HAPPY READING
Kini semua sedang berada dirumah sakit,untung saja rumah sakit tersebut tidak begitu jauh dengan sekolahnya.Bara sudah menghubungi papinya dan papinya pun sekarang sudah berada di rumah sakit itu
Sekitar 30 menit Tasya berada diruang UGD,nampak sesosok dokter dengan jas putihnya itu mendekati kearah mereka semua
"Dengan keluarga Tasya?"tanya dokter lelaki itu,sebut saja dokter Heri
"Saya saya papinya dok"ucap papi Tasya seraya menunjuk dirinya
"Seperti Tasya mengalami pendarahan diarea kepalanya,karena mungkin ada orang yang memukul dengan benda yang lumayan keras.Badannya juga butuh istirahat yang cukup,ia nampak begitu kelihatan kesakitan atas apa yang dialaminya"kata dokter Heri itu
Semua yang mendengar itu kaget dan merasa tidak pecus menjaga Tasya
"Kita boleh menengoknya dok?"ucap Dina
"Silahkan tetapi jangan sampai dia merasa terganggu"
Terlihat Bayu yang memijat pelipisnya"Tapi dia kapan sadarnya dok?"
"Bisa jadi seminggu setelah kejadian, baiklah saya permisi"ucap dokter Heri lalu pergi disusul sang perawat dibelakangnya
Bayu dan Bara langsung melihat keadaan Tasya yang lemah,bagaimana tidak lemah?bagian kepala yang dikelilingi oleh perban,hidung yang diberi selang dan jangan lupa ia nampak sama sekali tak seperti Tasya pada sebelumnya
"Sya,bangun nak papi ada disini,maafin papi karena nggak bisa jaga Tasya sampai kayak gini"ucap Bayu seraya meneteskan air mata sedikit, walaupun sedikit tetapi itu berharga
Bara mendekati Bayu lalu mengelus pelan bagian bahunya"Udah pi,ini nggak semuanya salah papi,Tasya pasti bakal pulih kok"
Terlihat Angga sendiri yang sedang berada diruang itu bersama Tasya seorang.
Bara dan Bayu sudah pulang untuk beristirahat dan menyusul Tasya besok,Dina sudah diantar oleh David menuju rumah sang kekasih,Ghea pun juga sama diantar oleh Kevin walaupun Ghea tak mau tapi tetap saja ia terpaksa,Elang pun juga mengantar Diana,Angga sebenarnya bingung dengan sikap salah satu sahabatnya itu.Mengapa Angga bisa bingung?Elang sosok yang tak mau dekat dengan perempuan kali ini ia mengantar Diana, apalagi dia tadi yang bilang..entahlah mungkin Elang sudah membuka pintu taubatnya,eh salah pintu hatinya maksutnyaa.
Keyla?ia sempat diantar Bara sebelum pulang bersama sang papi,you know lah? dan jangan lupa 2 manusia itu,siapa lagi kalau bukan Reyhan dan Malvin mereka pun sedang mencari makanan dan langsung pulang
Angga sudah menggenggam tangan mungil nan mulus milik Tasya itu,sesekali ia menciumnya dengan tulus
"Sya,bangun... siapapun yang ngelakuin ini ke Lo,gue nggak bakalan mau maafin dia"ucap Angga
"Gue nggak suka liat lo kayak gini Sya,gue lebih suka kalo liat lo ketawa.Karena apa?kalo lo ketawa hati gue berasa hangat,tenang dan senang Sya"
"Plis buka mata lo"lirihnya
"Gue janji kalo lo udah nggak lagi ada dirumah sakit ini,gue bakal ajak lo jalan jalan kemanapun yang Lo mau,gue janji gue nggak bakal ngecewain elo"ucapnya lalu mencium punggung tangan Tasya tulus
Pintu tiba tiba terbuka, terlihat teman teman Angga yang sudah berganti pakaian tapi tak dengan Angga sendiri
"Ganti pakaian lo"ucap Elang seraya menyerahkan paper bag berisi pakaian Angga, sebelum kerumah sakit ini mereka menyempatkan memberi tahu keluarga Angga, Nella awalnya terkejut dengan hal yang diceritakan oleh Elang dan yang lainnya tapi ia segera memberikan paper bag itu lalu mengiyakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA [HIATUS]
Teen Fiction📌HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI! JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT GUYS! tasya si gadis polos, lugu, cantik nan manis itu memiliki lesung di pipinya sehingga terpampang jelas pipinya yang bolong itu. suatu hari ia bertemu dengan sesosok ma...