-4- Gavin

9 1 6
                                    

[SELAMA MEMBACA. JANGAN LUPA VOTE COMMENT SAMA SHARE YA. MAKASIH]

*
*
*

4. Kehilangan Pekerjaan

Sebelum membaca cerita, enaknya liat foto Gavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum membaca cerita, enaknya liat foto Gavin. Biar tambah semangat!

Saat ini, Gavin dan yang lain sedang berkumpul di rumah Daniel. Awalnya mereka ingin menuju ke sebuah cafe. Tetapi saat sampai di sana, cafe tersebut tutup. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk ke rumah Daniel yang tidak jauh dari cafe.

Gavin duduk di sebelah Aksa sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba, ponsel Gavin berdering menandakan ada yang menghubunginya. Gavin mengerutkan kening ketika membaca nama yang terpajang jelas di layar Gavin. Nama tersebut selalu saja berhasil merusak mood Gavin. Gavin sengaja tidak mengangkat telfon tersebut. Ia sedang tidak ingin mendengar suara khas dari orang tersebut.

"Kenapa gak di angkat?"

"Gak penting"

"Emang siapa?" Tanya Aksa

"Stevi" balas Gavin singkat. Gavin benar benar muak dengan wanita itu. Sudah berkali-kali Gavin peringatkan agar tidak mendekatinya. Masih saja Stevi lakukan. Malah sekarang Stevi semakin menjadi-jadi.

"Ohh si nenek lampir"

"Angkat aja kali. Biar seru" timpal Keano

"Lo aja sana. Cape gue ngurusin dia. Gak kapok kapok" kata Gavin yang sudah malas berurutan dengan Stevi

"Tapi Stevi lumayan cuy. Udah kaya, cantik pula" ucap Keano. Laki-laki macam apa yang tidak mau dengan Stevi. Mungkin hanya Gavin yang tidak tertarik dengan Stevi. Stevi sudah diibaratkan paket lengkap. Lengkap banget.

"Buat Lo aja kalau mau. Gue sih gak tertarik"

"Gue sih mau mau aja. Emang dianya mau sama gue?"

"Syukur deh sadar diri" sahut Daniel

"Parah. Sumpah sakit hati Keano. Gak sangka Daniel ngomong begitu ke Keano. Menangis hati ini" kata Keano yang melebih lebihkan. Cocok kalau ikut Bollywood. Di jamin langsung keterima jadi satpam di sana.

"Jijik anjir" Daniel memutarkan bola matanya ketika mendengar Keano berbicara seperti tadi. Menjijikan. Lebay. Alay. Dramatis.

"Vin, gue ga pernah denger Lo pacaran deh. Lo ga pernah pacaran?" Tanya Aksa. Aksa tidak yakin di abad ke 20 ini masih ada laki laki yang setia menyendiri. Bahkan di jaman sekarang sudah banyak cowok yang gonta ganti pacar

"Ngapain pacaran. Mending langsung nikah. Lagi pula, selama mereka tahu gue kaya. Mereka bakalan manfaatin uang gue. Di dunia ini mana ada perempuan yang gak tertarik sama uang" jelas Gavin

"Lagian Vin, uang itu emang di butuhin. Lo mau pipis aja bayar. Lo mau makan pakai apa kalau gak ada uang" ucap Aksa

"Gue tuh mau cari cewek yang tulus cinta sama gue. Bukan karena harta gue. Kalau nanti seketika gue miskin gimana? Terus dia bakalan ninggalin gue sendirian gitu dan pergi ke cowok lain?. Mampus aja udah. Udah miskin sendirian lagi"

GavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang