APC || She Is Too Disgusting To Be My Queen

4.3K 402 5
                                    

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Y-yang Mulia. Bagaimana bisa anda melakukan itu?!"

Migh benar-benar syok kali ini, bagaimana bisa sang Pangeran berbuat seperti itu pada Putri Elle?

Ya ampun, Migh benar-benar kehilangan kata-kata. Belum selesai masalah tentang Kerajaan Winston, sekarang Pangeran Raizel membuat masalah lagi dengan mencari gara-gara dengan adik Pangeran Harry.

"Memang kenapa? Toh dia juga tunanganku, bukan? Dia saja yang bertindak sok suci!" Pangeran Raizel menjawab dengan nada sarkas.

"Y-yang Mulia, B-bagaimana bisa anda berkata seperti itu! Anda sendiri sudah tau bagaimana sifat Pangeran Harry jika menyangkut adiknya." Migh berujar dengan cemas.

Pangeran Raizel hanya mendengus.

"Y-yang Mulia? Bagaimana jika sampai Pangeran Harry balas dendam dengan menargetkan Putri Sana?"

Pangeran Raizel mengernyitkan keningnya, "Aku tidak peduli!"

"!"

"Toh, aku sudah benar-benar muak harus berpura-pura bertindak seolah-olah aku sangat mencintainya."

"!"

Pangeran Raizel memandang Migh datar, lalu kembali berucap. "Kau tahu betapa tersiksanya aku saat aku haru memegang tubuh kotornya itu? Benar-benar menjijikkan! Aku sangat benci melakukan kontak fisik dengan perempuan itu."

"Yang Mulia, T-tapi bukankah dia calon Permaisuri, anda?"

Pangeran Raizel terkekeh sinis, "Calon Permaisuriku? Jangan bercanda! Dia terlalu menjijikkan untuk menjadi ratuku, permaisuriku. Bahkan, posisi Selirpun terlalu tinggi untuk dirinya."

Migh terdiam.

"Jika saja, jika saja bukan dia yang menyelamatkan nyawaku waktu itu, sekarang aku tidak perlu bersusah payah bersikap baik pada dirinya. Jalang itu, benar-benar memuakkan."
Pangeran Raizel berucap sembari mengepalkan kedua tangannya.

Migh mengernyitkan keningnya sesaat, "Yang Mulia, bukankah ini aneh? Beberapa akhir ini Putri Sana tidak lagi mengeluh tentang cidera tangannya."

"Bukankah itu bagus? Lebih cepat tangannya sembuh, lebih cepat pula aku terlepas dari jeratan jalang itu!"

"Tapi, Yang Mulia. Kita tahu sendiri bahwa cidera yang berada ditangan kanannya tidak akan sembuh semudah itu. Bahkan jika tangannya sembuh tanpa bekas luka pun, Putri Sana akan mengalami cacat pada tangan kanannya."

Penjelasan Migh membuat Pangeran Raizel terdiam. Benar juga, kenapa dia tidak menyadarinya jika selama ini Putri Sana tak pernah mengeluh tentang tangan kanannya?

"Jadi, Apa menurutmu, Migh?"

Migh ragu-ragu sejenak.

"Bukankah lebih baik kita selidiki lagi masalah itu, Yang Mulia? Entah kenapa saya ragu jika Putri Sana lah yang menyelamatkan anda."

A Princess Changes || REVISI BERJALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang