"Hewan pemakan dagi—— aah, ini sih gampang!"
"Manfaat keberagamaan adalah..."
Wawan sedang belajar sendirian di ruang tengah. Hanya dia diantara kedua belas saudaranya yang lain nan ada di rumah. Para abang sepertinya masih di sekolah atau di jalan pulang. Soalnya jam dinding sudah menunjukkan pukul 15.00.
"Eumm... A.gar bi.sa mem.be.ri pe.lu.kan ha.ngat."
"Sumber daya alam——"
"Assalamualaikum!"
"Samolekom!"
"Ass.."
"Assalamualaikum."
Bak barisan parade, kedua belas anak laki-laki memasuki rumah. Wawan sedikit terperangah memperhatikan orang-orang itu. Dalam hati ia berhitung. Lumayan, sekalian belajar.
Hyunsuk menyemprotkan antiseptik bermerek Tolak Virus Misquen pada tangan, rambut, baju, pokoknya seluruh tubuh. Setelah itu, ia berjalan ke arah Dobby, melakukan hal serupa untuk adik bungsunya tersebut. Baru hendak menyemprotkannya juga ke arah Yoonbin, anak lelaki itu sudah mengangkat tangan untuk menolak. Hyunsuk bergidik bahu. Yaudah, nanti kalau ketularan virus misquen, jangan deket-deket.
Yoshi merebahkan tubuhnya di sofa, ketara banget kalau si ujang lagi capek. Iyalah, semenit sekali selalu didatangi cewek. Ada yang ajakin foto lah, minta nomor lah, nempel-nempel lah. Ya Allah, Yoshi tuh udah gak kuat sama ketampanan yang terlalu keterlaluan ini.
Junkyu mencium bau badannya. "Duh, udah bau banget. Mau mandi dulu." padahal mah, semerbak 3 botol parfum tadi pagi, masih menyengat.
"Entar bang, gue mau boker."
Jaehyuk langsung berlari mendahului langkah Junkyu yang baru mengambil ancang-ancang akan beranjak. Hehe, betah banget dia berdiri di sebelah si imut Jepun ini. Bisa bablas dua jam lagi kalau si Junkyu dibiarin duluan. Nanti Jaehyuk jadi apa?
Tanpa suara, Asahi berjalan lurus menuju lantai atas yang langkahnya diikuti Yoonbin. Mungkin kalau mereka dijadiin satu unit nama unitnya .... (hanya orang-orang beriman yang bisa tau) atau mungkin hening kayak nama temennya Dobby juga boleh.
"Hoh!" mulut Jeongwoo terbuka. Semua pandangan tertuju padanya. Seperti biasa, Haruto adalah kang julidnya Jeongwoo, paling hobi komentar masalah hidup itu anak.
"Jangan makin dijelek-jelekin, please.. Nanti mataku tidak suci lagi melihat pemandangan mengenaskan."
Jeongwoo sepertinya sudah sangat kebal dengan ocehan Haru. Dari pada ia terjerumus dalam kekesalan, mending di abaikan saja. Kali aja gantengnya nambah kalau Jeongwoo banyak-banyak sabar.
"Wawan! Spongebob eposode spesial tayang sekarang loh!"
"Lah iya, Wawan lupa!" sahut Wawan sembari menepuk dahinya. Ia meninggalkan buku yang sejak tadi menemani begitu saja. Buku: Sad:')
Jeongwoo dan Junghwan berlari menuju ruang tv, setelah sempat saling main isyarat-isyaratan dalam pandangan mereka. Para abang mengernyit, maklum yang tua dilarang tahu, kelebihan umur.
"Eh, Dobby ikut dong!"
Jihoon yang sepertinya kehilangan mood sebagai lambetura hari ini, memutuskan untuk mengikuti jejak ketiga bocah. Kali aja dia dapat bahan sesat terbaru. Kan lumayan, bisa disebarin ke anak-anak.
"Dih, udah tua masih suka kartun." Junkyu kayaknya mau debut juga jadi kang julid.
"Bang Ajun gak suka kartun?"
Hati Junkyu rasanya berbunga-bunga setelah ia disahut duluan oleh si imut Jepun untuk pertama kali. Soalnya dari tadi, dirinya yang selalu mulai duluan.
![](https://img.wattpad.com/cover/210700138-288-k205911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Harta Karun (√)
HumorSepasang pasutri baru, kedatangan 13 anak laki-laki. Hidup dalam satu atap dengan kepribadian yang tentunya berbeda bahkan sangat bertolak belakang. Lalu, bagaimana rusuhnya rumah saat 13 anak laki-laki disatukan? TOTAL BAB: 1-16 ©Januari 2020 ©19 A...