Sesampainya di sekolah, siswa SMP dan SMA berpisah. Rombongan anak SMP yang dikomandoi Jaehyuk, berjalan ke ruangan kepala sekolah terlebih dahulu. Ngomong-ngomong, ini adalah SMP nya Jaehyuk, jadi di antara 6 anak lainnya, ia yang dapat diandalkan.
Sedangkan di gedung SMA, Jihoon adalah pemimpin. Jihoon menuntun keempat saudaranya agar berjalan serupa dengan lagaknya. Bak gangster betulan, kelima bocah itu menyisiri koridor dengan dagu diangkat, serta kedua tangan yang ditaruh ke saku celana. Jangan heran mengapa mereka berlagak begitu. Tentu saja karena Jihoon adalah kepalanya.
Untuk masalah pemindahan mereka, sebenarnya sudah diurus jauh-jauh hari bahkan sebelum libur semester.
***
Usai dengan urusan di kantor kepala sekolah, para abang akhirnya mendapatkan kelas masing-masing. Bersyukurlah, setiap tingkatan mereka, menjadi teman sekelas.
Hyunsuk dan Yoshi tengah berdiri di depan kelas, sedangkan Jihoon sudah dapat duduk di bangku yang biasanya ia duduki. Sesuai tradisi umum, jika ada anak baru maka agenda perkenalan diri di depan kelas adalah hal yang wajib. Begitulah yang dialami Hyunsuk dan Yoshi.
Hyunsuk dengan tampang manyun-manyun, menelisik isian kelas. Segala sesuatunya tak luput ia pandang. Ih, ini teman-teman sekelasnya gak ada yang misquen kan? Tas nya itu pada bermerek semua kan? Gak ada yang KW kan? Terus, saldo rekeningnya aman di atas 20 juta kan? Nanti dirinya bisa alergi jika bersosialisasi dengan manusia-manusia kentang.
Berbeda dengan Hyunsuk yang mencemaskan faktor pemicu alergi, lain lagi dengan Yoshi yang sudah ketakutan saat semua siswi putri menatapnya dengan tatapan memuji. Eh, ayolah penggemarnya jangan sampai bertambah lagi. Cukup sudah. Yoshi ingin kehidupan yang normal. Udah gak kuat dia tuh dikejar-kejar, tapi masih takut jadi jelek.
"Silakan perkenalannya dimulai. Keburu ganti abad kalau kebanyakan bengong." ini pak Juned yang bicara. Lelaki dengan tubuh kekar dan wajah ngeselin. Sebenarnya beliau guru olahraga, tapi merambat jadi guru sejarah juga asik.
Yoshi tersenyum kikuk, membuat para siswi menjerit dalam keterpukauan, "Halo nama saya Yoshinori. Teman-teman bisa panggil Yoshi, atau apa aja yang penting nyaman."
"Kalau nyamannya manggil sayang, gimana?" berasal dari sudut tengah. Siswi perempuan yang terang-terangan menjadi kandidat fans Yoshi urutan kesekian.
"Huuuuu!" anak-anak kelas pada heboh. Terlebih siswi putri lain yang merasa kalah start.
"Haduh, Lisa benerin rok mencong aja belum bener. Lah ini udah mau manggil anak orang sayang." Juned ikut komentar. Kadang emang suka lupa akan wibawanya.
"Yee, bapak."
"Eh kamu blasteran ya?" ini dari siswi depan dengan dandanan yang paling rapi bertanya.
Yoshi lagi-lagi tersenyum, sepertinya gadis ini normal dilihat dari pertanyaannya. "Iya, Indo-Jepang." jawabnya.
"Yahh, aku pikir blasteran surga.." ternyata sama aja.
"Huuuuu!!"
"Eh udah-udah jangan sampai gak ribut!"
"Jangan sampai ribut harusnya, pak! Ih gimana seehh! Bolot nih bapak." siswa laki-laki dengan proporsi agak pendek menyahut.
Juned garuk-garuk kepala, "Nah itu maksud saya... Eh Jinan, barusan kamu hina saya? Mau saya kasih nilai E?"
Si Jinan tersenyum mesem-mesem, "Hehe, khilaf pak. Soalnya bapak begonya alami baget. Betah deh saya.."
"Oke untuk kali ini saya maafkan, lain kali kalau hinaannya kurang, saya kasih nilai K juga kamu."
"Iya pak, lain kali hinaannya maxy biar dapat A+++."
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Harta Karun (√)
HumorSepasang pasutri baru, kedatangan 13 anak laki-laki. Hidup dalam satu atap dengan kepribadian yang tentunya berbeda bahkan sangat bertolak belakang. Lalu, bagaimana rusuhnya rumah saat 13 anak laki-laki disatukan? TOTAL BAB: 1-16 ©Januari 2020 ©19 A...