Typo typo bertebaran mohon dimaklumi hehe.
~~~
Pagi ini Reina tengah mempersiapkan sarapan yang akan ia makan sebelum berangkat ke sekolah nya. Sudah menjadi kebiasaan nya sejak ditinggal oleh mendiang sang orangtua, Reina melakukan hal seperti yang sedang ia lakukan ini.
Saat ini Reina tengah memasak nasi goreng buatan nya dan membagi menjadi dua untuk ia makan dirumah dan untuk ia bawa ke sekolah sebagai bekal, selama SMA ini Reina sering membawa bekal dibandingkan untuk pergi ke kantin untuk menghemat uang saku nya. Dan bisa dikatakan sangat jarang Reina menginjak kan kaki di kantin dan bisa dihitung sebanyak tiga atau empat kali saja.
Setelah menyelesaikan sarapannya Reina pun mulai bergegas pergi kesekolah menggunakan kendaraan umum. Meskipun ia memiliki sebuah sepeda motor, ia sangat jarang menggunakan nya entah mengapa dan lebih memilih memakai jasa kendaraan umum. Katanya di saat mendesak saja akan ia gunakan motor nya itu.
~~~
" Reina tunggu woi"panggil Silvana kala ia melihat Reina tengah menuju ke kelas mereka.
"Astaga bisa ga sih pagi pagi kamu itu jangan teriak teriak, kebiasaan banget. Lagian aku juga ga budeg kok jadi ga perlu segitu nya juga."tandas Reina kesal karena pagi pagi Silvana sudah teriak teriak macam orang kemalingan saja.
"Biarin aja sih, kamu udah sarapan belum? Kalau belum temanin aku ke kantin ya buat sarapan, soalnya tadi ga keburu."ajak Silvana dan tanpa persetujuan Reina ia pun langsung menarik tangan Reina dan menuju ke kanti.
"Pelan pelan aelah, ini tangan bukan karung woi. Tuhkan merah jadinya tangan aku"kesal Reina akibat tarikan Silvana dan tidak menunggu jawaban dari dirinya tadi.
"Maaf maaf khilaf abis nya kamu lama amat jawab gitu aja. Omong omong kamu mau makan apa? Biar aku yang pesan"tanya Silvana kala mereka sudah mendapatkan tempat duduk di kantin.
"Enggak deh aku nemanin kamu aja. Lagian aku juga sudah makan tadi dirumah terus aku juga bawa bekal kok. Buruan gih pesan sana ntar masuk kelas lagi"usir Reina dan menyuruh untuk Silvana lekas memesan pesanan nya sebelum jam masuk berbunyi.
Saat tengah menunggu Silvana memesan pesanan makanan, Reina pun mulai berselancar ke media sosial nya dan mulai meliat liat ada apa yang sedang terjadi akhir akhir ini. Di sela sela kegiatannya tiba tiba saja satu pesan masuk ke handphone Reina.
+621501278*****
Jangan lupa makan
Dan jangan lupa jaga kesehatan diri mu dear.Seperti itulah kira kira isi pesan dari nomor yang tidak diketahui Reina. Dan ini sudah kali ketiga nya nomor itu terus menerus mengirimkan pesan pesan yang menurut Reina tidak penting. Tanpa memedulikan pesan itu, langsung saja Reina menghapus nomor itu.
"Kenapa muka kamu ditekuk gitu? Ada yang ga beres ya?"tanya Silvana kala ia telah kembali ke meja tempat ia dan Reina berada dan itu sukses mengejutkan Reina.
"Ngagetin aja sih. Gapapa kok cuma habis ngeliat berita tentang bias aku yang katanya lagi vakum hehe"ujar Reina berbohong karena tidak ingin membuat Silvana mengkhawatirkan nya, dan ia berjanji akan mengetahui secepatnya siapa orang dibalik nomor asing itu.
~~~
"Apakah pangeran sudah pulang dari dunia manusia?"tanya Lord Voldemort kepada salah satu pelayan di mansion itu."Belum ada tanda tanda kepulangan sang pangeran. Apakah saya harus menyuruh Jack untuk menyusul pangeran?"tawar pelayanan itu kepada sang Lord, dan kemudian di tanggapi setuju. Setelah kepergian sang pelayan tersebut untuk memerintah kan Jack supaya menyusul Roger, Lord Voldemort pergi menuju kamar nya dan segera menemui istri tercinta Queen Elizabeth.
"Bagaimana, apakah Roger sudah kembali?"tanya Queen Eliz kepada sang suami.
"Belum sayang, dan aku telah menyuruh Jack untuk menyusul Roger kedunia manusia."ucap Lord Volde sembari mengusap usap sayang surai indah milik istri nya itu.
Dilain tempat Roger tengah menikmati segelas cokelat hangat yang ia buat tadi. Perasaan nya sekarang sedang gundah akibat tidak jarang ia bermimpi buruk tentang mate nya. Tadi malam saja ia bermimpi bahwa mate nya telah diklaim pangeran lain dan itu sungguh membuat Roger frustasi. Ia ingin sesegera mungkin untuk menemukan mate nya itu, dan rencananya malam ini ia akan menyusuri kota itu demi mencari belahan jiwa yang telah lama ia nantikan.
Secepat nya akan aku temukan dirimu sayang. Dan semoga diri ku tidak terlambat untuk mengklaim dirimu, tunggu lah aku dan jangan berusaha mencari pria lain.
Setelah itu Roger pun bersiap siap untuk menyusuri padat nya ibu kota ini. Ia pun turun ke parkiran mobil di apartemen itu dan mulai melaju kan mobilnya.
~~~
"Kamu pulang naik apa Rei?"tanya Silvana saat mereka sudah beranjak dari kelas dan menuju gerbang sekolah
"Kaya biasa lah, tentunya naik kendaraan umum hehe"jawab Reina sembari terkekeh karena menurutnya Silvana seperti baru mengenal diri saja.
"Ikut aku aja daripada kamu buang buang uang dan buat menghemat uang mu"tawar Silvana dan seperti dugaan nya,tawaran yang ia beri pastilah ditolak mentah mentah oleh Reina.
"Gapapa kok udah biasa aku mah. Lain kali aja deh aku bareng kamu pulang nya,oke!"
"Yaudah deh iya iya, aku duluan ya udah keburu sore nih. Kamu hati hati dijalan terus jam 6 malam nanti jangan terlambat lagi datang ke cafe."pamit Silvana dan mengingat kan Reina bahwa nanti sore mereka mulai bekerja paruh waktu.
"Oke siap komandan!"
~~~
Saat ini Roger berada di sebuah cafe ternama dikota itu. Ia tengah melihat pemandangan diluar sana dari balik jendela cafe, rintik hujan mulai turun membasahi bumi secara perlahan dan pengunjung cafe ini tidak henti henti nya kedatangan para pelanggan.
Tringgg
Roger pun mengalihkan pandangannya dan melihat siapa kah yang datang dari arah pintu masuk, dia adalah seorang perempuan yang sangat cantik, wajah nya putih bersih tidak terlalu tinggi dan wajah nya membuat Roger seakan ingin menghujami ciuman ke wajah perempuan itu.
Roger pun mulai mengikuti kemana arah perempuan itu dan ternyata ia menuju ke ruangan khusus staff cafe. Apakah dia bekerja di cafe ini, jika ia Roger harus mengetahui siapa kah nama perempuan itu.
"Permisi, perempuan tadi pegawai di sini?"tanya Roger kepada salah satu pegawai di cafe itu.
"Iya dia pegawai kami, apakah pelayanan nya kurang baik?"balas pelayan itu kala mendengar pertanyaan dari Roger, takut takut pelanggan nya tidak puas dengan pelayanan cafe ini.
"Tidak. Siapa nama pegawai itu? Apakah saya bisa meminta data diri nya? Kalau perlu saya bertemu pemilik cafe ini untuk meminta data diri nya."ucap Roger dan segera ditanggapi setuju oleh pegawai itu. "Sebentar saya panggil kan pemilik cafe ini."pamit pegawai itu dan bergegas menuju ruang bosnya nya.
Balik lagi nih sama cerita aku hehehe.
Aku sih cuma berharap kalian betah sama cerita ku ini, jangan lupa tinggal kan jejak ya. Karena satu vote atau komen dari kalian sangat berarti dan bikin aku semangat buat nulis cerita ini.Keep enjoy us ♥️
Jumat, 8 Mei 2020
tkristivani_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Devil [ ON GOING ]
General Fiction[ Revisi setelah tamat ] Diriku sangat tersiksa dengan keberadaan diri nya. Aku ingin terlepas dari monster itu, akan tetapi takdir memainkan diri ku agar terus bersama nya. Disini lah aku berada, didalam lingkungan yang tidak aku ketahui. Dimana di...