MENUNGGU

12 4 0
                                    

Selamat Membaca!...
Mohon Maaf bila ada kesamaan,nama,tokoh dan latar tempat cerita ya🙏😄

⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️



Tuuuuuut... Tuuuuuut...

"Kok Asan gak ngangkat sih Telepon nya ya? Udah 3 kali lho" Ucap Jamal sambil memegangi handphone nya.

"Hm dia kenapa eh? Masa gak dibolehkan sama Bapak nya?" Jamal menyahut.

"Ah gak mungkin,dia biasanya boleh terus. Apalagi kita cuma jalan-jalan begini" Robi membalas.

Mereka semua berkumpul di rumah Rafael, terlihat Sayli lewat di depan rumah Rafael menggunakan motor bersama Muli.

"Cok! Ucok! Itu Sayli kan?!" Ucap Yahya heboh.

"Iyalah,masa kam lupa kawan sendiri" Jawab Rafael alias Marucok Karim ini.

"Wah,efek ngelem nya kuat juga ya hahaha" Yahya tertawa.

Sudah 30 menit mereka menunggu kedatangan Asan, seharusnya mereka sudah  berjalan-jalan di taman kota sekarang. Karena terlalu lama menunggu,Rafael dan Jamal memutuskan untuk menjemput Asan langsung ke rumahnya. Saat di sana mereka malah di bohongi oleh Bapak nya Asan,entah ada apa.

Mereka berdua pun kembali ke rumah Rafael dengan rasa marah dan bingung,marah karena Asan tidak jadi ikut dan bingung kenapa Asan tidak menghubungi sama sekali.

"Kayaknya gak ada deh,Bapak nya Asan bilang gak ada" Ucap Rafael merebahkan tubuhnya di teras rumahnya.

"Tapi sendalnya itu ada lho,Asan juga udah janji mau datang" Jamal menjawab.

"Berarti Bapaknya Asan bohong ya?" Tanya Rifai.

Mereka semua hanya terdiam,mereka kecewa. Jamal pun menelepon Asan kembali untuk yang kesekian kalinya.

"Eh di angkat!" Teriak Jamal.

                        ------------------

Handphone ku terus berdering,aku pun terbangun dan sangat terkejut karena melihat Jamal yang menelepon. Aku lupa jika sore ini akan berjalan-jalan bersama mereka,kasihan sekali mereka sudah menunggu. Aku pun segera mengangkat telepon ini.

Aku:"Halo,kenapa Mal?"

Jamal:"Kenapa kenapa! Jadi nggak! Udah sore banget nah"

Aku:"Astaghfirullah,aduh aku... Kayak apa ya"

Jamal:"Hah? Kenapa?"

Aku:"Aku gak boleh keluar,aku di hukum dirumah"

Jamal:"Loh?! Kok di hukum?! Apa salah mu?!"

Aku:"Masa aku di bilang minum miras sama Ayah nya Sayli,gila gak sih!"

Jamal:"Loh?! Kok bisa!"

Aku:"Pasti lah si anaknya yang bangs*t itu cerita macam-macam ke Ayahnya"

Jamal:"Ya Ampun..."

Pohon KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang