PART 1

991 40 1
                                    

HAPPY READING

Pagi ini Tasya sudah rapi dengan seragam yang ia pakai. Tasya melihat jam tangan berwarna biru itu yang sudah menunjukkan pukul 06.15 dimana ia harus turun untuk melakukan sarapan bersama keluarganya yang harmonis itu. Tasya menuruni tangga sambil sesekali ia tersenyum sambil melihat atas. Entah apa yang dilihatnya ataupun dipikirkannya, saat injakan tangga ke 3 menuju terakhir ia tiba tiba

" Aduuuhhh papiiii huuaaaaa sakit, sakit piii" ucap Tasya seraya kesakitan

"Aduh anak papi ini kenapa sih kok bis-" ucapan Bayu terpotong karena Tasya berbicara

"Papi jangan nanya terus deh ini sakit!aduuh hiks hiks.."

"Salah siapa jalan nggak liat, Itu mata ditaroh dimana? dikantongi apa dikemanain? " ucap Bara sambil membantu Tasya berdiri

"Aduh jangan berantem terus deh,ini masih pagi nggak malu apa didengerin tetangga sebelah? yaudah itu mesti kakinya kekilir kan papi panggil bibi dulu" ucap Bayu

"Bii asih!" ucap Bayu

Bi Asih datang dengan serbet yang berada di atas pundak kirinya,dan berjalan tergesa-gesa. Ya Bi Asih,dia adalah pembantu dirumah bak istana itu sejak Tasya masih kecil hingga sekarang.

Bagi Tasya bi Asih sudah dianggap seperti ibunya sendiri, karena apa? karena dialah Tasya menjadi dewasa seperti ini mesti agak polos dan membingungkan ketika Tasya berbicara yang tidak masuk akal seperti

"Bi saat snow white pingsan kok dikelilingi kurcaci ya? apa karna dia sebelum pingsan memberi tahu kalo dia mau pingsan terus pas dicium pangeran kok langsung sadar yaa bi? apa kalo dicium orang bisa langsung sadar? kalo gitu mending dari dulu Tasya ke makam mami terus suruh papi nyium mami biar mami bisa hidup lagi! yeeeaayy!"

Bi asih hanya bisa tersenyum ragu saat mendengar ucapan Tasya.

"Eh iya ada apa tuan?" tanya bi Asih

"Tolong ambilkan kotak p3k!" ucap Bayu seraya menahan anaknya agar tidak menangis

Langsung saja bi Asih berlari dan kembali membawa kotak yang diminta Bayu

"Biar saya saja tuan yang mengobati luka non Tasya" ucap bi Asih

"Iya bi silahkan tapi jangan lama lama bi soalnya mereka kan mau sekolah,lagian bentar lagi juga mau bel" ucapan Bayu membuat Tasya dan Bara langsung melihat ke arah jam tangannya masing-masing.Dan benar dilihatnya pukul 06.40 yang akan 5 menit lagi gerbang sekolahnya ditutup.

Setelah bi Asih mengobati luka Tasya langsung saja mereka bergegas untuk ke sekolah menengah atas/SMA BAKTI JAYA, yang dimana itu sekolah milik pamannya Tasya dan Bara.

Bayu sengaja menyekolahkan kedua anaknya disitu guna untuk memantau kondisi anak-anaknya. Bara telah selesai memarkirkan mobil sport keluaran terbaru yang berwarna hitam itu. Sontak pas keluar dari mobilnya teriakan ataupun ucapan dari siswa siswi itu terdengar jelas di telinga Tasya maupun Bara.Tetapi ia hanya membiarkan saja.

"gilaaa itu kan mobil keluaran bulan lalu  njir"

"sumpah Bara ganteng banget!"

"halah gantengan juga gue!"

"enggak lo beda jauh goblok!"

"ya ampun Tasya juga nggak kalah cantik bin manis tapi sayangnya dia bego sih!"

"biarin lah daripada lo?!kurus,cacingan,panuan,udah kaya gembel dipinggir jembatan"

"anjir songong banget tuh si Bara mentang mentang ganteng,most wanted,kaya,hilih gue juga bisa kali!"

TASYA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang