-7- Gavin

8 1 5
                                    

[happy reading]

*
*
*

7. Mulai bekerja

Siang ini suasana sekolah terlihat lumayan sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang ini suasana sekolah terlihat lumayan sepi. Mungkin semuanya sudah terlebih dahulu meninggalkan sekolah. Sedari tadi perasaan was-was timbul di diri Naila. Sebab kemarin ia sudah berjanji pada Gavin akan bertemu di gerbang sekolah. Tapi tiba-tiba ada keadaan mendadak yang membuat Naila pulang lebih lama dari yang lain.

Di otak Naila terus berfikir, apakah Gavin masih menunggunya atau sudah pulang?. Baru mau kerja saja sudah ada kejadian. Nasib nasib

Naila keluar dari gedung sekolah. Melihat ke kanan dan ke kiri. Mencoba mencari sosok bos barunya. Dilingkungan sekolah,Naila tidak melihat batang hidung Gavin. Apa benar dugaannya, bahwa Gavin sudah pulang. Lebih baik Naila juga pulang. Nanti saat di rumah ia akan menelfon Gavin.

Naila berjalan di trotoar bersama beberapa murid yang baru pulang. Ada beberapa yang sedang menunggu jemputan atau angkutan umum. Dan sisanya berjalan kaki termasuk Naila. Ongkos Naila tidak mencukupi untuk naik kendaraan umum. Oleh sebab itu ia berjalan menuju rumahnya.

Naila menatap kosong jalanan. Sampai kapan semuanya akan berakhir. "Naila!" Panggil seseorang. Awalnya Naila ragu, ia takut salah dengar, ia pun melanjutkan langkahnya.

"Naila! Tunggu!" Namun ketika mendengar kedua kalinya. Naila menoleh. Dan mendapati pemuda yang sedang melepaskan helmnya. Dari seragam pemuda itu, terlihat bahwa pemuda itu bukanlah siswa dari sekolah Naila. Melainkan dari sekolah lain. Bagaimana bisa ia kenal dengan Naila?.

Ketika helm pemuda tersebut terbuka dan menampakkan wajah pemuda itu, Naila langsung mengenali wajah pemuda tersebut. Dia adalah Angga, mantan temannya di cafe Scarlet.

Angga berlari menghampiri Naila yang sedang diam menatapnya. "Hey, apa kabar?" Tanya Angga

"Baik baik aja kok" Naila mengukir senyum di wajahnya

"Eumm.. sebenernya gue mau minta maaf. Soalnya pas lo do pecat gue ga ada buat belain lo. Terus gue juga mau minta maaf baru nemuin lo. Maafin gue ya Nai?" Angga memohon kepada Naila. Angga benar benar merasa tidak enak dengan Naila. Bagaimanapun juga Angga menyukai Naila. Walaupun Naila tidak mengetahui hal itu.

Lagi-lagi Naila tersenyum dan mengangguk. "Gak papa kok. Santai aja"

"Oh ya, lo kenapa jalan? Kenapa gak naik angkutan umum aja?" Tanya Angga ketika tadi ia tidak sengaja melihat Naila berjalan di trotoar sendirian. Jomblo banget, harus di temenin..!

"Cuma lagi mau jalan kaki aja" kata Naila berbohong. Padahal yang sebenernya ongkos Naila kurang untuk menaiki angkutan umum

"Mau gue anter pulang?" Tawar Angga. Mau banget. Tapi gengsi.

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri"

"Kalau lo jalan sampe rumah, Lo nyampenya jam berapa? Nanti keburu malem. Gadis gak baik pulang malem-malem. Udah gitu sendirian"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang