hati lu kalau dia cuma buat manfaatin harta lo doang bukan beneran tulus berteman." Setelah mengucapkan hal itu Sasa dan kedua curut nya pun meninggalkan Silvana yang tengah menahan emosi.

"Dasar cabe lima ribuan lo pada!" Teriak Silvana dan itu sukses membuat Sasa and the geng nya tertawa.

~~~

Tingg

Kamu dimana? Kamu tidak ke sekolah? Jangan lupa makan ya♥️

Roger pun penasaran siapa yang mengirim pesan itu tetapi yang ditemui Roger hanyalah nomor asing dan berarti nomor itu tidak pernah Reina simpan.

Lalu dengan lancang nya Roger pun membalas pesan itu dan segera menghapus nya agar Reina tidak mengetahui bahwa ada pesan masuk di ponselnya.

Saat ini mereka berdua tengah berada di ruang makan milik Roger, pria itu memesan beberapa makanan untuk Reina makan karena sedari tadi perempuan satu itu tidak berniat untuk makan apapun, dengan sedikit paksaan akhirnya Reina pun menurutinya.

"Habis ini antar aku pulang ya, soalnya nanti aku harus kerja"pinta Reina sembari mengunyah nasi di mulut nya, dan Roger pun mengangguk. Lalu setelah Reina selesai dengan makanan nya Roger pun mengantarkan dirinya ke rumah.

Setelah turun dari mobil Roger, perempuan itu segera memasuki rumah nya dan beristirahat sebentar sembari menunggu jam dirinya bekerja nanti.

"Kok aku ngerasa nyaman sih dekat sama dia, padahal kan aku gak kenal sama sekali dia siapa malahan awalnya aku kira dia penjahat"tanya Reina pada diri nya sendiri. Saat ia tengah memikirkan perasaan aneh di dirinya tiba tiba saja terdengar notif telpon dari handphone Reina dan segera saja perempuan itu mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat nama yang tertera.

"Halo"ucap Reina mengawali percakapan mereka.

"Kamu darimana saja mengapa pesan ku kamu jawab seperti itu? Apa kamu ingin aku menghukum mu hah?"terdengar suara berat di seberang telpon sana dan sontak saja membuat Reina mengernyitkan dahi tanda ia tidak mengetahui siapa pemilik dari suara itu. Tanpa menunggu jawaban dari diri nya langsung saja Reina mematikan sambungan telepon tersebut dan mengabaikan pesan pesan yang masuk dari nomor asing itu.

~~~

"Pulang sekarang Roger, saat ini kerajaan kita tengah diserang oleh pihak lawan."

Setelah mendapat pesan batin dari ayah nya itu dengan sekali kejapan mata Roger telah sampai di kerajaan Assiria. Dan betapa terkejut diri nya saat mengetahui bagian depan kerajaan telah hancur karena ulah musuh mereka.

Dengan emosi yang meluap Roger pun tanpa ampun menghabisi semua orang yang dianggap nya telah mengganggu kedamaian kerajaan nya itu. Hanya perlu beberapa menit saja semua musuh dihadapan nya telah tumbang.

Setelah menyelesaikan tugas nya tadi Roger pun langsung menuju ke ruangan sang ayah.

"Ada apa ini mengapa tiba tiba saja para musuh menyerang kerajaan kita?"tanya Roger kepada sang ayah.

"Ayah pun tidak mengetahui nya, tiba tiba saja mereka menyerang kerajaan dan tanpa aba aba telah memusnahkan beberapa anggota kerajaan yang tengah berjaga di depan."ucap Lord Voldemort menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada sang pangeran.

"Apakah ini ulah dari kerajaan bagian selatan? Apa mereka sudah mengibarkan bendera perang mereka?"tanya Roger dengan nada serius nya.

"Sepertinya, tapi kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Kita lihat seberapa jauh mereka mampu memusnahkan kerajaan kita"tegas Lord telak dan tidak dapat diganggu gugat. Dan saat ini yang dapat Roger lakukan hanyalah menurut apa saja perkataan yang telah dikeluarkan ayah nya itu.

"Baiklah."

~~~

Saat ini Reina sedang berada di tempat ia bekerja bersama Silvana. Dan kalian tau apa yang dilakukan Silvana sekarang terhadap Reina? Tentu nya mengintrogasi diri nya seharian ini pergi kemana mengapa tidak mengabari diri nya dan malah membolos sekolah.

"Kamu ini gimana sih Rei, aku telp kok gak kamu jawab terus aku chat gak kamu balas. Kalau mau ijin itu bilang dong jangan kaya gitu kan jadinya aku yang kena ditanya tanya sama guru"gerutu Silvana kesal karena menghadapi sikap sahabat karib nya ini, ia tak habis pikir mengapa Reina bisa bisanya membolos sekolah dan tidak memberitahu kan diri nya.

"Engh,, maaf ya aku tadi gak liat hp. Terus maaf juga sudah bikin kamu jadi sasaran guru guru oleh nanyain kehadiran aku."sesal Reina karena ia tak memberitahu kan keberadaan diri nya dan tak mengabari keadaan nya kepada Silvana.

Silvana melihat raut sesal yang ditunjukkan oleh sahabat nya itu membuat dirinya enggan memarahi Reina saat itu. Dan dengan lembut Silvana menasehati sahabat nya itu agar tidak mengulangi nya kembali.

Dan mereka pun melanjutkan kegiatan bekerja mereka sebelum bos mendapati bahwa mereka berdua malah asyik mengobrol bukannya bekerja.

Haii balik lagi nih sama cerita MHiD. Maaf baru bisa up cerita nya karena beberapa alasan hehe.

Jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku tambah semangat buat bikin cerita ini. Kasih dukungan juga ya

Keep enjoy us ♥️

Selasa, 2 Juni 2020
tkristivani_

My Husband Is Devil [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang