Minggu pagi yang ceria.
Karena minggu lalu kan ujian tuh, makanya hari minggu kali ini terasa banget bedanya. Gak ada beban hidup lagi yang mengharuskan untuk belajar ekstra, gak perlu capek-capek menjadi peramal lagi untuk soal yang akan datang besok paginya.
Prinsip ujian yang dijalani; datang, kerjakan, lupakan.
Finally, kita sampai diprinsip ketiga. So, forget it. Gitu aja kok ribet.
Seperti biasa, komplotan bocil yang terdiri dari Wawan, Jeongwoo, Doyoung, ditambah Jihoon, Cio, dan Junkyu sedang duduk dengan tenang di depan televisi. Untuk apa lagi, jika bukan karena Spongebob Squarpants sedang tayang.
Si kuning dan kawan-kawan menjadi tontonan favorit di pagi Minggu, lantaran semua orang seakan terserang virus candu dari Wawan dan Jeongwoo saat menyaksikan Spongebob episode spesial waktu itu.
Yoshi dan Yedam sedang membantu sang mama di dapur, sedangkan harta karun yang lain masih pada nyambung tidur.
[[•]]
"Wah, hebat ya bunda masak banyak setiap pagi tapi enggak mengeluh. Duh, nyesel banget Yedam gak pernah bantuin bunda."
"Iya nih, bahan masakannya udah kayak mau buka warteg. Maafin Bang Ochi juga ya, ma. Janji deh, besok-besok Ochi bangunnya lebih pagi lagi biar bisa bantuin mama masak."
Yedam dan Yoshi ini sudah dikatakan kategori remaja, tapi ngomongnya kok masih gemesin gitu? Sampai-sampai bikin Jisoo terharu dengernya. Seketika rasa iri Jisoo yang kemarin terasa, saat mengetahui Joy bunting duluan, sirna begitu saja. Dia udah punya tiga belas gini kok!
"Nggak apa-apa. Mama malah seneng masak banyak-banyak gini. Seneng banget rumah rame sama kalian. Makasih banget loh kalau Bang Yoshi sama Yedam mau bantuin. Tapi dengan kalian di sini aja mama udah seneng."
Yedam dan Yoshi melempar senyum balas terharu dengar balasan si mama. Yoshi melanjutkan menceplok telur, sedangkan Yedam masih menunggu roti keluar dari mesin.
[[•]]
Tok.. Tok.. Tok..
Anak-anak yang sedang menghabiskan waktu sore menjelang maghrib di kamar Hyunsuk dkk. dengan berbagai kegiatan, sama-sama menghening setelah pintu di ketuk. Dobby yang sedang membaca buku bersama Mashi dan Yedam, memutuskan untuk berdiri guna mewakili saudaranya yang lain membukakakan pintu.
Klek.
Senyum cantik dan tampan dari wajah mama dan papa adalah yang didapatinya.
"Ada yang mau ikut ke pasar malam, gak?" si papa bertanya.
Wawan, Jeongwoo, Jihoon, Junkyu, dan Dobby menerima ajakan itu dengan respons menggebu. "Ikuuuttt!!!!"
Sisanya juga menerima untuk ikut, tapi berekspresi senang yang biasa-biasa saja. Maklum-maklum saja jika para bocil yang memekik antusias. Ah namanya masih bocah, pasti giranglah.
"Yaudah, sekarang kalian siap-siap, papa sama mama tunggu di bawah. Oke?"
"Okeyyyy..."
Selepas kepergian si papa dan mama, mereka balik ke kamar masing-masing. Untung semuanya udah mandi, jadi tinggal ganti baju dan siap berangkat deh.
"Ben?" Hyunsuk memanggil Mas Ben yang berada di urutan paling belakang yang hendak keluar. Saudaranya itu menoleh. "gak usah ikut yuk?" usul Hyunsuk.
Sudah paham betul dengan tabiat adiknya yang serba irit, Hyunsuk menyampaikan alasannya mengajak demikian. "Pasar malam pasti banyak orang susahnya kan? Gimana kalau alergi gue kumat?"
![](https://img.wattpad.com/cover/210700138-288-k205911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Harta Karun (√)
HumorSepasang pasutri baru, kedatangan 13 anak laki-laki. Hidup dalam satu atap dengan kepribadian yang tentunya berbeda bahkan sangat bertolak belakang. Lalu, bagaimana rusuhnya rumah saat 13 anak laki-laki disatukan? TOTAL BAB: 1-16 ©Januari 2020 ©19 A...