Seisi kapal penuh dengan emosinya masing-masing, setelah sedikit perdebatan kecil, akhirnya mereka menyetujui usulan taehyung untuk mengejar menggunakan satu kapal saja, karena akan sulit untuk mengatur strategi jika tim mereka terpisah. Alhasil mereka menggunakan kapal taehyung yang diluar dugaan ternyata merupakan kapal kelas atas.
Semuanya sudah siap dengan senjata masing-masing, kecuali jimin karena ia yang mengendalikan kapal, tapi mereka belum mendiskusikan strategi penyerangan, karena taehyung pun masih bungkam di pembatas kapal. Begitu pula dengan nharaa, masih bergelut dengan pikirannya sebelum mendeklarasikannya dengan anggota.
"Kurasa kali ini bualan yun akan sangat berguna"
Taehyung menoleh ke asal suara yang berasal dari nharaa "Dia pandai mengulur waktu"
Taehyung mengangguk setuju "Ya, semoga saja"
"Tapi ada sesuatu yang menggangguku" lanjutnya membuat nharaa sedikit penasaran "Kenapa kau tidak bilang kalau minsu dan seulbi bersaudara?"
Ternyata nharaa salah menaruh harapan kapten di depannya ini akan berbicara serius "Kau tidak tanya"
Lagi-lagi ia mengangguk setuju "Ah, benar juga"
Nharaa sedikit kesal, bisa-bisanya ia menghabiskan waktu memikirkan hal yang seharusnya tidak dipikirkan sekarang "Lagipula apa pentingnya bagimu?"
"Tidak ada sebenarnya, aku hanya ingin berbasa-basi"
Seseorang tolong sadarkan nharaa agar tidak meninju taehyung.
Ditengah heningnya nharaa dan taehyung, suara sooyeon berhasil menarik seluruh perhatian "Hyungseob, apa ini bagian dari rencana kalian?"
Hyungseob terkejut tak percaya, ia tahu semua orang khawatir, tapi kenapa ia jadi di tuduh begini? "Sooyeon, aku tahu kau khawatir pada yun, tapi aku tidak mungkin melakukan itu pada adik kandungku sendiri!"
Sooyeon masih bersikeras dengan pendapatnya "Kalau begitu kenapa kau bisa sangat yakin kalau kelompokmu sendiri yang menculik yun? Itu artinya kalian sudah merencanakan ini sebelum kau jadi tawanan kami bukan?"
"Lalu karena kau ada disini, kau jadi lebih mudah menjebak kami semua dan menghabisi kami saat sudah tiba di kapal kelompok mu"
Beberapa dari mereka mulai merasa apa yang diucapkan sooyeon benar, bisa jadi hyungseob hanyalah umpan untuk memulai permainan.
Hyungseob merasa disudutkan, tapi ia masih berusaha netral, hal seperti ini tentu wajar terjadi "Aku hargai pemikiranmu, tapi bahkan jika aku tidak jadi tawanan, hal seperti ini akan tetap terjadi bukan?"
"Kurasa hyungseob benar" ucap taehyung berusaha menengahi perdebatan
"Kapten itu sedang kurang kerjaan, kuharap kali ini kita bisa saling mempercayai satu sama lain, aku yakin kalian semua pasti mengkhawatirkan yun"
Sooyeon mulai tenang, benar, mungkin ia yang tersulut emosi.
"Omong-omong nharaa, kurasa ini bukan sekedar penculikan untuk memancing kita" ucap taehyung kepada nharaa yang masih diam memperhatikan keadaan.
Nharaa mengernyitkan dahi "Apa lagi kalau bukan untuk memancing kita? Secara hyungseob ada bersama kami, jelas dia menginginkan hyungseob, lalu menukarnya dengan yun"
Taehyung menggeleng, kali ini serius, ia menghela nafas "Menurutku itu tidak akan terjadi" ucapnya yang membuat semuanya semakin khawatir.
"Kenapa?" tanya nharaa
Taehyung mengelus dagunya, seolah sedang berpikir keras "Aku tidak yakin, tapi, apa yun memahami isi peta itu?"
"Ya, kami sering mendiskusikannya" jawab nharaa sekenanya ,ia semakin bingung dengan arah pembicaraan taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
°Anything Is Possible°
Fiksi RemajaKisah para bajak laut yg tanpa sengaja terjebak dalam kisah mereka. Dan harus merasakan pahit getirnya kisah mereka sendiri Nb: Lanjutan cerita dri "Anything is Possible" by: @Raihani23