SEDIH?

4 1 0
                                    

Selamat Membaca!...
Mohon Maaf bila ada kesamaan,nama,tokoh dan latar tempat cerita ya🙏😄

⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️

Sofia dan Yanti sudah berada didepan pintu masuk ke festival,setelah mematikan telepon nya ia hanya diam.

"Sof? Kenapa?" Tanya Yanti.

"Asan gak jadi ikut" jawab Sofia singkat.

"Loh kok bisa?" Yanti bingung.

"Hmm aku juga nda tau" jawab Sofia datar.

"Tapi si Marucok ikut kan?" Tanya Yanti.

"Ya enggak lah,kan gak ada si As"

Belum selesai Sofia berbicara,Yanti segera menarik tangannya berjalan masuk ke Festival.

Sofia hanya diam melamun sambil berjalan mengikuti Yanti,padahal biasanya Sofia sangat senang di festival ini. Sambil menggenggam tangan Yanti,Sofia terus berjalan mengikuti kemana Yanti pergi. Sebenarnya Sofia ingin pulang saja, tetapi melihat Yanti yang senang dengan festival ini dia mengurungkan niatnya.

Yanti mengajak Sofia untuk menaiki salah satu wahana permainan,Sofia hanya mengangguk mengiyakan ajakan Yanti. Terlihat senang senang Yanti menaiki wahana ini,wajar saja festival ini tidak ada setiap hari di Kampung ini. Sofia masih bisa tertawa kecil melupakan kesedihannya karena Asan tidak ikut,dia bisa tertawa karena Yanti juga tertawa.

Tak terasa sudah jam 22:00 malam,Yanti yang sudah terlihat lelah pun mengajak Sofia untuk pulang. Mereka berdua pulang berjalan kaki,Yanti berjalan sambil memakan Es Serut yang dia beli di festival tadi. Jarak festival dari rumah Yanti tidak cukup jauh,hanya butuh waktu 5-10 menit berjalan kaki. Sesampainya di depan rumah Yanti, Sofia segera menaiki sepeda listrik nya.

"Langsung pulang kam Sof?"

Tanya Yanti sambil melemparkan gelas bekas es serut nya ke dalam tempat sampah.

"Iya,ngantuk juga nih" jawab Sofia singkat.

"Eh sof,kamu bawa sepeda listrik tapi tadi kenapa kita jalan kaki ya!"

Ucap Yanti berteriak.

Sofia hanya tersenyum,kemudian Yanti pun tertawa keras.

"Eh,sudah malam nyaring betul ketawa mu" ucap Sofia.

"Kamu sih" jawab Yanti.

"Dah lah,aku pulang ya. Makasih Yan"

Sofia pun berjalan menggunakan sepeda listrik nya menuju rumah.

Sampai di depan gerbang perumahan Sofia pun bertanya pada Satpam sebelum masuk.

"Mang,Mama sudah pulang kah?" Tanya Sofia.

"Belum" jawab Satpam singkat.

Sofia pun diam,kemudian dia berjalan masuk ke kawasan perumahan. Di depan rumah nya Sofia melihat-lihat keadaan sekitar,ternyata Mama nya benar-benar belum pulang. Dia pun bergegas masuk ke dalam rumah dan menuju kamar,lalu Sofia mengunci kamar nya. Sofia masih sedih karena Asan tidak ikut ke festival,Sofia memang anak yang periang tetapi jika dia sudah sedih sangat susah menghibur nya. Sofia hanya akan mengurung diri nya dikamar,pasti kalian pikir dia akan menangis atau meratap sendirian.

Nyata nya tidak,saat Sofia sedih dia memilih untuk tidur. Mungkin dengan cara itu dia bisa melupakan kesedihannya,hahaha. Unik sekali anak perempuan yang satu ini.

                         -------------------------

"San aku pulang ya" ucap Rafael.

Aku berdiri di depan pintu mengantarkan Rafael alias Marucok pulang, walaupun hanya sampai depan pintu rumah. Itulah adab terhadap tamu yang biasa diajarkan oleh Keluarga kami. Waktu sudah menuju pukul 23:00 aku masih merasa sedikit gelisah karena tidak berbicara banyak saat menolak ajakan Sofia ke festival.

Aku pun berniat menghubungi Sofia lewat WhatsApp,tapi terlihat dia tidak aktif lagi. Entah mungkin dia masih di festival atau sudah tidur di rumah,jadi dari pada menganggu nya lebih baik tidak ku chat atau telepon saja. Aku ini sedih atau memang orang nya "tidak enakan" ya?

Saat aku mulai mengantuk, tiba-tiba teringat dengan Salma. Ah,sial! Kenapa aku harus teringat padanya,dia sudah memiliki pacar tapi aku masih saja berharap padanya. Begini ternyata rasanya bila sudah terlanjur cinta dan sayang,tapi terkadang aku berpikir apakah aku Cinta atau Sayang dengan Salma? Lama-lama aku mulai terikat padanya,andai saja aku tidak ikut lomba bersamanya mungkin aku tidak akan sedekat ini dengan Salma,tapi aku tetap harus menerima dan bersyukur dengan setiap perjalanan hidup yang ku lalui.

Hidup ini lucu ya,yang sedekat dulu bisa sejauh ini. Yang seindah dulu bisa seburuk ini. Memikirkan ini membuat ku pusing saja,lebih baik aku tidur saja. Aku pun segera memeluk guling dan menutup mata untuk tidur.

⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA TANPA IZIN PENULIS ⛔

                       




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pohon KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang