APC || F O U R

5.1K 540 5
                                    

Happy Reading!

"Putri, Apakah anda tidak ingin keluar untuk sekedar jalan-jalan? Anda selama dua hari ini hanya mengurung diri dikamar, Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putri, Apakah anda tidak ingin keluar untuk sekedar jalan-jalan? Anda selama dua hari ini hanya mengurung diri dikamar, Putri. Ad-"

"Tidak."

Lagi-lagi jawaban itu. Lia menghela nafas pasrah, sudah menyerah membujuk Nonanya untuk sekedar keluar dari kediamannya.

Bagaimana tidak? Saat acara makan pun sang Putri juga berkata tidak ingin hadir. Dan Lia harus memberi alasan pada Permaisuri bahwa Nonanya sedang tidak enak badan.

Juga, pada saat Permaisuri ingin datang mengunjunginya, Nonanya dengan gamblangnya berkata untuk jangan memperbolehkan Permaisuri masuk.

Dia ingin sendiri, katanya.

Dan ini sudah hari kedua, dimana Tuan Putrinya masih betah berada didalam kediamannya.

"Ayolah, Putri. Apakah anda tidak bosan berada dikamar terus-terusan? Anda harus keluar untuk sekedar menghirup udara segar." ucap Lia lagi.

"Tidak mau!"

Lia, gadis itu kembali menghela nafasnya. Entah apa yang terjadi pada Sang Putri. Semenjak sekembalinya Nona-nya dari taman, Nona-nya terlihat seperti seseorang yang sedang menyesali sesuatu. Entah apa itu.

"Nona-"

"Cerewet sekali, kamu. Siapkan peralatan mandiku dan aku akan keluar." jawab Putri Elle sembari bangkit dari tidurnya.

Mendengar jawaban dari Nonanya, Lia tersenyum cerah dan bergegas keluar menyiapkan perlengkapan mandi sang Putri.

Setelah beberapa menit lamanya Putri Elle mandi dan berganti pakaian. Kini, ia berada dihadapan cermin. Seperti biasanya, dengan Lia yang sibuk menata rambut sang Putri.

"Satu bulan lagi, anda akan berulang tahun bukan, Nona?" Lia mencoba mencairkan suasana hening yang sedari tadi menyelimuti mereka.

Ucapan Lia membuat sang Putri menghela nafas pelan, "Ya."

"Dan, anda akan memperlihatkan wajah anda?" tanyanya lagi.

"Ya."

Ayolah! hari ini, Putri Elle benar-benar tidak berselera untuk sekedar berbicara. Bahkan, untuk berjalan saja rasanya sangat malas.

Putri Elle masih kesal dengan kejadian dua hari yang lalu. Kejadian dimana bibir sucinya terenggut dengan paksa. Lucu sekali, padahal sudah jelas-jelas kejadian itu tidak disengaja.

Tapi, entahlah. Putri Elle masih sangat kesal. lebih tepatnya, terhadap dirinya sendiri. Bukan pada sang Pangeran.

Karena bagaimanapun juga, itu memang salahnya. Bukan salah sang Pangeran.

A Princess Changes || REVISI BERJALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang