Before and After (NATHAN) | END

15 : Kemudian (END)

"Ada yang tidak benar nathan bahkan ketika aku berada di negeri antah brantah tanpa kamu didalamnya"
-Akila

Tiga tahun akila nungguin nathan tapi pria itu gak datang. Mungkin nathan menyerah, gak sedikitpun akila melupakannya. Mata nathan yang gak sekalipun lepas menatap akila dan kedua tangan mereka yang kemudian terlepas secara perlahan. Perpisahan selalu menimbulkan luka.

Akila meraih AirPods nya, memutar lagu yang dinyanyikan nathan untuknya. Mereka masih pacaran, Ldr. Cuman bisa saling liat lewat layar hape tanpa bisa saling menyentuh.

Akila gak pernah balik keindonesia karena gak ada apapun disana. Nathan udah pergi, sibuk dengan tinju dan turnamen. Ambisi nathan buat jadi petinju menjadi kenyataan dan akila gak bisa berada disamping nathan untuk menyemangati kekasihnya.

-sepertinya tidak ada kata terlambat

Nathan bimasakti tersenyum, memandangi tiketnya. Hari ini adalah harinya. Dia akan bertemu akila. Mereka udah ditakdirkan dan nathan gak mau ngelepasin takdirnya semudah itu.

Kaki nathan melangkah ringan ketika turun dari pesawat. Berjalan kearah luar bandara dan memesan taksi. Dia akan bertemu akila di kampusnya. Nathan sudah mendaftar dan satu kuliah dengan akila. Butuh waktu setengah jam untuk nathan sampai di tempat kuliah akila.

Dia bisa melihat akila dari jauh. Wanita itu secantik biasanya. Berapa lama nathan tidak menatap akila secara langsung. Dia merindukan akila jadi nathan berlari, mensejajarkan langkahnya dengan akila yang sibuk dengan buku puisi yang waktu itu menjadi hadiah ulang tahun dari nathan.

"Apa yang begitu menarik dari buku puisi chairil anwar?"

"Gak ada"

"Termasuk nathan bimasakti?"

Sekarang, nathan sudah merebut perhatian akila. Langkah kaki wanita itu terhenti dan tiba-tiba bukunya jatuh begitu saja. Memeluk nathan erat, dia gak nyangka nathannya disini. Bareng akila dan akila bisa memeluknya.

"Aku datang akila"

END

Terima kasih untuk cerita indahnya nathan bimasakti ❣️