Selamat Membaca!...
Mohon Maaf bila ada kesamaan,nama,tokoh dan latar tempat cerita ya🙏😄⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️
"San! Bangun! Dek! Bangun dek!"
Kak Atin menggerak-gerakkan tubuh Asan yang tidur di kamarnya.
"Apa sih?" Jawab Asan pelan.
"Belikan Kaka nasgor nahhh" Kak Atin merengek.
Asan hanya diam.
"Dek... Tolong aja nah Kaka lapar" ucap Kak Atin memohon.
"Ah iya dah,mana uangnya" Asan membuka matanya.
"Uuuuuh sayang Adek Kaka"
Kak Atin mengelus rambut Asan dan pergi mengambil uang.
Asan pun berdiri dari kasur nya dan berjalan menuju ruang tengah rumahnya.
"Nih uangnya"
Kak Atin memberikan uang sambil membukakan pintu untuk Asan.
"Ih lambat nya ini jalan,cepat nah" Kak Atin mendorong Asan.
"Kaka nih sudah nyuruh-nyuruh nda tau diri lagi" jawab Asan sambil memakai sendal.
"Hahaha hati-hati ya" ucap Kak Atin.
Asan hanya mengangguk dan berjalan dengan bermalas-malasan.
------------------------
Aku berjalan sambil menendang-nendang batu yang ada di jalanan. Malam ini sangat dingin dan sepi,mungkin karena hujan tadi sore.
Warung Nasi Goreng memang tak terlalu jauh dari rumahku,tapi bila harus membelinya tengah malam begini rasanya sangat jauh. Sesampainya di warung itu,aku langsung memesan sebungkus nasi goreng.
Aku pun duduk di kursi pembeli sambil melamun, membayangkan bagaimana suasana sekolah baruku nanti. Tak lama ku menunggu, sebungkus nasi goreng sudah selesai di masak.
Aku pun berjalan pulang dengan sedikit cepat,saat didekat sebuah gudang kosong aku mendengar suara orang yang sedang tertawa. Memang katanya gudang kosong ini angker,tapi mana mungkin ada suara tertawaan hantu yang bersuara berat seperti ini.
Apa mungkin kuntilanak lelaki? Aku berusaha tidak peduli dengan suara itu,tetapi rasanya aku sangat penasaran ada apa didalam sana.
Pelan-pelan aku berjalan masuk ke gudang itu,saat sudah di dalam gudang tidak ada apa apa. Aku pun kembali berjalan keluar gudang,tapi tiba-tiba terdengar suara.
"Hahaha Gobl*k!"
Aku pun terkejut dan berusaha mencari sumber suara itu,kembali terpikir olehku bahwa itu suara hantu. Tapi mana mungkin ada hantu berbicara seperti itu,aku terlalu sering nonton film horror.
Sudah jelas ini suara seseorang, tapi siapa malam-malam begini nongkrong di gudang kosong sendirian. Seperti nya orang itu ada dibelakang gudang ini,aku pun mengintip pelan-pelan dari sisi samping gedung ini.
"Loh?! Itukan Sayli?!"
Ucapku dalam hati terkejut melihat dia malam-malam begini duduk-duduk tidak jelas dibelakang gudang ini. Sayli bersama kedua orang temannya yang tidak ku kenal, terlihat ada beberapa botol yang sudah bersih diminum oleh mereka.
Mungkin itu minuman keras, mereka terlihat mabuk. Tetapi ada satu orang yang masih setengah sadar, mungkin sebagai pengawas jika mereka ketahuan disini.
Aku mengintip mereka sedang berbuat apa,sampai tak sadar Nasi Goreng yang ku beli sudah hampir dingin. Aku pun berjalan mundur,niatku agar tidak terdengar langkah kaki ku oleh mereka.
Tapi aku tahu kalau dibelakang ku ada pecahan botol kaca,sontak membuat suara yang terdengar oleh mereka.
"Heh!"
Terdengar suara dari belakang gudang,mungkin itu teman Sayli yang setengah sadar itu. Aku pun berusaha berjalan cepat keluar dari gudang ini,dan berlari menuju kerumah.
Sampai di depan rumah,aku berusaha mengatur nafasku. Seperti dikejar hantu saja rasanya,untung saja tidak ketahuan.
"Assalamualaikum! Kak!" Ucapku sambil mengetuk pintu.
"Ih lamanya!"
Kak Atin membukakan pintu kemudian mengambil bungkus nasi goreng yang ku bawa.
"Kamu kenapa dek? Kok kayak orang habis dikejar masyarakat"
ucap Kak Atin sambil membuka bungkusan nasi yang telah ku belikan.
"Nda kenapa-kenapa kok"
Jawabku sambil mengambil segelas air putih.
"Di kejar anjing kah kamu San?" Tanya Kak Atin.
"Iya,nih anjing nya minta belikan nasi goreng tadi" jawabku.
Kak Atin mencubit ku yang sedang duduk disampingnya.
Aku masuk ke kamar sembari membaringkan tubuhku,dan melamunkan apa yang ku lihat tadi.
"Siapa ya teman Sayli itu?"
⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️
⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA TANPA IZIN PENULIS ⛔
KAMU SEDANG MEMBACA
Pohon Kehidupan
DiversosASANI NURIL, Anak lelaki yang tumbuh dari keluarga pekerja keras dan sederhana. Terkadang dia berpikir "hidup ini tidak adil" tetapi dia kadang juga berpikir "aku bersyukur hidup begini". Persahabatan,cinta dan keluarga menjadi sesuatu pilihan di h...