Epilog

360 48 0
                                    

❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

I want to know more about you

❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Pengenalan yang sesungguhnya bukan didasari atas seberapa banyak informasi yang diketahui, bukan pula berdasarkan seberapa banyak waktu yang dilalui.

Aku menghabiskan mengetahui hal mendasar tentang dirinya, aku juga menghabiskan banyak waktu dengannya. Tapi dibalik itu semua, aku sama sekali tidak mengenalnya.

Dirinya yang sesungguhnya baru terlihat ketika adanya momen yang kami jalani berdua.

Pagi hari dimana kami menonton anime berdua. Malam hari dimana kami merasakan sakit hati yang sama. Dini hari dimana dia terbangun dan berubah menjadi pribadi yang berbeda.

Lalu momen-momen lainnya yang membuatku menyadari kalau inilah waktu pertama aku melihat beragam sisi kehidupannya.

Dia bukan si sempurna seperti anggapan orang, dia bukan si hebat seperti tayangan iklan, dia juga bukan si banggaan seperti apa yang appa dan eomma selalu katakan.

Dia hanyalah dia. Han Jisung yang kesepian. Han Jisung yang butuh teman. Han Jisung yang tidak mau sendirian.

"Gomapta Felix"

Tepat di lampu lalu lintas pertama yang berubah warna menjadi merah, Jisung membuka suara.

Aku menoleh untuk menatapnya. Pikiranku yang sedang melalang buana membuatku lupa akan kehadiran Jisung di sebelah.

"Kemarin, kau melakukan tugasmu dengan sangat baik. Kau membawaku ke rumah sakit, walaupun kau sendiri takut ke rumah sakit. Kau juga sudah berani membelaku di depan appa dan eomma. Kau bahkan yang meminta pada mereka untuk memberikanku kesempatan dalam mengambil keputusan ..."

"... jalhaesseo Felix"

Dalam satu hitungan, dia bergerak. Medali emas yang menggantung di lehernya, dia lepaskan. Kedua tangannya lalu terbentang, dan tubuhnya maju ke depan.

Satu dua dan tiga. Tepukan tangannya menyentuh punggungku dengan pelan.

"Ini adalah tanda kalau kita akan memulai semuanya dari awal"

Ucapnya pelan namun membuatku mengulum senyuman.

Seolah benteng tinggi yang memisahkan kami berdua telah diruntuhkan. Seolah jarak yang terbentang telah dihapuskan. Seolah kami berdua tengah berhadapan tanpa ada satu pun hal yang menjadi penghalang.

Entah ego ataupun sifat kami yang bertolak belakang. Semuanya melebur di udara, berubah menjadi partikel-partikel kecil yang kemudian kembali dan menamai dirinya kesempatan.

Ah semesta. Aku pernah mendengar kalau kau telah membuat Jisung menderita.

Jadi bisakah di kesempatan kedua ini, kau membuatnya bahagia? Atau bisakah kau membuatku terus mengenalnya? Menghabiskan momen demi momen bersama dengannya?

❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Can you tell me now oh

❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Close ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang