Irene dan Baekhyun masih berdebat mempertahankan opini mereka.
"Hei Irene, Baekhyun sudahlah jangan berdebat seperti ini" Dahyun melerai.
Tiba tiba Jennie berucap saat melihat tulisan didalam buku. "Kita bisa menggunakan toilet biasa tapi dengan poin" ucapnya yang langsung membuat semua yang disana menatapnya.
"Soal penggunaan poin, sebaiknya kita putuskan berdasarkan voting" usul Suho.
Jimin hanya menyimak Ia sedang berpikir apakah ada yang bisa ia lakukan saat ini.
"Ide bagus Suho! Jadinya kita tak butuh toilet biasa" ucap Baekhyun yang tetap kekeh memaksa agar mereka menggunakan toilet sederhana daripada toilet biasa.
"Yaak Baek! Kau sama sekali tak paham maksud ku ya?! Jennie, ada beberapa dari kami yang menolak---"
"Kalian terlalu banyak maunya. Kita tak bisa menuruti semua kata mereka Jennie." potong Suho.
"Apa katamu?!" Irene kesal dengan Suho bukannya membelanya tapi malah bersikap sebaliknya.
Jennie bingung harus menjawab dan bersikap apa.
"Hm begini saja, bagaimana jika kita berjalan dulu kedalam pulau? Karena hanya tersisa kelas kita saja disini" Jimin.
"Baiklah, kalian semua masuk saja kepulau. Aku, Baekhyun, Jungkook akan mencari titik nya dulu" Suho.
Titik : tempat/lingkungan kemah yang sudah dipersiapkan sekolah. Dan jika berhasil menemukannya maka akan mendapat poin bonus.
"Jennie, kamu tak menyukai ujian kali ini?" Jimin bertanya karena sedari tadi Jennie hanya diam. Ia berpikir kalau Jennie tak menyukai ujian bebas ini.
"Bukan begitu, Aku hanya tak ahli dalam hal seperti ini"
Jennie memang tak begitu ahli jika hidup di alam terbuka.
"Tapi...kamu baik baik saja kan, Jen?"
"Apa maksudmu?"
"Kamu kelihatan tak nyaman.." Jimin masih mengkhawatirkan Jennie rupanya.
"Aku baik baik saja"
-
Mereka berhenti karena semuanya sudah lelah.
"Dari awal, pembagian toilet memang pemicu masalah. Menurutku memakai poin sesuai kebutuhan adalah pilihan yang bijak saat ini" Jimin.
"Kalau terlalu dipikirkan nanti bisa stres" lanjut Jimin.
Jennie mengangguk paham atas ucapan Jimin karena membicarakan dan memikirkan hal ini hanya akan membuat stres, lebih baik jika membahas hal lain.
"Menurutku kita harus mencari tempat berkemah" saran Jimin pada semuanya.
"Menurutmu begitu ya?" Dahyun.
"Kemungkinan lokasi kemah kita akan berdampak pada cara kita menggunakan poin." Jimin.
"Iya, kamu benar. Semoga saja kita mendapatkan tempat kemah yang nyaman dan tak perlu memakai banyak poin" Jennie.
Jimin pun berinisiatif mencari lokasi kemah bersama Chanwoo. Tapi saat ditengah jalan ia kehilangan jejak Chanwoo dan terpaksa harus mencarinya sendiri.
Lalu selang berapa lama ia melihat gua disana. Ia pikir itu adalah titik yang dimaksud sekolah.
Tiba tiba Hanbin keluar dari gua itu dengan memegang sebuah kartu hijau dan tentu saja Jimin langsung bersembunyi.
~
"Untuk mengklaim titik tersebut kalian akan menggunakan kartu ini" bu Sandara menunjukan sebuah kartu berwarma hijau.
"Kartu ini hanya bisa dipegang oleh pemimpin kelas dan hanya pemimpin kelas yang bisa mengklaimnya" bu Sandara.
"Pemimpin?" Lisa.
"Dan ada satu hal lagi yang menarik.." ucap bu Sandara sambil bersmirk.
"Jika kalian bisa menebak pemimpin kelas lain, maka kalian akan mendaptkan 50 S-poin"
"Berarti kalau kita menebak semua kelas kita akan mendapat 150 S-poin" Jungkook.
"Tapi jka kalian salah menebak kalian akan kehilangan 50 S-poin. Keuntungan yang besar tapi resiko yang tinggi.."
"Kalian bisa mencari pemimpin kelas lain sembari menutupi pemimpin kelas kalian.."
Itulah informasi yang bu Sandara sampaikan. S-poin itu sejumlah poin yang hanya digunakan pada ujian itu.
~
June datang menghampiri Hanbin yang sedang memegang kartu hijau--kartu yang dimaksud bu sandara--.
"Waah Hanbin. Kau hebat sekali bisa menemukan gua ini"
"Sst! Diamlah June. Nanti ada yang tau"
"Yah baiklah kau memang pemimpin yang hebat"
"Sstt!" Hanbin menyuruh June diam karena Ia curiga dengan pohon yang bersemak disana. Jimin bersembunyi disana dan sepertinya Hanbin menyadari keberadaan seseorang disana.
Perlahan tapi pasti Hanbin melangkah mendekati pohon bersemak itu. Dan melihat dibalik pohon itu ternyata...
Tak ada siapapun.
"Hanbin? Kau sedang apa?" June bertanya karena melihat tingkah Hanbin yang hati hati.
"Lebih baik kita masuk, ayo" Hanbin dan June pun kembali ke gua sementara Jimin bernafas lega karena tidak ketahuan. Ia bersembunyi disemak semak yang lumayan jauh dari pohon itu. Setelah itu ia kembali sendiri karena Chanwoo ntah kemana.
"Dimana Chanwoo? Kamu tak bisa menemukan nya?" tanya Jennie saat melihat Jimin yang baru saja datang, sendirian.
"Aku tak menemukan nya, dia sangat cepat. Bahkan bergelantungan di pohon tidak jelas"
"Dasar orang aneh" Jennie sepemikiran dengan Jimin ternyata.
Suho sudah kembali dan menghampiri Jennie dan Jimin.
"Jen, Baekhyun sudah menemukan titik yang dimaksud"
"Beneran? Nice!" Jennie memuji mereka yang cepat dalam menemukan titik itu.
-
Mereka sampai di titik yang ditemukan Baekhyun dan betapa indahnya tempat yang ditemukan Baekhyun. Baekhyun menemukan tempat yang pas.
Disana ada aliran sungai yang jernih, sangat jernih hingga kita saja bisa melihat batu didalam airnya. Lalu disekitarnya ada tanah kering yang pas dijadikan tempat berkemah dan bakar api unggun karena disekitar tanah itu tak ditumbuhi pohon bisa dibilang pohon disana lumayan berjarak dengan tanah ini jadi mereka bisa dengan mudah membangun tenda.
'Waah bagus sekali!'
'Kau hebat Baek!'
'Airnya juga jernih!'
'Sangat bagus!'
Baekhyun hanya tersipu dengan pujian para gadis.
"Baiklah, karena kita sudah menemukan tempatnya lalu siapa yang akan menjadi pemimpin untuk mengklaim kartunya?" Jennie.
'Bagaimana jika kau saja?'
'Jangan menurutku mending---'
"Aku punya ide!" tiba tiba Dahyun mengajukan sebuah ide. Lalu mereka pun membantuk lingkaran dan duduk.
"Menurutku.......
To be continue...
Penasaran gaa? Siapa yang bakal jadi pemimpin??🌝🌝👀
Jangan jangan Jennie lagi??? 🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
A Good Girl.
Romance- Cerita mengandung genre School life. Dimana disebuah sekolah yang penuh persaingan kelas dan nama baik Jennie dipertaruhkan dalam persaingan ini. Ia yang memimpin. Ia yang menerima semua beban. Ia memikul beban itu sendiri tanpa ada yang tau. Sa...