BERBAGI

18 7 0
                                    

Selamat Membaca!...
Mohon Maaf bila ada kesamaan,nama,tokoh dan latar tempat cerita ya🙏😄

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadan bagi kalian yang menunaikan 🍃🙏

⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️


Hari ini kami bersekolah hanya sebentar, membersihkan sekolah dan kelas. Kemudian sebelum pulang dibagikan Jadwal UAMBN-BK dan UNBK, Ustadzah Iyah berpesan.

"Jaga Kesehatan! Jaga Sikap! Jangan lupa belajar dan doa! Ustadzah harap kalian bisa dapat yang terbaik..."

Kemudian kami dipulangkan,katanya sih Guru-guru akan mengadakan Rapat. Akhirnya bisa pulang cepat setelah 3 Bulan sekolah fullday,bagi beberapa orang fullday school ini bagus. Tapi ada juga yang tidak suka,katanya terlalu membebani siswa. Aku saja kadang tertidur habis Maghrib sangking lelah nya!

Baru saja melangkah kan kaki untuk pulang tiba-tiba Rafael datang.

Rafael:"San! Panen kuy!" Sambil berlari mendekati ku.

Aku:"hah? Panen apa?" Aku mengerutkan kening.

Rafael:"tuh nah! Liatin ada Hendry" ia menunjuk ke arah kelas.

Aku:"hihiyy mangsa sedang lengah! Ayok dah!" Kami pun berjalan kembali ke kelas.

Hendry ini salah satu anak orang kaya disini,walau tampang nya tidak seperti orang kaya. Tapi itu membuat kesempatan bagi kami untuk berbagi rezeki dengannya hehehe.

"Hen! Panas ih hari ini" Aku duduk didepan Hendry. Ia hanya terdiam.

"Beli minuman yok! Ke Warung sana Hen!" Rafael menepuk pundak Hendry.

"Uangku cuman 100 ribu" ucap Hendry pelan.

"Bah mantap itu,cukup aja. Orang cuma aku sama Rafael kok!" Aku berdiri.

Hendry terdiam sejenak.

"Ayok deh" Hendry berdiri.

"Nah ini sahabat ku" aku merangkul Rafael.

Kami pun pergi ke salah satu warung di dekat sekolah ini,tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya kami sedang "berbagi rezeki" dengan Hendry. Hanya karena tampang Hendry yang seperti anak-anak biasa saja,pakaian mu berkah bagiku Hendry hahaha.

Hendry membuka kulkas di warung ini, tiba-tiba Rafael mencegahnya.

"Ehhh keliling keliling dulu Hen..." Sambil menutup Kulkas nya.

Hendry hanya diam dan mengikuti kami berjalan mengelilingi Warung ini,Aku mengambil salah satu Snack.

"Hen,ini enak katanya. Ambil satu ya?" Aku memegangi Snack nya, Hendry hanya diam.

Pada akhirnya kami membeli jajan dan minuman hahaha. Hendry hanya diam dan akhirnya kami pun pulang. Tidak salah kan jika kami berbagi rezeki dengan Hendry?

                              ---------------

"Gubrak!"

Suara itu membuat aku terbangun dari tidur,aku berpikir mungkin itu suara dari Kucing atau Anjing yang biasanya malam malam begini di luar. Malam hari di sini memang sangat sepi dan hening,biasanya hanya ada beberapa kendaraan saja yang lewat dijalan ini bila sudah tengah malam.

Ku coba kembali menutup mata untuk tidur,tetapi aku terbangun kembali. Firasat ku tidak enak, sepertinya itu bukan suara ulah dari binatang. Aku membuka pintu loteng tempat biasanya kami menjemur pakaian, terlihat seorang lelaki tergeletak di dekat tong sampah. Aku bergegas turun dari kamar menuju ke bawah untuk melihat lebih jelas siapa lelaki itu, sebenarnya ada rasa takut untuk melihat lebih jelas lelaki itu. Takut nya saja itu seorang penjahat yang berpura-pura pingsan.

Saat ku dekati dan ku gerakkan tubuh lelaki itu, ternyata itu Sayli. Aku sangat terkejut,dia berbicara tidak jelas seperti orang gila. Ingin rasanya ku biarkan saja dia disitu, tetapi melihat keadaannya aku jadi tidak tega. Ku angkat tubuhnya perlahan agar dia bisa terbangun dan sadar tapi tetap saja,dia hanya terbangun tetapi masih berbicara tidak jelas. Ku angkat tubuhnya sedikit dan ku tuntun dia berjalan, hingga sampai dirumah.

Aku tidak tahan dengan bau mulut nya,dia sepanjang jalan berbicara tanpa henti. Saat sudah di depan rumahnya ku mengetuk pintu,tapi tidak ada respon. Ku duduk kan Sayli di depan pintu rumahnya sambil terus mengetuk pintu. Ku intip dari jendela, terlihat sangat sepi di dalam rumahnya. Mungkin saja  Orang tua Sayli sedang ada kerjaan di luar kota.

"Cari siapa kkamu? Orang nyaa jalan lhoo"

Mendengar Sayli berkata seperti itu,aku berjalan meninggalkan rumahnya untuk pulang. Mungkin benar saja perkataannya walau pun dia sedang mabuk dan tidak jelas.

"Asaaan" tiba-tiba dia berteriak seperti itu padaku,aku malah merasa aneh dan takut hingga berlari untuk pulang.

Sampai dirumah aku bergegas kembali naik ke kamar,saat menaiki tangga Mamak menanyakan dari mana saja aku.

"Dari mana kamu San?" Tanya Mamak sambil mengikat rambut.

"Itu... Kucing ribut tadi kelahi" ucapku sambil menaiki tangga.

"Nda biasanya kamu ngurusi begituan" mendengar Mamak berkata seperti itu aku semakin cepat-cepat ingin masuk kamar, takutnya saja Mamak bertanya tanya yang lain.

Saat di kamar aku sangat bingung, kira-kira Sayli kenapa? Hm. Mungkin saja dia memang sedang mabuk karena minum atau apa saja, pengaruh dari teman-teman nya. Aku jadi tidak bisa tidur hanya karena memikirkan ini,akhirnya aku buka saja Instagram di Handphone ku.

Baru saja aku buka Instagram, terlihat foto Salma bersama pacar nya. Salma memegang piagam lomba debat semalam, sedangkan pacar nya berdiri di samping Salma.

"Halah, malah kayak Bapak nya Salma kamu!" Ucapku pelan.

"Ah tidur aja dah!" Aku pun mematikan handphone ku dan berusaha untuk tidur.
                              

⚠️ JIKA ADA KATA ATAU BAHASA YANG TIDAK DI MENGERTI SILAHKAN KOMENTAR ⚠️

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA TANPA IZIN PENULIS ⛔


Pohon KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang