PART 21

294 12 0
                                    

HAPPY READING

Orange bercampur kuning,itulah warna awan sekarang sebut saja senja,tak salah jika anak anak jaman sekarang menyukai fenomena itu.Kini seorang gadis telah duduk dilesehan balkonnya sembari menikmati keindahan matahari yang akan berganti posisi dengan bulan.

Nampak sekali jika sang gadis memakai sweater tebal berwarna merah sampai lutut nya,rambut yang ia gerai diterpa angin angin,satu cangkir vanilla latte menemani dirinya.Oh jangan lupa lagi,buku diary yang selalu ia tulis dan baca,sebut saja sang gadis itu anak indie.Ya gadis itu adalah Tasya

Tasya sudah sadar pada hari Kamis,hari sebelum ia saatnya sadar,namun saat itu juga Tasya sudah kembali kerumahnya.Bayu dan Bara sudah beberapa kali membujuk Tasya untuk istirahat terlebih dahulu dirumah sakit, tetap Tasya menolak mentah mentah.Dasar keras kepala

Awalnya juga Tasya ingin beristirahat sejenak dirumah sakit,tapi entah mengapa kekuatan pada dirinya ingin kembali kerumah.Sebenarnya Tasya kadang merasa sedikit pegal bagian tubuhnya,Tasya terus berfikir siapa yang tega menyelakai dirinya? memang Tasya salah apa?

"Siapa yang ngelakuin ini ya?"

"Tapi Tasya nggak tahu,orang itu bertopeng"

"Tapi kenapa dari suaranya,Tasya kayak tau ya?..ah tidak mungkin dia"

Monolog Tasya sendiri sambil memandang langit langit, sesekali ia minum vanilla latte.Kini Tasya mengambil handphone guna mendengarkan musik dengan tenang tanpa ada yang mengusiknya

Sudah 1 jam setengah Tasya berada di balkon.Kini ia segera bangkit dan menuju kasur king size untuk tidur dan menghilangkan rasa pegal di badannya

Sedangkan disisi lain,Bara dan Bayu berada di ruang keluarga, menonton televisi dan sesekali memakan camilan.

"Pi,apa kita tanya Tasya sekarang juga?"tanya Bara

Bayu pun menoleh kepada sang anak tampannya"Nanti saja,ini film nya masih seru"

Bara pun mendengus dan kembali melihat film bergenre komedi tersebut.Sudah dari 15 menit film itu selesai,tetapi Bayu masih saja memandang tanpa menoleh ke siapapun.

"Pii,ayok"ucap Bara

"Hemm, yaudah"ucap Bayu dan mereka segera menuju kamar Tasya yang berada dilantai dua sebelah kamar Bara

Tok tok tok tok

Tok tok tok

Bunyi pintu diketuk berkali kali, tapi sang pemilik kamar belum menampakkan diri

"Masuk aja pi, mungkin Tasya ada di toilet"ucap Bara sekilas

Bayu mulai membuka pelan pintu Tasya, setelah terbuka seketika nampak seorang gadis manis sedang terlelap dibalik selimut tebalnya berwarna putih bercorak merah gelap.

Mereka berdua mendekati Tasya

"Tasya tidur, bang"ucap Bayu

"Papi sih,lagian nonton filmnya lama,kan sekarang Tasya tidur"ucap Bara mendengus

"Udah udah,besok aja"final Bayu diangguki Bara

Sebelum Bayu meninggalkan kamar Tasya ia mendekati Tasya lalu mencium jidat Tasya yang mulus itu

"Selamat tidur, princess papi yang cantik"ucap Bayu lalu meninggalkan Bara

Bara pun sama, mendekati Tasya sedikit membungkukkan badan lalu mencium kepala Tasya lama

"Selamat tidur juga adik Abang yang cantik,tapi keras kepala.Jangan banyak beraktivitas dulu,banyakin istirahat ya"ucap Bara lalu menarik selimut keatas guna untuk menghangatkan tubuh Tasya,mematikan lampu dan menutup pintu lalu menuju kamarnya

TASYA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang