05 Petunjuk.

124 19 3
                                        

Teman temannya sudah pulang dan kini Jimin hanya sendiri dikamarnya sambil berbaring dan tak tau harus melakukan apa.

"Lebih baik aku keluar membeli minum"

Meski hari sudah gelap ia memutuskan untuk membeli minum keluar. Saat ia sedang mengambil minuman di supermarket ia melihat Jennie sedang duduk di taman dekat asrama. Jimin langsung pergi dari sumpermarket dan berjalan menghampiri Jennie.

Dengan santainya ia duduk disamping Jennie tanpa permisi.

"Ngapain malem malem disini?"

"Bosen."

Jimin hanya mendecih karena sudah biasa diseperti inikan oleh Jennie.

"Aku ada cola satu. Nih"

Jimin memberi satu kaleng cola yang ia beli di supermarket tadi.

"Ga haus."

"Bener??"

Jennie melihat cola dingin yang ada ditangan Jimin dan kelihatannya ia memang mau.

"Yaudah kalo ga---"

Jennie mengambil cola ditangan Jimin sebelum Jimin berhasil membuka dan meminumnya.

"Katanya ga haus tapi diambil juga"

"Ga jadi. Tadi boongan"

"Ck! Hahaha"

Jennie pun meneguk cola pemberiannya tapi setelah itu tatapan Jennie kembali kosong. Jimin tentunya menyadari itu.

"Kenapa? Ada masalah?"

"Ga ada."

Jimin tau jika gadis ini berbohong. Ia tak sebodoh itu untuk dibohongi.

"Ck! Percuma kau menutupinya. Aku tau pasti ada sesuatu yang terjaid padamu kan?"

"Aku tak sebodoh itu untuk dibohongi Jen"

Jennie mengalihkan pandangannya pada Jimin, ia seperti ingin mengatakannya tapi ragu.

Jimin mengalihkan pandangannya pada Jennie yang kini sedang menatap lurus kedepan.

"Kenapa Jen?"

Jennie pun menceritakan percakapannya dengan bu Sandara. Mulai dari laporan anak kelas C lalu tentang Jungkook yang dituduh membuat masalah dan bukti yang ditunjukan oleh ketiga anak kelas C yang semakin membuktikan bahwa Jungkook bersalah serta waktu yang hanya tersisa tiga hari untuk mencari bukti.

Jimin mendengarkan masalah Jennie. Ia juga tau resiko resikonya jika Jennie tidak ada bukti sampai waktunya tiba seperti Jungkook akan kena skors lalu kemungkinan lainnya kelas mereka akan turun menjadi C. Ah itu sangat buruk.

"Kalau masalah seperti ini aku tak bisa menyelesaikan nya, bagaimana nanti? kalau ada masalah yang lebih besar lagi.."

Jimin mendengarkan Jennie dengan tenang bahkan ia melihat bagaimana raut wajah Jennie yang berubah ubah ketika menceritakan itu semua.

Dan mulai dari situ Jimin paham kalau beban yang dipikul oleh Jennie memang berat dan penuh pertimbangan.

"Oke. Sekarang tenang---"

"Ga bisa Jim! Ga bisa.."

"Tanggung jawab kelas ada ditanganku. Aku tak mau jika mereka harus turun kelas. Kasian..."

"Terus bagaimana denganmu? Kau pikir aku akan membiarkan mu menanggung beban sendirian? Kau juga harus mengasihani dirimu sendiri"

"Aku tak masalah jika harus menanggung beban sendirian. Dari pada mereka yang harus kena imbasnya"

A Good Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang