Selamat Membaca!...
Mohon Maaf bila ada kesamaan,nama,tokoh dan latar tempat cerita ya🙏😄Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadan bagi kalian yang menunaikan 🍃🙏
⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️
"Wah gak terasa sudah mau Lulus sekolah kita!" Ucap Robi sambil berjalan menuju gerbang sekolah bersama-sama.
"Gak terasa muka mu! Jelas-jelas nya setengah tahun kita sekolah. Nda terasa bilangnya" Rafael tiba-tiba menjawab Robi.
"Iya sudah aku salah" Robi berjalan duluan ke depan.
Hari ini kami pulang sekolah lebih cepat,karena hari pertama bersekolah di semester 2. Hanya bersih-bersih kelas dan beberapa nasihat dari Ustadzah Iyah di awal semester ini. Kami pun memutuskan untuk berkumpul di warung depan sekolah.
"Eh coba liat siapa tuh boncengan naik motor!" Jamal menunjuk ke arah jalanan.
"Siapa tuh?" Ucapku sambil menengok.
"Wih ndada obay, berani juga dia lewat sini bawa cewek" Rafael berbicara dengan keras.
"Eh Ustadzah Iyah ngeliatin hahaha" Rifai mengejutkan kami semua.
"Bah mantap sudah ini kelihatan Ustadzah Iyah hahaha" Aku memasukkan tangan ke kantong celana.
"Aku jadi Sayli cari aman aja,gila anak itu rupanya berani betul pamer pacaran didepan sekolah. Ada guru lagi!" Sahut Ifan.
"Iya Pakboy..." Yahya menjitak kepala Ifan.
Rupanya Sayli anak itu,aku sudah benar-benar tidak peduli sekarang padanya hahaha. Kami pun langsung menuju ke warung.
------------------
"Sayli!!! Dipanggil Ustadz Sin ke kantor BK!" Teriak Mukhlis dari luar kelas.
Sontak seluruh siswa yang ada didalam kelas menjadi heboh, Miqot dan beberapa siswa lainnya mengantarkan Sayli menuju kantor BK. Sudah menjadi Adat Istiadat kelas ini,bila ada siswa yang terkena masalah mengantarkan nya beramai-ramai ke kantor BK. Padahal niatnya cuma mau menonton dan sekedar ingin tahu apa masalahnya.
Aku pun pergi ke luar kelas bersama Jamal, tiba-tiba Ustadz Memet menghampiri kami. Beliau adalah salah satu Guru olahraga di sekolah ini.
"Heh Asani Nuril,sini dulu" Panggil nya sambil meminum air mineral.
"Apa sih?" Ucapku sambil menggaruk kepala.
"Kenapa lagi temanmu tuh? Kok makin hari makin nakal. Kemarin Hendry masuk BK, sekarang dia lagi" berbicara sambil memakan keripik.
"Mana saya tau,tuh juga murid Ustadz" Sahutku.
"Ini ditanya kok nda tau,sana sudah liatin diapai dia sama Ustadz Sin. Dihukum cambuk kah dia hahaha" Ustadz Memet tertawa.
"Sembarangan aja Lo Ustadz nih hahaha" Aku pun berjalan menuju kantor BK.
Memang Ustadz Memet adalah Guru yang paling berbeda di sekolah ini,dia lebih akrab terhadap murid-murid nya. Tetapi jika ku perhatikan dia hanya senang bercerita padaku daripada dengan murid-murid nya yang lain, mungkin karena aku memperlakukan nya seperti seorang teman juga hahaha.
Saat tiba di depan kantor guru aku dipanggil Ustadzah Wiwit.
"San,kamu ikut lomba debat ya Minggu depan?" Ustadzah memberi beberapa lembar kertas.
"Loh kok saya?!" Aku terkejut.
"Iya,kamu sama Salma ya?" Ucap Ustadzah berusaha meyakinkan ku.
"Astaghfirullahaladzim,ini materinya?" Aku membaca beberapa lembar yang diberikan Ustadzah.
"Iya itu materiny,lombanya 2 Minggu lagi" Ustadzah menepuk pundak ku.
"Iya deh dzah..." Aku berjalan keluar dan mendekati Jamal.
Niat hati ingin tahu masalah orang,eh malah kena masalah juga. Mungkin ini teguran hahaha. Aku pun melupakan masalah di kantor BK tadi,dan mulai sibuk membaca materi yang diberikan Ustadzah Wiwit di kelas.
"San,dicari Salma tu nah" Rifai mengagetkan ku yang sedang membaca materi debat.
"Ihiy,ngeri juga selera nya lah. Salma sekarang" Ucap Robi.
Aku pun segera keluar kelas untuk menemui Salma.
Salma:"San, latihannya tiap rabu,kamis sama Jumat ya"
Aku:"Iya, kamu sudah dapat materi nya kah?"
Salma:"sudah dong"
Aku:"berarti besok ya latihannya?"
Salma:"iya,aku ke kantin ya" ia berjalan ke kantin.
Hari Rabu pun tiba,ini hari pertama kami latihan untuk lomba debat di salah satu SMA. Lambat laun Aku dan Salma menjadi lebih akrab,ia bercerita banyak hal padaku. Begitu pula sebaliknya,kami sangat terbuka untuk bercerita. Menurut ku Salma ini tipe wanita yang berbeda,dia tidak pemalu dan senang bergaul pada siapa saja.
Denganku saja hanya perlu waktu seminggu untuk akrab. Salma senang sekali dengan permen,tiap latihan saja dia selalu membawa permen. Katanya sih dia punya banyak permen dirumah,aku sering sekali meminta permen padanya hahaha. Dia pun juga tidak pelit.
Kadang aku berpikir manis sekali Salma ini. Selain paras nya yang cantik dia juga tidak sombong. Saat lomba pun kami sangat kompak, Ustadzah Wiwit pun sangat senang dan terkejut. Saat break lomba Aku dan Salma pergi ke kantin SMA ini, di antar oleh salah satu Kakak OSIS disini. Aku dan Salma pun juga satu mobil untuk berangkat dan pulang dari lomba ini, akhirnya pun kami menjadi bersahabat.
Lama kelamaan timbul perasaan sayang yang tidak wajar,bukan sayang terhadap sahabat atau teman. Tetapi sebuah perasaan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata,setiap bertemu Salma rasanya aku sangat senang. Tetapi ketika tidak bertemu dengan Salma rasanya gelisah,aku juga bingung jadinya.
Apa aku harus mengungkapkan perasaan ku ini pada Salma?
⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA TANPA IZIN PENULIS⛔
⚠️JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pohon Kehidupan
RandomASANI NURIL, Anak lelaki yang tumbuh dari keluarga pekerja keras dan sederhana. Terkadang dia berpikir "hidup ini tidak adil" tetapi dia kadang juga berpikir "aku bersyukur hidup begini". Persahabatan,cinta dan keluarga menjadi sesuatu pilihan di h...