-2- Gavin

8 1 3
                                    

[HALLO PARA PEMBACA. GIMANA NIH SOSIAL DISTANCING NYA. MASIH BETAH GA?. KALAU BOSEN BACA CERITA 'DEVAN' YA PARA KAUM REBAHAN TERSAYANG. JANGAN LUPA BUDIDAYAKAN VOTE DAN COMMENT!!]

*
*

*

2. Rasa Benci

"Dendam akan muncul ketika rasa benci sudah melebihi batas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dendam akan muncul ketika rasa benci sudah melebihi batas. Jangan pernah tanamkan kebencian pada seseorang jika tidak ingin adanya dendam"

Tolong author ya, kalau menemukan nama 'Devan' kalian langsung komen. Takutnya ada yang kelewatan. Tengkyu.

"Sumpah ya masih kesel gua sama dia!"
"GUA SUMPAHIN DIA JATUH MISKIN" Teriak Naila yang masih saja terbawa suasana

"Udah Nai" kata Elsa lalu menarik badan Naila berjalan menuju meja yang tadi mereka duduki

"Tumben lo bisa semarah ini, biasanya lo paling sabar" sahut Farah. Salut dengan Naila yang barusan Farah lihat.

"Gak tau, refleks aja gitu" balas Naila

Naila masih mengingat kejadian tadi. Dimana Gavin menyombongkan dirinya sebagai orang kaya. Memangnya hanya dia seorang yang mempunyai uang banyak. Tingkahnya udah kayak orang paling kaya di dunia. DASAR MANUSIA SOMBONG!

"Lo seharusnya ga usah kayak gitu Nai" ucap Elsa yang duduk di samping Naila

Naila menoleh ke arah Elsa "Lho emang kenapa, sekali kali dia harus di gituin. Biar sadar kalau bukan cuma dia yang kaya" kata Naila

"Lo tau dia siapa?" Tanya Elsa kepada Naila

"Tau, Gavin kan"

"Lo tau Gavin siapa?" Tanya Elsa sekali lagi. Naila terdiam sejenak, lalu menggeleng pelan. Memangnya si manusia sombong itu siapa sih?!

"Dia anak pemilik Yayasan Sekolah kita. Bahkan kalau dia mau, dia bisa aja ngusir Lo dari sekolah" Sahut Farah yang sedari tadi menyimak pembicaraan

Naila seketika bungkam. Bagaimana jika besok ia di keluarkan dari sekolah. Masuk ke sekolah itu juga ia menggunakan beasiswa. Bagaimana nasib Naila jika di keluarkan dari sana. Aduhh bisa jadi gembel ini mah!

"Bodo amat lah. Ga peduli gua" kata Naila, namun berbeda dengan hatinya, ia merasa takut. Benar kata orang mulut berbicara apa dan hati juga berbicara apa. YA ALLAH BANTU NAILA BESOK...

"Gua saranin Lo harus minta maaf besok" kata Farah

"Gila Lo ya. Ga, ga mau gua. Malu kali, tadi udah bentak dia terus minta maaf? Aduhhh bukan Naila itu mah" Sahut Naila lalu meminum minuman milik Elsa

"Gengsi sih gengsi Nai, tapi Lo ga usah minum minuman gua juga" sahut Elsa saat melihat Naila menghabiskan minumannya. Naila tersadar akan hal itu langsung berhenti minum, kemudian menatap ke arah Elsa dan cengengesan

GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang