MALAM

26 6 5
                                    

Selamat Membaca!...
Mohon Maaf bila ada kesamaan,nama,tokoh dan latar tempat cerita ya🙏😄

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadan bagi kalian yang menunaikan 🍃🙏

⚠️ PERINGATAN!!! ⚠️
BAGIAN CERITA INI SENSITIF!



Minggu pagi hari ini sangat sejuk,setelah berjalan-jalan di Mall bersama Sahabat-sahabat ku kemarin aku sangat lelah.  Tidur malam ini sangat nyenyak walau terganggu panggilan telepon dari Selia. Setelah shalat subuh ku buka handphone ku,dan ku lihat Selia tidak menjawab pesanku.

Aku pun menghubungi Rafael,mungkin saja dia juga di telepon tadi malam oleh Selia.

Aku pun menelepon dia saja,pasti dia selalu menjawab yang tidak-tidak kalau hanya dikirim pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pun menelepon dia saja,pasti dia selalu menjawab yang tidak-tidak kalau hanya dikirim pesan.

Aku:"Raf kamu ada di telepon Selia gak sih malam tadi?" Aku berbicara padanya lewat telepon.

Rafael:"Ada ay,jam 1 malam itu"

Aku:"loh sama Cok! Cuman gak aku angkat, aku ngantuk banget"

Rafael:"Dia telepon ke aku pas hp aku matiin data seluler nya,jadi pas aku buka hp tadi pagi aja ada panggilan tak terjawab dari Selia. 3 kali lagi!"

Aku:"kok aku khawatir ya, jangan-jangan dia kenapa-napa!"

Rafael:"Cieeeeeeee"

Aku:"betulan aku nih Cok! Datangin ke rumahnya yok sekarang" Aku mengambil jaket dan kunci motor.

Rafael:"yah ditunggu"

Aku pun bergegas pergi bersama Rafael ke rumah Selia. Entah mengapa rasanya ada yang tidak beres,aku tiba-tiba sangat khawatir dengannya.

Saat sampai di rumah Selia, terlihat sangat sepi. Hanya ada pekerja rumah tangga di sana,Acil Aas. Saat ku tanyakan katanya Selia sedang ada dirumahnya,kami pun bergegas masuk. Benar-benar sepi, Fadimas ternyata sudah pergi dari pagi untuk Les Biola nya. Hanya ada Selia sendirian dirumah itu,kami pun mengetuk pintu kamarnya.

"Tok,tok,tok,tok,Selia!!! Selia!!! " Aku dan Rafael mengetuk pintu dengan keras sembari memanggil Selia.

Tak lama kemudian Selia membukakan pintu,dia menyuruh kami masuk kemudian mengunci pintu kamarnya.

"Makasih yah udah mau datang" Selia tiba-tiba membuka bajunya,kami pun kaget.

Aku:"Selia kamu ngapain?!" Aku berteriak kaget.

Selia:"Perkosa aku san!!!! Perkosa aku!!!" Aku pun sangat terkejut.

Rafael:"Ikam kenapa bungul?!" Rafael berteriak pada Selia.

Selia:"kamu juga mau kan Cok?! Ayo sini perkosa aku!!!" Selia menarik tangan Rafael.

Aku pun bergegas menarik Rafael dari Selia, kemudian mendorongnya.

Pohon KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang