prolog

29 3 2
                                    

Ini cuma potongan cerita dimana awal bertemunya Gavin dan Naila.

Gavin dan teman temannya sedang berjalan di koridor sekolah. Suara tawa mereka pecah memenuhi koridor, hanya karena kekonyolan Keano, semuanya jadi tertawa. Memang skandal humor mereka sangat rendah.

Saat sedang asik tertawa, Gavin tanpa sengaja menambrak seseorang. Dan membuat barang yang di bawa orang tersebut jatuh tergeletak di lantai. Teman teman Gavin yang awalnya tertawa kini menatap ke arah Gavin dan orang dihadapan Gavin

"Sorry gak sengaja" ucap Gavin lalu menatap orang tersebut

Bukannya menjawab ucapan Gavin, orang itu malah terdiam menatap kotak makannya yang jatuh dan isinya sudah bertebaran dimana-mana.

Gavin mengeluarkan dompet dari sakunya "Nih gue ganti" ucapnya sambil menyodorkan beberapa lembar uang lima puluh ribu. Orang itu menatap Gavin dengan tatapan yang sulit di artikan

"Gue gak butuh uang Lo" kata orang itu lalu berlutut dan mengambil kotak bekalnya yang berada di lantai, lalu pergi meninggalkan Gavin dan teman temannya

"SOMBONG BANGET SIH, DI KASIH UANG MALAH GAK MAU. SEKAYA APA LO SAMPE NOLAK UANG" ucap Gavin dengan nada tinggi agar di dengar orang tersebut

"Sabar cuy sabar" sahut Daniel

"Siapa sih dia?"

"Pandhita Naila" timpal Aksa. Gavin terdiam sejenak. Sekali lagi Lo berurusan sama gua, gua ga akan lepasin lo Pandhita Naila

"Kelas?"

"XI IPA 4"

"Sebelah kelas kita?"

"Iya. Udah nanyanya, kayak wartawan aja lu. Cape gua jawabnya" kata Daniel

"Tau mending jajan di kantin. Terus lu traktir kita. Ya ga?!" Sahut Keano tiba tiba

"Gratisan aja cepet" timpal Gavin

"Iya lah, yang gratisan itu lebih nikmat"

"Udah jangan banyak omong, keburu bel"

Setelah itu Gavin dan yang lain bergegas menuju kantin, supaya kebagian soto pak Mail. Sebab setiap mereka datang, pasti sotonya sudah habis. Jangan tanya soal rasa, udah pasti mantul alias mantap betul.

***

"Lo kenapa Nai?" Tanya Farah. Sebab ia melihat raut wajah Naila yang sedang tidak bersahabat

"Gapapa"

"Gua nanya serius"

"Tadi ada yang nambrak gua, terus kotak makan gua jatuh. CK. Padahal udah susah payah buatnya"

"Jatuh ke bawah?" Tanya Elsa yang baru saja datang, dan tanpa sengaja mendengar percakapan Naila dan Farah

Naila menoleh ke arah Elsa "Iya lah jatuh kebawah, mana ada jatuh ke atas" balasnya. Sungguh membutuhkan kesabaran untuk menjadi teman Elsa. Sabar Nai sabar!

"Dia ganti ga?" Tanya Farah

"Tadinya, tapi ga gua terima"

"Lho kenapa?"

"Gue masih mampu buat beli makanan lain. Gue gak mau di kasihanin" balas Naila masih dalam keadaan kesal. "Lagi pula lo tau gue Far, gue gak mau terima uang kalau uang itu bukan dari hasil usahanya sendiri"

"iya iya gue paham. Tapi bukan gitu maksud dia Nai. Dia mau ganti karena dia udah bikin makanan lo jatuh, berarti dia mau tanggung jawab. Lo mah kebiasaan kalau apa apa nyimpulinnya gitu"

"Ga peduli"

"Seterah Lo dah"

Naila bersumpah tidak akan pernah mau melihat muka orang sombong tersebut. Sekali pun bertemu ia tidak akan mau menatap wajahnya. Cihh. Jangankan untuk menatap, berada di dekatnya saja ia tidak mau

Farah benar tidak tahu lagi dengan sifat Naila. Ia mudah sekali tersinggung dengan ucapan sepele. Setelah itu tidak ada lagi perbincangan antara mereka. Semuanya saling diam menatap gadget mereka masing-masing.

*
*
*

Silahkan baca part selanjutnya. Semoga suka...

Jangan lupa vote dan comment ya..

GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang